Pentinya pemetaan potensi sekolah – Menurunnya akseptor didik yang mendaftar dan diterima pada suatu sekolah tidak seratus porsen lantaran menurunnya mutu sekolah tersebut. Masih banyak faktor lain kuat di samping aspek mutu tentunya. Kecenderungan warga masyarakat di wilayah sekolah berada juga menentukan.
Ilustrasi pemetaan potensi (pixabay.com)
Sebagai contoh, misi pemerintah kawasan atau kecamatan berorintasi pada pembentukan masyarakat yang Madani atau mengakibatkan masyarakatnya menjadi masyarakat hafizh Al Qur’an.
Warga masyarakat akan cenderung melirik madrasah sebagai tempat pendidikan anaknya. Meskipun demikian sekolah umum bukan berarti tidak sanggup menjembatani misi tersebut.
Meskipun di sekolah umum terbatas alokasi berguru keagamaan, justru aktivitas kokurikuler dan ekstrakurikuler sanggup menjembatani kekurangan tersebut.
Membaca dan memahami peta potensi sekolah
Sekolah umum perlu menjawab tantangan dengan membenahi kondisi ril di sekolah. Kemudian memprogramkan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan jadwal pemerintah kawasan dalam pendidikan.
Sekolah juga perlu membaca dan memahami kecenderungan warga masyarakat dimana sekolah berada. Penegakan disiplin sekolah memang perlu ditingkatkan namun berorintasi pada penegakan disiplin semata akan menciptakan sekolah akan tertinggal.
Menjawab tantangan dimaksud, sekolah perlu mengedepankan jadwal aktivitas pembelajaran inklusif. Di samping terus mengupayakan proses pembelajaran dan pembimbingan, aktivitas ekstrakurikuler juga perlu menjadi perhatian utama pihak sekolah.
Oleh alasannya ialah itu komuniats sekolah perlu memetakan kembali potensi yang dimiliki sekolah. Pimpinan sekolah perlu memetakan potensi sumberdaya manusiawi dan lingkungan sekolah. Hal itu dilakukan dengan konsep manajerial, kewirausahaan dan supervisi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan.
Begitu pula halnya dengan pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik perlu memetakan kembali bagaimana potensi akseptor didik, potensi sarana dan prasarana pendukung.
Melalui pemetaan potensi oleh pimpinan sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan akan dipeeeroleh bagaimana peta potensi yang dimiliki sekolah.
Berangkat dari hasil pemetaan potensi itu, pimpinan sekolah, pendidik dan tenaga pendidikan sanggup menyusun rencana jadwal dan melaksanakannya dalam rangka menggenjot mutu sekolah.
Tentu saja, penyusunan jadwal tersebut perlu melibatkan orangtua/wali murid bersama komite sekolah sesuai mekanisme dan mekanisme yang berlaku..