jasa service genset | jasa perbaikan genset | overhaul genset cirebon#brebes#indramayu#karawang#subang#tegal#cikampek

November 2018 ~ JASA SERVICE GENSET

SERVICE GENSET AND OVERHAUL

serviceindonesia.blogspot.com adalah jasa perbaikan atau service genset, UPS, overhaul genset / engine & Mesin Kapal . Berlokasi di Bekasi dengan team yang solid dan paham akan perkembangan mesin genset, Kami akan senantiasa berkomitmen mengakomodasi setiap kebutuhan Anda. Karena itulah, client kami berasal dari beragam latar belakang, dari personal user, perusahaan dan instansi pemerintah


Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Layanan Jasa Service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda dalam berbagai Jenis

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang.

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Kami Menerima Layanan Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda.

Layanan service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Serahkan Kepada Kami ahlinya di berbagaimacam Alat berat dan juga kerusakan pada genset anda.

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Jumat, 30 November 2018

Karya Bhakti Tni-Polri Menanam Pohon Penghijauan Di Sekolah

Karya bhakti tni/polri menanam pohon penghijauan di sekolah – Koramil 04/Lintau Buo Dim 0307/TD dan Polsek Lintau Buo bekerja sama dalam iven karya bhakti penanaman pohon untuk penghijauan yang berlokasi di UPT SMPN 2 Lintau Buo, Jumat (30/11).

polri menanam pohon penghijauan di sekolah Karya Bhakti TNI-Polri Menanam Pohon Penghijauan di Sekolah
Kepala SMPN 2 Lintau Buo Fauzi, S.Pd melaksanakan penanaman pohon perdana penghijauan di sekolah (Rahid.S/matrapendidikan.com)

Kedua instansi di lingkup TBI/Polri bersinergi menggerakkan kegiatan penghijauan dengan menanam aneka pohon buah dan pelindung. Kegiatan karya bhakti tersebut disaksikan oleh tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan akseptor didik yang tergabung dalam Osis.

Di pihak sekolah, penanaman dilakukan oleh kepala UPT SMPN 2 Lintau Buo, Fauzi, S.Pd. Sementara itu di pihak Polsek Lintau Buo dilakukan oleh Kapolsek Lintau Buo Iptu Yandrizal serta  Danramil 04/LT Dim 0307 Kapt.CZI Dulmajid.

Dipilihnya lokasi UPT SMPN 2 Lintau Buo sebagai target lokasi karya bhakti Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia mengingat areal sekolah yang cukup luas. Selain itu, sekolah menjadi target sempurna dalam upaya memasyarakatkan penghijauan serta budidaya tumbuhan buah.  

Penyadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup juga berasal dari forum sekolah. Peserta didik semenjak dini di forum sekolah akan memahami betapa pentingnya menjaga tumbuhan dan flora sebagai paru-paru dunia.

Sebenarnya UPT SMPN 2 Lintau Buo sudah mempunyai beberapa tumbuhan penghijauan dan tumbuhan buah menyerupai pohon jati super, mahoni, mangga dan rambutan dan jeruk sangkis.

Namun dengan adanya gerakan penghijauan melalui Karya Bhakti TNI-Polri, lingkungan sekolah akan semakin hijau dan segar, koleksi tumbuhan buah semakin banyak serta siswa akan berguru dalam suasana nyaman dan bergairah.

Kamis, 29 November 2018

Upacara Peringatan Hut Korpri Ke- 47 Berlangsung Di Tengah Cuaca Buruk

Upacara peringatan hut korpri ke- 47 berlangsung di tengah cuaca buruk – Cuaca jelek mewarnai upacara bendera Peringatan HUT KORPRI ke- 47 Tingkat Kecamatan Lintau Buo. Upacara yang diikuti oleh segenap pegawai dari aneka macam instansi tersebut berlangsung di halaman kantor Camat Lintau Buo, Kamis (29/11)

 Cuaca jelek mewarnai upacara bendera Peringatan HUT KORPRI ke Upacara Peringatan HUT Korpri ke- 47 Berlangsung di Tengah Cuaca Buruk
Pasukan pengibar bendera HUT Korpri ke- 47 di halaman kantor camat Lintau Buo (Jumar E/matrapendidikan.com)

Sementara itu Camat Lintau Buo Zulkifli Idris, S.Sos bertindak selaku inspektur upacara dalam upacara peringatan HUT Korpri ke- 47 tersebut. Inspektur upacara membacakan sambutan tertulis Presiden RI dalam rangka peringatan HUT Korpri ke- 47. 

Pelaksana upacara bendera ialah pegawai dari aneka macam instansi yang ada di lingkup Pemerintah Kecamatan Lintau Buo. 

Camat Zulkifli Idris, S.Sos dalam kesempatan itu juga menyerahkan aneka macam piagam penghargaan kepada 3 kepala sekolah, 5 orang guru dan 1 orang pengawas yang terbaik dalam aneka macam kategori kegiatan sebagai anggota Korpri.

Seperti dilaporkan kontributor matrapendidikan.com, Hadi Rahim, upacara bendera peringatan HUT Korpri ke- 47 di halaman kantor camat berlangsung di tengah cuaca buruk..

Cuaca mendung dan gerimis turun sebelum upacara dimulai. Bahkan keadaan itu sudah dimulai semenjak dini hari. Namun penerima upacara dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, ASN aneka macam instansi serta penerima latih sudah menunggu di lokasi upacara semenjak pagi.

Upacara sempat tertunda dan dimulai ketika hujan teduh. Namun dikala upacara berlangsung  kembali turun hujan. Upacara tetap dilanjutrkan hingga selesai.

Seperti diketahui, Korpri bangkit tanggal 29 November, 47 tahun silam.berdasar Kepres Nomor 82 Tahun 1971. Korpri ialah wadah berhimpun seluruh pegarawai Republik Indonesia yang bersifat netral.

Rabu, 28 November 2018

Menggugah Kreasi Siswa Melalui Lomba Menciptakan Nasi Goreng

Menggugah kreasi siswa melalui lomba membuat nasi goreng – Mengajarkan ilmu pengetahuan kepada akseptor didik, itu penting. Mengajarkan siswa bagaimana mencar ilmu mendapat ilmu pengetahuan, itu juga penting.

Menggugah kreasi siswa melalui lomba membuat nasi goreng Menggugah Kreasi Siswa Melalui Lomba Membuat Nasi Goreng
Nasi goreng kreasi siswa dalam lomba masak nasi goreng di sekoalh (Jumar E/matrapendidikan.com)

Namun yang tak kalah penting di kurun milennial ini yaitu menyebarkan huruf konkret dan membekali akseptor didik dengan keterampilan dasar. Misalnya keterampilan dasar masak-memasak.

Masak-memasak? Ya, masak memasak, termasuk membuat nasi goreng, dulunya ada dalam muatan kurikulum pada mata pelajaran PKK. Namun dikala ini acara itu terintegrasi ke dalam muatan kurikulum mata pelajaran prakarya, seni dan budaya maupun muatan lokal.

Masak memasak perlu ilmu dan pengetahuan. Bagaimana mungkin orang sanggup memasak sesuatu tanpa ilmu perihal itu Selain pengetahun juga dibutuhkan keterampilan untuk menerapkan ilmu pengetahuan perihal masak-memasak.

Di dalam ilmu dan keterampilan masak memasak terkandung nilai-nilai huruf positif, menyerupai huruf kreatif, inovatif dan mandiri. Karakter ini penting dimiliki siswa dalam menjalani kehidupan di kurun milennial ini.

Lomba membuat nasi goreng yang dilaksanakan di UPT SMPN 2 Lintau Buo belum usang ini, bukan sekadar untuk mengenyangkan perut dan memenuhi selera akan nasi goreng.  Lomba yang diadakan Osis bersama wali kelas ini bergotong-royong menjadi upaya untuk menggugah kreasi siswa.
Simak : Semarak Lomba Masak Nasi Goreng di Sekolah
Dalam lomba yang bertajuk, memasak sebagai ajang kreasi siswa, terkandung misi forum sekolah dalam menawarkan ilmu pengetahuan, menyebarkan nilai huruf dan membekali akseptor didik dengan keterampilan membuat masakan terkenal semenjak dini di sekolah.

Memang, tampilan dan cita rasa nasi goreng di Indonesia dikala ini sudah beraneka ragam. Hal ini juga sesuai dengan kebiasaan dan cita rasa masing-masing daerah.

Yang namanya nasi goreng, semua orang sudah tahu dan sanggup membuatnya. Namun demikian, bagaimana kreasi tampilan dan cita rasa tergantung pada materi komplemen untuk membuat nasi goreng tersebut.

Bahan komplemen ini akan memilih bagaimana tampilan dan cita rasa nasi goreng yang dihasilkan.Selain itu juga tergantung pada kreasi siswa yang membuatnya.

Kreasi inilah yang hendak ditemukan pada siswa dalam lomba memasak nasi goreng ala siswa di sekolah. Kelak, siswa diperlukan bisa membuat kreasi-kreasi gres sehingga cita rasa dan tampilan nasi goreng lebih bervariasi dan mengundang selera.
Simak juga : Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Dan, bukan mustahil, pengetahuan dan keterampilan ini akan menjadi wahana bisnis bagi tamatan forum sekolah ketika terjun ke tengah masyarakat. 

Selasa, 27 November 2018

Semarak Lomba Masak Nasi Goreng Di Sekolah

Semarak lomba masak nasi goreng di sekolah – Siswa yang tergabung dalam Osis UPT SMPN 2 Lintau Buo mengadakan lomba memasak nasi goreng. Lomba yang mengusung tema, Membentuk Kakakter Siswa Melalui Kreativitas dalam Memasak tersebut diadakan sehari di sekolah tersebut, Selasa (27/11).

Semarak lomba masak nasi goreng di sekolah Semarak Lomba Masak Nasi Goreng di Sekolah
Salah satu menu nasi goreng kreasi siswa (Hadi R/matrapendidikan.com)

Hadi Rahim, kontributor matrapendidikan yang meliput prosesi lomba dari awal hingga simpulan menginfokan bahwa lomba berlangsung sangat semarak dan dikuti oleh 11 kelas yang ada di UPT SMPN 2 Lintau Buo.

Proses memasak nasi goreng dibimbing oleh masing-masing wali kelas biar aktivitas siswa berjalan dengan sukses tanpa menerima hambatan dan hambatan yang berarti. Bimbingan wali kelas terutama sekali dalam memakai alat  ibarat kompor minyak tanah dan peralatan memasak lainnya.

Tim penilai lomba memasak nasi goreng sebanyak 6 orang yakni Drs. Yulianis, Elfianti, S.Sn, Nefrida  (guru SBD), Arlis Anwar, S.Pd (Pakar Memasak), Ropi’u, S.Pd (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan) dan Edy Samsul (Pembina Osis).

Sehari sebelumnya, dalam suatu musyawarah dengan majelis guru dan tenaga kependidikan, Kepala UPT SMPN 2 Lintau Buo Fauzi, S.Pd mendukung lomba tersebut.

Semarak lomba masak nasi goreng di sekolah Semarak Lomba Masak Nasi Goreng di Sekolah
Tim penilai menyempatkan diri foto bareng dengan salah satu kelas akseptor lomba (Hadi R/matrapendidikan)

“Namun aktivitas siswa tersebut harus diawasi atau dibimbing oleh wali kelas dan semua guru,” pesan Kepala Sekolah.

Sementara itu Pembina Osis UPT SMPN 2 Lintau Buo, Edy Samsul menyampaikan bahwa nasi goreng bahwasanya bukan lagi hal absurd bagi siswa. Di rumah, di restoran dan warung-warung sudah ada disediakan nasi goreng. 

Semarak lomba masak nasi goreng di sekolah Semarak Lomba Masak Nasi Goreng di Sekolah
Dua penilai sedang merasakan nasi goreng kreasi siswa (Hadi R/matrapendidikan.com)

“Lomba ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mencurahkan kreasinya, baik dalam cita rasa maupun seni menghidangkan nasi goreng,” tutur pembina Osis.

Dari aktivitas Lomba Memasak Nasi Goreng ini telah dihasilkan 11 kreasi siswa  Namun pemenang lomba akan diumumkan hari Senin mendatang.

Serba Serbi Lensa Hgn Dan Hut Pgri Ke- 73 Di Smpn 2 Lintau Buo

Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo – Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera. Berbagai bentuk ungkapan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada guru sudah mengemuka di setiap sekolah.

 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo
Guru melalui kepala sekolah mendapatkan karangan bunga dari murid Della Dwi Puspita yang tergabung dalam Osis (matrapendidikan.com)

Ada program khusus pemotongan camilan cantik HUT PGRI, pemotongan camilan cantik khusus di kelas bersama wali kelas. Kemudian kegiatan perlombaan dan pertandingan. Semua kegiatan tersebut menjadi hari istimewa dan menggembirakan bagi guru.

Kegiatan memperingati HGN dan HUT PGRI ke- 73 tersebut sudah berakhir. Namun masih menyisakan kesan dan kenangan tersendiri. Tidak hanya bagi  guru dan tenaga kependidikan melainkan juga bagi siswa.

Di UPT SMPN 2 Lintau Buo, kreator program peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 yaitu siswa. Mereka tergabung dalam Osis dan Passusbra. Di bawah bimbingan pembina, siswa telah merancang aneka macam kegiatan sederhana namun menjadikan kesan tersendiri.

Apresiasi terhadap kreasi siswa dalam mengadakan peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73, berikut ini disajikan kilas lensa serba-serbi untuk pengunjung Matra Pendidikan.


 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo
Pemotongan camilan cantik ultah PGRI oleh kepala sekolah (matrapendidikan.com)

 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo
Arsy Annisa menyuapkan camilan cantik HUT PGRI ke kepala sekolah /matrapendidikan.com)

 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo
Guru dengan kostum daster beraksi di depan kamera sebelum berlomba melawan siswa (matrapendidikan.com)

 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo
Siswa berbaris menampilkan gugusan abjal "Happy Teacher's Day" (matrapendidikan.com)
Simak juga : Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Terima kasih kepada semua kontributor foto yang mendukung penyajian artikel pendidikan ini.

Senin, 26 November 2018

Semarak Peringatan Hgn Dan Hut Pgri Ke- 73 Di Upt Smpn 2 Lintau Buo

Semarak peringatan hgn dan hut pgri ke-73 di upt smpn 2 lintau buo – Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo dimulai dengan kegiatan upacara bendera. Upacara bendera yang berlangsung di halaman sekolah tersebut berjalan dengan hidmad, Senin (26/11).


 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Kreator program HGN dan HUT PGRI Osis foto bareng guru (jumar E/Rocestry/matrapendidikan.com)

Kontributor matrapendidikan.com Rahid Sikumbang dan Hadi Rahim yang meliput kegiatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 menginfokan, selain upacara bendera juga diadakan aneka macam kegiatan menarik yang melibatkan siswa dan guru.

Ada pertunjukan bola futsal guru dan siswa anggota Osis dimana pemain kedua tim mengenakan daster dan sarung. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan bola tangan oleh guru wanita dan siswa wanita dari Osis dimana kedua tim juga mengenakan daster.

 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Guru dan siswa berfoto narsis sebelum berlomba bola tangan (Rocestry/Jumar E/matrapendidikan.com)

Selain itu juga diadakan program khusus dari siswa untuk guru dalam membuat kesempatan memberikan ucapan selamat dan terima kasih untuk guru. Tidak hingga disana, usai program khusus di lapangan dilanjutkan dengan program khusus dengan masing-masing wali kelasnya.

Siswa cerdas akan patuhi aturan dan disiplin sekolah

Bertindak selaku inspektur upacara pada peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 yakni Pembina Osis Edy Samsul. Dalam amanatnya pembina Osis menyatakan bahwa siswa yang cerdas itu akan mematuhi aturan dan disiplin sekolah. Kenapa begitu?

 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Inspektur upacara peringatan HGN dan HUT PGRI ke 72 di SMPN 2 Lintau Buo (Hadi R/matrapendidikan.com)

“Aturan dan disiplin sekolah itu ada hukuman dan hukumannya. Kalau siswa menerima hukuman atau hukuman, ia akan rugi. Persoalannya apakah siswa merasa rugi atau tidak bila ia diberi hukuman atau hukuman. Siswa akan berpikir dan mencicipi sesuatu kerugian, baik waktu maupun  bahan pelajaran.” ujar Pembina Osis.

Selain itu ia juga mengingatkan bahwa hukuman dan eksekusi bagi siswa yang melanggar aturan dan disiplin sekolah sebenarnya dalam rangka membentuk aksara positif pada diri siswa untuk menyongsong masa depan.

Acara khusus dari siswa untuk guru

Sebelumnya, usai upacara bendera telah diadakan program khusus peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 yang diselenggarakan oleh siswa yang tergabung dalam Osis dan Passusbra.   

Kegiatan ini merupakan ungkapan terima kasih dari siswa kepada guru. Devita Murniati dan Jingga Mahesa Putri tampil masing-masing memberikan ucapan serta puisi untuk guru Pahlawan Pembentuk Insan Cendikia.

Dalam sesi kegiatan ini, Kepala UPT SMPN 2 Lintau Buo Fauzi, S.Pd memberikan sambutan dengan ungkapan penuh haru. “Guru adakala mirip lilin dimana dirinya ikut terbakar demi menerangi lingkungan sekitarnya.”

 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Kepala SMPN 2 Lintau Buo memperlihatkan sambutan dalam program khusus yang diadakan Osis(Rahid S/matrapendidikan.com)

Kadang-kadang juga, ungkat Fauzi, S.Pd dengan nada berat lantaran haru, murid yang berbuat kekeliruan dan kesalahan sering guru yang disalahkan.

Sementara itu Pembina Osis, Edy Samsul yang diberi kesempatan memberikan sambutan menyampaikan bahwa guru akan besar hati bila muridnya berhasil di lalu hari. Oleh lantaran itu, perbaiki sikap, tindakan dan tingkah laris dalam berinteraksi dengan guru.

Lebih jauh dikatakannya, siswa dalam organisasi Osis dan Passusbra telah memperlihatkan kreativitas dalam keikutsertaannya memperingati HGN dan HUT PGRI ke- 73.

“Kalian memang andal dan untuk semua itu kami ucapkan terima kasih yang setingginya,” tutur Pembina Osis.

Kegiatan khusus HGN dan HUT PGRI ke- 73 yang diselenggarakan Osis dan Passusbra tersebut diakhiri dengan pelepasan balon ke udara, pemotongan masakan ringan manis HGN dan HUT PGRI ke-73 dan bersalaman.

Guru dan siswa gunakan daster dan sarung

Dalam aturan yang telah dibentuk oleh Osis, pertunjukan bola futsal dan bola tangan mengenakan kostum daster dan sarung. Pembina Osis yang ikut dalam pertunjukan futsal justru sebelum pertunjukan sudah mencoba-coba mengenakan daster. Kemudian memperlihatkan agresi di depan guru sebagaimana layaknya peragawan di atas catwalk.

“Hahay…Ini hanya sekadar untuk menghilangkan kecanggungan mengenakan daster dikala bermain bola futsal nanti,” kata pembina Osis kepada kontributor.matrapendidikan yang diikuti gelak tawa guru dan siswa yang menyaksikan.

Pertunjukan futsal kesudahannya dimenangkan oleh siswa dengan skor 5-4. Sedangkan bola tangan dimenangkan oleh tim guru dengan kedudukan 4-3.

Minggu, 25 November 2018

Untung Ada Gerak Jalan Jantung Sehat

Untung ada gerak jalan jantung sehat – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tanah Datar telah menyelenggarakan kegiatan Gerak Jalan Jantung Sehat dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke- 73 di Batusangkar, Minggu (25/11).

 Tanah Datar telah menyelenggarakan kegiatan Gerak Jalan Jantung Sehat dalam rangka memeri Untung Ada Gerak Jalan Jantung Sehat
Guru akseptor foto bareng sebelum start gerak jalan jantung sehat (matrapendidikan.com)

Gerak Jalan Jantung Sehat merupakan puncak kegiatan Peringatan HGN dan HUT PGRI sehabis didahului oleh banyak sekali kegiatan pertandingan dan perlombaan. Ada pertandingan bola voli putra dan putri. Ada pula lomba Tahfizh dan Lomba Paduan Suara dan Lagu Solo.

Gerak Jalan Jantung Sehat tentulah ditunggu-tunggu oleh guru, termasuk admin sendiri. Pasalnya, selama ini acara sehari-hari seakan kurang menggerakkan anggota tubuh alias kurang berolah raga.

Aktivitas fisik yang sering terjadi saat mengajar di ruang kelas, nyaris monoton. Berdiri, duduk dan sedikit berjalan dalam ruangan. Berjalan dari kantor majelis guru ke ruang kelas atau sebaliknya. Jam istirahat mengajarpun dimanfaatkan hanya duduk-duduk.

Berangkat dan pulang mengajar dengan memakai motor. Di rumah pun lebih banyak duduk menghadapi layar monitor komputer. Kadang-kadang tidak sempat lagi berolah raga atau sekadar menggerakkan fisik.

Untung ada kesempatan mengikuti Gerak Jalan Jantung Sehat yang diadakan pengurus PGRI Tanah Datar di Batusangkar. Gerak jalan ini menempuh jarak lebih kurang 7 kilometer. Mulai dari Gerbang Lapangan Cindua mato, Parak Juar, Simpang Asrama, Koto Baranjak, Simpang Kiambang, Jati dan kembali ke Lapangan Cindua Mato.

Sungguh menyenangkan ikut gerak jalan jantung sehat. Meskipun jarang bergerak namun tidak terasa capek alasannya yakni gerak jalan dilaksanakan secara massal bersama ribuan peserta.
Tentu saja, kegiatan serupa akan lebih sering diadakan dalam momen yang berbeda. Selain menyehatkan badan, gerak jalan jantung sehat juga bernilai refreshing dan menjalin silaturrahmi.

Ribuan Guru Ikuti Gerak Jalan Jantung Sehat Di Batusangkar

Ribuan guru ikuti gerak jalan jantung sehat di batusangkar – Bupati Tanah Datar Ir.H Irdinansyah Tarmizi melepas secara resmi akseptor gerak jalan jantung sehat di depan gerbang Lapangan Cindua Mato, Batusangkar, Minggu (25/11).

Ribuan guru ikuti gerak jalan jantung sehat di batusangkar Ribuan Guru Ikuti Gerak Jalan Jantung Sehat di Batusangkar
Bupati Tanah Datar Ir.H.Irdinansyah Tarmizi memperlihatkan sambutan sebelum melepas gerak jalan jantung sehat (matrapendidikan.com)

Berdasar pantauan admin matrapendidikan.com yang terjun pribadi ke lokasi, sebelum dilepas secara resmi oleh bupati, ribuan guru anggota PGRI dari banyak sekali kecamatan di Tanah Datar sudah berkumpul di Lapangan Cindua Mato semenjak pagi. 

Pada bab awal sambutannya, Bupati Tanah Datar memberikan yel-yel Istimewa untuk guru. Yel-yel tersebut disambut ulang dengan meriah dan besar hati oleh guru yang memadati Lapangan Cindua Mato.

“Yes…(Guru), yes…PGRI)..yes…(Tanah Datar), guru…(yes…yes…yes…).” Demikian antara lain suara yel-yel bupati yang dijawab oleh para guru.

Bupati Ir.H.Irdinansyah Tarmizi mengakui bila dirinya juga berasal dari guru. Oleh alasannya yakni itu para guru bukan lagi menjadi hal abnormal baginya. Lebih jauh, Bupati Luhak Nan Tuo itu memberikan ucapan selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada guru.

Gerak jalan jantung sehat ini merupakan puncak aktivitas Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke- 73 yang dipusatkan di Batusangkar. Ribuan guru akseptor gerak jalan jantung sehat nampak memenuhi rute yang dilewati.

Sementara itu Ketua PGRI Tanah Datar Inhendri Abas, S.Pd,MM Dt.Rajo Tan basa juga mengucapkan terima kasih kepada guru yang sudah berkumpul di Batusangkar untuk mengikuti aktivitas gerak jalan jantung sehat.

Ribuan guru ikuti gerak jalan jantung sehat di batusangkar Ribuan Guru Ikuti Gerak Jalan Jantung Sehat di Batusangkar
Salah satu pemandangan lautan guru akseptor gerak jalan jantung sehat di Batusangkar (matrapendidikan.com)

Kegiatan gerak jalan jantung sehat mengambil rute Lapangan Cindua Mato – Parak Juar – Simpang Asrama – Koto baranjak – Simpang Kiambang – Pincuran Tujuh – Ponco – Jati dan kembali ke Lapangan Cindua Mato.

Peserta gerak jalan jantung sehat juga mengikuti program doorprice yang hadiah utamanya dari Bupati Tanah Datar dan Ny.Emi Irdinansyah Tarmizi serta banyak sekali hadiah menarik dari para donatur.
Selain gerak jalan jantung sehat, peringatan HGN dan PGRI ke- 73 yang dipusatkan di Batusangkar ini juga dimeriahkan dengan banyak sekali pertandingan dan perlombaan. Di antaranya pertandingan bola voli putra dan putri di lapangan Cindua Mato, Lomba Tahfizul Qur’an di SDN 16 serta Lomba Paduan Suara dan Lagu Solo.

Sabtu, 24 November 2018

Kesejahteraan Dan Profesionalisme Guru Di Kala Milennial

Kesejahteran dan profesionalisme guru di era milennial – Hari ini Minggu 25 November 2018, bertepatan dengan Hari Guru Nasional (HGN). Untuk memperingati HGN tahun ini, pemerintah melalui Kemendiknas  mengangkat tema, Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan masa 21.

Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan masa  Kesejahteraan dan Profesionalisme Guru di Era Milennial
Peningkatan profesionalisme guru menuju masa 21 (doc,.matrapendidikan.com)

Peringatan HGN merupakan bentuk penghargaan terhadap guru yang bernama Pahlawan Pembentuk Insan Cendikia. Guru telah berjuang mencerdaskan anak bangsa, membentuk manusia Indonesia sejati.

Perhatian terhadap profesi guru melalui peringatan HGN bahwasanya telah ditetapkan menurut Kepres Nomor 78 Tahun 1994. Sejak itu peringatan HGN selalu mengangkat tema tertentu sesuai dengan perkembangan dalam dunia pendidikan.

Kesejahteraan dan profesionalisme guru yaitu dua hal yang tak sanggup dipisahkan dalam upaya mencerdaskan anak bangsa dan membentuk manusia cendikia yang sejati.

Yang sangat menggembirakan kita yaitu kesejahteraan dan profesionalitas guru. Kesejahteraan guru boleh dikatakan sudah memadai sehingga guru benar-benar sanggup memusatkan perhatiannya pada kiprah sebagai pendidik. Penampilan guru sudah jauh berubah dari dekade sebelumnya.

Seiring dengan kesejahteraan, profesionalitas guru juga sudah membanggakan menyusul kegiatan sertifikasi yang diluncurkan pemerintah semenjak tahun 2007 silam melalui UU Nomor 14 wacana Guru dan Dosen.

Memang, kesejahteraan dan profesionalisme guru akan berdampak eksklusif terhadap peningkatan kinerja guru. Salah satu faktor kinerja guru yaitu pemusatkan perhatian pada kiprah utama sebagai pendidik yang profesional. Muaranya yaitu peningkatan kualitas pendidikan di negeri beribu pulau ini.

Jika guru memusatkan perhatiannya kepada kiprah dan profesinya, waktunya lebih banyak berada di daerah bertugas. Melayani penerima bimbing yang haus ilmu pengetahuan.

Tentu saja, guru perlu membagi waktu dengan baik antara kiprah dan keluarga. Selain mendidik generasi di luar sana, guru juga mendidik putra dan putrinya sendiri. Di lingkungan keluarga.

Di masa ke-21 atau era milennial ini, ternyata guru juga tak luput dari banyak sekali tantangan. Salah satunya yaitu tantangan dari penerima bimbing sendiri. Guru ketika ini bukan lagi menghadapi penerima bimbing yang ‘mirip’ generasi 70-qan atau 80-an. Dinamika sosial anak zaman now! Justru lebih meningkat intensitasnya.
Siswa juga tahu jikalau gurunya semua sudah profesional dan memperoleh pinjaman profesi yang luar biasa. Dengan demikian mereka akan berharap ilmu dan pengetahuan yang lebih dari gurunya.

Dirgahayu HGN 2018.

7 Hukuman Dan Eksekusi Ini Mungkin Pernah Anda Jalani Di Sekolah

7 Sanksi dan eksekusi ini mungkin pernah anda jalani di sekolah – Setiap sekolah sudah niscaya mempunyai tata tertib. Tata tertib tersebut memuat aneka macam aturan dan disiplin yang harus ditaati oleh warga sekolah. Guru dan siswa ialah dua kelompok warga sekolah yang harus menaati aturan dan disiplin sekolah.

 Sanksi dan eksekusi ini mungkin pernah anda jalani di sekolah 7 Sanksi dan Hukuman Ini Mungkin Pernah Anda Jalani di Sekolah
Ilustrasi pelanggaran serta hukuman dan eksekusi di sekolah (matrapendidikan.com)

Untuk siswa, ada aturan dan disiplin berpakaian, berpenampilan, mencar ilmu dan lain sebagainya. Semua aturan dan disiplin tersebut harus ditaati dan dipatuhi oleh siswa. Umumnya aturan dan disiplin tersebut dalam bentuk tertulis.

Semua aturan dan disiplin disertai dengan hukuman atau hukuman. Mulai dari taraf ringan, berupa peringatan hingga hukuman dan eksekusi dalam bentuk agresi fisi, baik dilakukan oleh guru maupun oleh siswa sendiri.

Namun hukuman dan eksekusi yang diberikan kepada siswa bersifat mendidik. Apa saja eksekusi bagi siswa yang melanggar disiplin dan aturan di sekolah?

1.Pangkas rambut ‘gratis’

Hukuman pangkas rambut ‘gratis’ diberlakukan kepada siswa berambut tidak rapi, diberi pewarna rambut atau panjang sehabis diberi peringatan oleh guru. Namanya memang ‘gratis’ tetapi rambut yang tidak sesuai aturan atau melanggar aturan akan dipotong secara acak atau pada belahan teretentu saja.

Siswa yang kena eksekusi ini sering merasa risih dengan penampilan rambutnya sehingga harus merapikan rambutnya kembali pada tukang pangkas.

2.Memungut sampah

Siswa yang terlambat tiba ke sekolah biasanya diberi hukuman memungut sampah atau membersihkan toilet sekolah. Sekolah yang mempunyai areal luas dan banyak pohon perindangan akan menerima eksekusi menentukan sampah.

Toilet sekolah yang sudah jorok akan menjadi lahan bagi siswa yang menerima eksekusi dari pelanggaran yang dilakukannya.

3.Push up

Siswa yang terlambat mengikuti suatu pelajaran, atau memasuki kelas atau tidak berpakaian rapi disuruh push up sekian kali. Semakin sering melanggar aturan ini semakin sering pula melaksanakan eksekusi ini.

4.Berdiri di lapangan dan menghadap bendera

Siswa ibarat ini biasanya sebab melanggar aturan tidak membawa perlengkapan sekolah ibarat topi dan dasi upacara bendera. Siswa disuruh oleh guru menghadap ke tiang bendera. Kalau cuaca panas, eksekusi ini tidak mengenakkan.

5.Berdiri di depan kelas

Berdiri di depan kelas tidak semua siswa yang menyukaiannya. Namun eksekusi ini diberlakukan bagi siswa yang melanggar disiplin belajar. Tidak mengerjakan PR atau tidak membawa perlengkapan belajar.

6.Pemanggilan orangtua

Pemanggilan orangtua sebagai hukuman biasanya ditujukan kepada siswa yang melanggar aturan sekolah ibarat sering bolos, membikin keributan selama belajar, atau sering tidak hadir. Dalam pelanggaran berat contohnya ialah melaksanakan tindakan yang mengarah kriminal.

Kalau sering-sering melaksanakan pelanggaran ini tentu semakin pula terjadi pemanggilan terhadap orangtua. Kasihan kan orangtuanya? Seolah-olah orangtua yamng mau sekolah. Betapa ruginya orangtua, mau bekerja terpaksa ditinggalkan demi memenuhi panggilan sekoalh.

7.Berlari mengelilingi lapangan upacara

Berlari mengelilingi lapangan upacara tentu bukanlah hukuman ringan untuk dilakukan. Apalagi lapangan upacara cukup luas dan suasana mulai panas oleh terik matahari.
Memang, perubahan paradigma pendidikan telah membuat suatu hukuman dan eksekusi kepada siswa yang melanggar aturan dan disiplin sekolah. Aturan jewer telinga, cubit pinggang, memukul, bangkit dengan sebelah kaki dalam waktu tertentu dan sejenisnya sudah mulai dihentikan sebab dianggap tidak mendidik sifatnya.

Jumat, 23 November 2018

Pentingnya Derma Terhadap Guru Dalam Menjalankan Kiprah Di Kala Milennial

Pentinya derma terhadap guru dalam menjalankan kiprah di kala milennial – Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Peringatan HGN setiap tahun merupakan salah satu momentum penting untuk mengingatkan seluruh komponen bangsa untuk memperlihatkan derma terhadap guru dalam menjalankan tugasnya.

Pentinya derma terhadap guru dalam menjalankan kiprah di kala milennial Pentingnya Dukungan Terhadap Guru dalam Menjalankan Tugas di Era Milennial
Dukungan terhadap guru dalam menjalankan kiprah (doc.matrapendidikan.com)

Artikel pendidikan singkat kali ini sengaja diturunkan dalam rangka menyambut HGN tanggal 25 November 2018.

Tugas guru tidak menjadi lebih ringan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Justru dalam kala milennial, kiprah guru semakin menerima tantangan dalam mencerdaskan anak bangsa.

Konsekuensi kemajuan di kala milennial tersebut semakin aktual menempatkan guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi. Media berguru yang ada ketika ini menyerupai komputer dan internet, juga tak kalah gesit dalam menyajikan isu yang diperlukan akseptor didik. 

Peserta didik sudah sanggup mengakses aneka isu banyak sekali disiplin ilmu berkaitan dengan bahan belajar, dalam waktu relatif singkat, cepat melalui gadget yang dimilikinya

Jika demikian adanya maka kiprah guru dalam pendidikan, bukan lagi menjadi sumber dan pemberi isu belaka kepada akseptor didik. Guru perlu mengubah kiprahnya menjadi perantara antara isu dengan kebutuhan isu akseptor didik.

Guru tidak lagi semata-mata bertugas mengajar melain membuat situasi dan kondisi yang dinamis bagaimana siswa sanggup berguru di ruang kelas. Mengantarkan akseptor didik berinteraksi dengan aneka disiplin ilmu pengetahuan dari banyak sekali sumber yang ada.

Selain itu, kiprah guru dalam pembelajaran yang tak kalah penting ialah sebagai motivator kreatif. Peran ini dinilai sangat strategis di kala milennial ini. Bagaimana tidak? Melalui dorongan semangat dan sugesti seorang guru, akseptor didik sanggup berguru secara mandiri.

Peserta didik berusaha mencari dan mengolah isu yang diperlukan di bawah bimbingan guru melalui aneka metode pembelajaran yang ada.

Apa pun metode yang dipakai guru dalam pembelajaran, tujuannya ialah bagaimana akseptor didik sanggup belajar. Kerangka berpikir guru dalam pembelajaran ialah bagaimana akseptor didik sanggup berguru dengan baik. 

Strategi yang ditempuh guru melalui penyusunan perangkat mengajar yang anggun dan aplikabel hanyalah salah satu upaya membuat bagaimana akseptor didik sanggup berguru dengan baik dan menyenangkan.

Mengingat semakin penting dan beratnya kiprah guru di kala milennial, perlu kiranya derma penuh dan aktual dari semua unsur. Mulai dari akseptor didik sendiri, orangtua/wali murid serta pemerintah.
Sinergisitas ke semua unsur tersebut pasti akan mengantarkan guru pada kiprah membelajarkan siswa secara mandiri, kreatif dan optimis.

Selamat Hari Guru Nasional.

Rabu, 21 November 2018

Surat Kaleng Indah Yang Tercecer

Pak Syukri tersenyum kecil sesudah berhenti berbicara. Dalam keadaan kelas menyerupai ini ia menentukan membisu ketimbang melanjutkan menunjukan pelajaran.  Dua atau tigas siswa yang duduk barisan belakang ruangan kelas, terlihat kusuk kasak. Mereka seolah-olah mencuri kesempatan untuk berbicara.

 tersenyum kecil sesudah berhenti berbicara Surat Kaleng Indah yang Tercecer
Ilustrasi surat kaleng (pixabay.com)

          Dan itu terperinci teramati melalui sudut mata pak Syukri. Posisinya berdiri, menulis di papan tulis ketika menunjukan pelajaran agak menyamping. Dengan ekor mata akan sanggup mengawasi semua siswa di kelas itu meskipun sedang menulis di papan tulis.
         “Sepertinya, ada sesuatu yang kurang beres pada bawah umur bapak yang duduk di bab belakang,” cetus pak Sukri sesudah melempar senyum kecilnya.
          Spontan semua mata menoleh ke arah belakang ruangan kelas. Ingin tahu apa yang terjadi dengan teman-temannya yang duduk di formasi bab belakang. Yang merasa terganggu oleh tingkah temannya dibelakang melayangkan ucapan protes.
         Ada juga yang merespon dengan meneriakkan temannya yang telah menghentikan proses pembelajaran. Suasana kelas agak gaduh.
        “Sudah, sudah…” ujar pak Syukri memperlihatkan aba-aba dengan tangan untuk meredakan bunyi siswa yang duduk di bab depan.
         Ketika suasana kelas sudah kondusif dan terkendali, pak Syukri menggarut-garut kepalanya yang memang tidak gatal.
        “Hm, yang lain diam, ya? Jangan berkomentar dulu alasannya bapak mau bertanya pada sahabat kalian yang duduk di bab belakang,” kata pak Syukri dengan bunyi berat dan berwibawa. “Ada apa gerangan yang terjadi dengan kalian yang duduk di bab belakang itu?”
         Siswa-siswa yang dimaksud pak Syukri tidak memberi respon. Namun tiba-tiba salah seorang di antaranya, maju ke depan kelas membawa sesuatu. Kemudian menyerahkan pada pak Syukri.
         “Apa ini?” tanya pak Syukri mengerinyitkan dahi.
      “Surat kaleng, pak,” sahut Jumadi menyerahkan secarik kertas seraya berbalik dan kembali ke daerah duduknya di belakang.
            Pak Syukri membacanya sekilas. Namun kemudian menyimpan dalam saku celananya. Setelah itu kembali pak Syukri melanjutkan menunjukan pelajaran.
           Di kantor majelis guru, pak Syukri membaca isi secarik kertas yang diserahkan siswanya tadi.
         Nita, kau somse (sombong sekali) deh. Aku sudah usang suka padamu tetapi kau hirau taacuh aja. Tidak kah kau merasa salah seorang di antara temanmu menaruh simpati kepadamu? Salah seorang temanmu itu yakni aku… (dariku yang mengagumimu, ES).
         Pak Syukri geleng-geleng kepala seraya tersenyum kecil. Bukan main anak sekolah zaman sekarang. Masih Sekolah Menengah Pertama sudah cendekia menciptakan surat dengan kalimat indah
        “Hm.., maaf pak. Bapak memanggil saya?”
         Pak Syukri terkesima. Salah seorang murid wanita sudah bangun di hadapannya.
         “Oh, ya…Benar. “ sahut pak Syukri sedikit gugup.
        “Kamu sudah mengetahui, kenapa dipanggil ke ruangan ini?
        Anita Swara, siswa wanita itu menggeleng.
        “Hm, apakah selama ini kau merasa ada sahabat kau (laki-laki) yang begitu bersikap absurd kepadamu?”
         Anita terdiam.
        “Ya, coba kau renung-renungkan sebentar. Mungkin ada di antara teman-teman kau yang bersimpatik padamu,” timpal pak Syukri.
          “Hmmm, ada pak. Dia sering mengganggu Nita,…” hasilnya Anita teringat seorang temannya yang bersikap absurd kepadanya.
          “Namanya?” pintas pak Syukri cepat.
          “Edward Samsir, pak.”
          “Oh, Edward.” Pak Syukri manggut-manggut.
           Ia mulai menduga bila pengirim surat kaleng yang dikantonginya, dengan inisial ES yakni nama yang disebutkan Anita barusan.
         “Kamu yakin yang menulis surat kaleng ini, Edward Samsir?” tanya pak Syukri seraya memperlihatkan secarik surat yang ditulis tangan..
         Anita terkejut bukan main. Perlahan diamatinya surat yang diperlihatkan oleh pak Syukri. Darahnya berdesir manakala membaca isi surat kaleng itu. Malu, takut, berbaur jadi satu. Ia yakin benar bila itu yakni goresan pena Edwar Samsir.
         “I…Iya…pak,” jawab Anita gugup.
         “Apa dasarnya keyakinanmu?”
         “Saya tahu bentuk goresan pena tangan Edward, pak.”
       “Ya, sudah... Terima kasih. Tapi surat ini bapak simpan, dan kau kembali ke kelas. Oke?”
        “Iya, pak.” Anita menyalami pak Syukri dan meninggalkan ruangan majelis guru.
     Keesokan harinya, pak Syukri memanggil Edward dan menasehatinya supaya tidak mengulangi lagi perbuatan ceroboh tersebut. Pak Syukri menentukan untuk tidak berbagi kasus inovasi surat kaleng di kelas itu. Tentunya supaya kedua siswa tersebut tidak merasa malu.

Bioteknologi Konvensional Dalam Produksi Pangan

Bioteknologi konvensional dalam produksi pangan - Salah satu konsep pembelajaran IPA di kelas IX SMP/MTs yaitu bioteknologi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan penerapannya, pembahasan materi ini lebih terfokus pada bioteknologi konvensional dalam aneka macam jenis produk makanan dan minuman. 


Bioteknologi konvensional dalam produksi pangan Bioteknologi Konvensional dalam Produksi Pangan
Ilustrasi bioteknologi konvensional produk pangan (matrapendidikan.com)

Sering guru mata pelajaran IPA memberi kiprah khusus wacana hal ini. Bisa saja guru memberi kiprah kepada siswa menciptakan laporan hasil praktikum. Siswa menciptakan laporan sesudah  siswa secara berkelompok melaksanakan praktik di laboratorium atau di rumah. 

Ada pula kiprah menciptakan laporn tanpa melaksanakan percobaan. Siswa menciptakan laporan kerja kelompok dengan membaca materi sumber. Hasil laporan ini kemudian dipresentasikan dalam diskusi kelompok di kelas.

Tugas yang paling sederhana yaitu menciptakan laporan wacana produk bioteknologi konvensional kemudian diserahkan pribadi kepada guru untuk penilaian. Namun proteksi kiprah oleh guru mata pelajaran tergantung pada huruf dan potensi siswa di suatu sekolah. 

Sekadar membantu siswa dalam menuntaskan kiprah seputar bioteknologi konvensional, pada kesempatan ini akan dibahas sekilas wacana bioteknologi konvensional dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan bioteknologi konvensional akan dikembangkan khusus pada produksi pangan.

Bioteknologi yaitu penerapan prinsip-prinsip ilmu dan teknologi untuk memproses materi melalui biro biologi untuk meningkatkan nilai tambah. Sebagai contoh, kedelai akan mempunyai nilai tambah jikalau difermentasi menjadi tempe dan kecap. 

Begitu pula keju dan yoghurt yang merupakan hasil peoses pengolahan materi susu. Sedangkan produk nata de coco berasal dari air kelapa, sosis kering terbuat dari daging sapi yang difermentasi.

Bioteknologi terdiri atas bioteknologi konvensional dan modern. Bioteknologi konvensional pada umumnya memakai mikroorganisme sebagai biro biologi untuk menghasilkan produk yang diinginkan.

Jamur dan kuman merupakan mikroorganisme terkenal yang menghasilkan enzim tertentu untuk melaksanakan proses metabolisme. 

Jamur rhizopus oligosporus yaitu pola agen biologi untuk menghasilkan enzim protease guna memberi nilai tambah pada kedelai sehingga dapat membuat tempe. Begitu pula jenis mikroorganisme acetobacter xylinum untuk menghasilkan produk pangan nata de coco.
Dalam kehidupan sehari-hari siswa sering makan atau minum produk bioteknologi konvensional seperti; tempe, tapai (tape), kecap, yoghurt, nata de coco, keju, obat antibiotik dan lain sebagainya. 
Baca juga : Proses Membuat Nata de Coco
Akan tetapi boleh jadi siswa belum mengetahui apa bahan, bagaimana cara dan proses pembuatan masing-masing produk bioteknologi konvensional tersebut.
Bioteknologi modern berafiliasi dengan manipulasi atau rekayasa materi genetik, menyerupai DNA. Semangka tanpa biji, cloning domba dan anjing, itu semua yaitu pola yang sering kita dengan wacana produk bioteknologi modern hasil rekayasa materi genetik.

Demikianlah sekilas wacana bioteknologi konvensional dalam produksi pangan Mudah-mudahan bermanfaat buat siswa SMP/MTs khususnya dan pengunjung blog ini pada umumnya sebagai materi warta ringan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan.