Simak juga : Pilketos, Ajang Belajar Demokrasi di Sekolah
Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!
jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..
karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir ☺️☺️☺️☺️
Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900
caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas↑↑
tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya
Jumat, 10 Agustus 2018
Catatan Ringan Dari Pilketos Di Sekolah
07.34
Kesiswaan
Catatan ringan dari pilketos di sekolah – Puncak Pilketos di sekolah sudah berakhir. Semua personel sekolah sudah menawarkan bunyi dan sekarang tinggal menunggu hasil, yang direncanakan dihitung dan ditetapkan dalam rapat perwakilan kelas, Senin mendatang (13/8).
Salah satu fakta unik dari Pilketos di sekolah. Aksi ini terekam kamera dokumenter (matrapendidikan.com)
Dari awal hingga selesai kami memantau jalannya pemilihan Ketos. Secara umum jalannya proses mencar ilmu berdemokrasi bagi siswa di jenjang Sekolah Menengah Pertama lancar dan sukses. Namun di sisi lain kami menyaksikan fakta unik dan lucu yang ditunjukkan para pemilih.
Tidak hanya oleh siswa namun juga pemilih dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Namun fakta unik dan lucu tersebut tidak menciptakan proses pencoblosan di bilik bunyi terkendala. Justru menjadikan gelak tawa yang menyaksikan.
Alur pemilihan sudah ditentukan oleh panitia. Namun pemilih sering salah arah sehabis melaksanakan pencoblosan. Panitia menegur pemilih dan menyuruh balik pemilih tersebut pada arah yang sebenarnya.
Panitia pemungutan bunyi (PPS) sudah berulang kali menginformasikan proses pemilihan Pilketos mulai dari tahap awal hingga akhir. Tahap awal yaitu pemanggilan nama pemilih, pengisian daftar hadir dan penerimaan surat suara.
Tahap kedua yaitu pencoblosan di bilik suara. Pemilih membuka lipatan surat bunyi dan memperhatikan calon ketos. Kemudian mencoblos nama atau nomor urut calon yang dipilih serta melipat kembali surat bunyi dengan baik.
Tahap ketiga yaitu memasukkan surat bunyi ke dalam kotak suara. Dan tahap terakhir yaitu dukungan tanda kepada pemilih yang sudah mencoblos.
Tahap ini nampak juga pemandangan yang menggelikan. Petugas memberi aba-aba, ‘telunjuk kanan’ untuk dicecahkan ke bantal stempel bertinta biru.
Namun pemilih yang tidak mendengar aba-aba, pribadi menyodorkan kelingking tangan kiri. Malah ada yang resah dan ragu-ragu menyodorkan telunjuk kirinya kepada petugas. Ada yang menyodorkan ajudan serta kelingking. Ada pula menyodorkan tangan kiri tetapi kelingking yang disodorkan
Akhirnya petugas meraih telunjuk kiri pemilih untuk ditempelkan pada bantal tinta berwarna biru.
.“Hups! Bukan muhrim, kak…!” Begitu gurau salah seorang pemilih dari kelas VII seraya menarik tangannya cepat pada bantal stempel supaya telunjuknya tidak dipegang oleh petugas. Aksi guyon ini menjadikan gelak tawa yang melihatnya.
Itulah catatan ringan dari pelaksanaan Pilketos di sekolah. Hal unik dan lucu, bukan tidak mungkin pula terjadi pada Pemilu atau Pilkada. Namun ajang Pilketos ini menjadi pembelajaran berdemokrasi bagi siswa semenjak dini di sekolah.