jasa service genset | jasa perbaikan genset | overhaul genset cirebon#brebes#indramayu#karawang#subang#tegal#cikampek

Juni 2018 ~ JASA SERVICE GENSET

SERVICE GENSET AND OVERHAUL

serviceindonesia.blogspot.com adalah jasa perbaikan atau service genset, UPS, overhaul genset / engine & Mesin Kapal . Berlokasi di Bekasi dengan team yang solid dan paham akan perkembangan mesin genset, Kami akan senantiasa berkomitmen mengakomodasi setiap kebutuhan Anda. Karena itulah, client kami berasal dari beragam latar belakang, dari personal user, perusahaan dan instansi pemerintah


Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Layanan Jasa Service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda dalam berbagai Jenis

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang.

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Kami Menerima Layanan Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda.

Layanan service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Serahkan Kepada Kami ahlinya di berbagaimacam Alat berat dan juga kerusakan pada genset anda.

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Jumat, 29 Juni 2018

Materi Acara Mpls, Wawasan Wiyata Mandala

Materi kegiatan MPLS, wawasan wiyata mandala – Kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) sangat penting bagi akseptor didik baru. Melalui kegiatan ini siswa gres akan sanggup mengetahui, mengenal dan menyayangi sekolah sebagai tempat berguru yang paling menyenangkan.

 Melalui kegiatan ini siswa gres akan sanggup mengetahui Materi Kegiatan MPLS, Wawasan Wiyata Mandala
Kegiatan MPLS bagi siswa gres di sekolah (doc.matrapendidikan.com)

Hal ini sesuai dengan pameo, tak tahu maka tak kenal, tak kenal maka tak cinta. Ketahui dulu lingkungan sekolah, baik fisik maupun sosialnya. Dengan demikian siswa akan mengenal dan menyayangi sekolah sehingga bersemangat untuk berguru dan meraih prestasi berguru secara optimal.
Untuk mewujudkan sasaran dimaksud maka kegiatan MPLS diisi dengan banyak sekali materi. Salah satu bahan kegiatan MPLS yang menjadi bahasan utama artikel ini ialah wawasan wiyata mandala.

Bagi guru pembimbing MPLS bahan wawasan wiyata mandala, tujuan utama yang harus dicapai melalui bahan ini ialah siswa gres sanggup mengetahui dan mengenal dengan baik lingkungan sekolah.
Sacara umum wawasan wiyata mandala ialah pandangan dan pemikiran terhadap sekolah sebagai kawasan/lingkungan pendidikan. Sebagai tempat pendidikan, suatu sekolah terdiri dari lingkungan fisik dan sosial.

Lingkungan fisik sekolah antara lain ruang kelas belajar, ruang perpustakaan, ruang laboratorium IPA, ruang bimbingan dan konseling, tempat ibadah, halaman sekolah, tanaman dan taman sekolah, kebun di sekitar sekolah dan pagar sekolah.

Semua ini ialah kemudahan berguru siswa yang perlu diketahui dan dikenal dengan baik letak maupun fungsinya. Misalnya, dimana letak dan apa fungsinya laboratorium IPA, perpustakaan dan ruang BK. Kemudian apa saja yang ada di unit layanan tersebut sehingga sanggup dimanfaatkan dengan baik oleh siswa

Selain lingkungan fisik ada pula lingkungan pergaulan sosial di sekolah. Ada kepala sekolah, majelis guru, pegawai administrasi, penjaga sekolah, operator sekolah, dan lain sebagainya.

Siswa gres perlu diperkenalkan siapa kepala sekolah, majelis guru dan mata pelajarannya. Siapa pula kepala tata perjuangan dan staf serta operator sekolah.

Jika siswa gres sudah mengetahui dan mengenali lingkungan sekolah sebagai tempat pendidikan maka selanjutnya kewajiban siswa adalah:
1.Menjaga dan memanfaatkan semua kemudahan berguru yang ada di sekolah untuk kepentingan belajar
2.Menghormati guru dan semua personil yang ada di sekolah
3.Menaati semua peraturan dan disiplin berguru di sekolah
4.Menjunjung nama baik sekolah
5.Giat dan tekun berguru untuk meraih prestasi yang lebih baik
6.Bersikap dan bertingkah laris sebagai siswa selama berada di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Dengan terlaksananya kewajiban siswa tersebut akan tercipta sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang nyaman dan menyenangkan. Prestasi berguru akan sanggup diwujudkan secara optimal.

Kamis, 28 Juni 2018

Semua Sudah Menjadi Guratan Takdir

Bagaimana pun pandangan tetangga sekeliling, mas Yuda tetaplah suamiku. Pria yang telah menikahiku 30 tahun silam dan menunjukkan tiga orang anak kepadaku. Sebagai kepala keluarga, mas Yuda akhir-akhir ini sering mendapat gunjingan dari tetangga sekitarnya.

Bagaimana pun pandangan tetangga sekeliling Semua Sudah Menjadi Guratan Takdir

Perbedaan usia yang mencolok. Status pendidikan mas Yuda yang tidak tamat sekolah dasar. Tidak menciptakan saya surut untuk mendapatkan mas Yuda. Yang penting bagiku waktu itu kedua orangtuaku mendapatkan mas Yuda.  

Lagi pula mas Yuda sudah mapan dalam ekonomi. Mas Yuda berusaha sebagai pedagang rempah-rempah yang sukses. Aku pikir cocok dengan profesiku sebagai pegawai negeri dengan bekal ijazah SMP.

“Mas, saya menerimamu apa adanya meskipun usia kita jauh beda,” Begitu kataku usai menikah dengan mas Yuda.

“Apa kau tidak akan merasa aib alasannya yakni saya tidak tamat SD, Yati?” tanya mas Yuda ragu-ragu.

“Tidak mas. Yang penting bagiku, mas bisa menjalankan kiprah sebagai kepala keluarga.” Sahutku meyakinkan mas Yuda.

*****

Kini, sehabis tiga puluh tahun berlalu.  Aku tak pernah membayangkan bakal mengalami kenyataan hidup menyerupai kini ini. Mas Yuda nampak semakin tua. Sejak berhenti menjadi pedagang rempah-rempah, mas Yuda tidak mempunyai pekerjaan tetap. Apalagi kondisi badan mas Yuda semakin menurun. Tidak bisa lagi bekerja keras.

Mas Yuda bekerja apa saja untuk membantu kehidupan keluarga. Kadang-kadang menjadi buruh tani. Di dikala lain mas Yuda menyadap karet milik orang lain dan mendapatkan persenan.

Mas Yuda lebih banyak di rumah. Apalagi pekerjaan sebagaimana tinggal di pedesaan semakin sepi.

Kadang-kadang saya kasihan juga dengan mas Yuda. Ketika hendak berangkat kerja, mas Yuda akal-akalan sibuk mengerjakan sesuatu yang tidak perlu dikerjakan. Padahal, penghasilanku sebagai pegawai negeri kantoran tidak mencukupi.

*****

Aku tak menyalahkan gunjingan tetangga sekeliling. Hampir semua tetangga mempunyai anak berpendidikan tinggi, menjadi sarjana. Padahal tetangga di sekitar lingkunganku kebanyak hanya seorang petani karet.

Ketika berkumpul dengan ibu-ibu yang bekerja di dapur dalam persiapan perhelatan tetangga, saya sering merasa risih. Mereka sering bercerita ihwal sekolah dan pendidikan anak.  Tentang bawah umur mereka yang sukses dan  berumah tangga.

Sementara anakku sendiri? Aku hanya mengurut dada. Menarik nafas berat mengingat nasib anak-anaku. Dua orang anakku putus sekolah di sekolah kejuruan alasannya yakni tidak naik kelas. Seorang lagi memang telah menamatkan sekolah kejuruan namun kini merantau ke kota lain dan jarang pulang.

Aku tak menyesal jikalau anak-anakku putus sekolah. Anak-anakku memang malas berguru selama bersekolah. Padahal saya telah berusaha untuk membiayainya dengan baik supaya dia rajin belajar. Tetapi hal itu tak meresap ke dalam hati anak-anakku.

*****

Kini, saya juga menyadari jikalau pendidikan itu penting bagi anak. Dengan pendidikan yang memadai akan menciptakan anak menjalani hidupnya lebih kreatif dan layak. Memiliki semangat untuk mencari pekerjaan yang layak dan menjalani kehidupan yang lebih baik.  Dan itu sudah saya lihat sendiri bawah umur tetangga yang sudah sukses.
Simak juga : Orang Paling Kaya di Dunia
Namun demikian tak mungkin saya meratapi kenyataan hidup ini. Semua sudah guratan takdir dari yang maha Kuasa. Jika anak-anaku gagal dalam pendidikan. Mungkin cucu-cucuku akan bisa menebus kenyataan ini dengan meneruskan pendidikannya setinggi mungkin. (*Kiriman : Purwadi, Jambi)

Mekanisme Sistem Evaluasi Dalam Pendidikan (4)

Mekanisme sistem evaluasi dalam pendidikan (4) – Pada bab terdahulu sudah pernah diungkapkan bahwa sistem evaluasi hasil berguru siswa berada pada ruang lingkup, tujuan, bentuk, prinsip dan manfaat tertentu. Dan pada kesempatan ini akan dibahas kelanjutannya yaitu prosedur evaluasi hasil berguru siswa.

Mekanisme sistem evaluasi dalam pendidikan  Mekanisme Sistem Penilaian dalam Pendidikan (4)

Penilaian hasil berguru siswa dilaksanakn oleh guru, sekolah dan pemerintah. Ketiga pihak ini melakukan evaluasi dengan prosedur masing-masing.

1.Mekanisme penialain oleh guru

Sebelum melakukan penilaian, guru terlebih dulu merancang bagaimana taktik evaluasi yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Hasil rancangan taktik evaluasi sanggup dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang bersumber pada silabus mata pelajaran.

Penilaian hasil berguru siswa dilakukan terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian aspek perilaku dilaksanakan melalui observasi (pengamatan) eksklusif selama proses pembelajaran.

Mekanisme penialaian aspek pengetahuan dilakukan guru melalui tes dan non tes. Ada yang namanya tes tertulis, tes verbal dan ada pula penugasan. Hal ini tergantung pada kompetensi apa yang hendak dinilai.

Sedangkan prosedur evaluasi keterampilan siswa dilakukan oleh guru melalui kerja praktik, kerja proyek, produk, fortofolio dan lain sebagainya. Hal ini juga tergantung pada kompetensi yang akan dinilai pada siswa.
Ketiga aspek yang dinilai pada siswa mempunyai kriteria tertentu yang dikenal dengan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM). Penetapan KBM dilakukan melalui rapat majelis guru. Mekanisme bagi siswa yang belum mencapai KBM akan dialksanakan jadwal remedial/remedi.

2.Mekanisme penialain oleh sekolah

Penilaian hasil berguru siswa oleh sekolah meliputi semua mata pelajaran dalam matra sikap, pengetahuan dan matra keterampilan. Mekanisme ini terlihat dengan adanya ujian sekolah (US) untuk memilih kelulusan siswa di suatu sekolah
Mekanisme evaluasi oleh sekolah selain ujian sekolah yaitu evaluasi final semester PAS) dan evaluasi final tahun (PAT). Meskipun penyelenggaranya pihak sekoalh namun guru tetap berperan aktif dalam kedua jenis evaluasi ini.
Pada final semester atau final tahun, majelis guru akan mengadakan rapat hasil evaluasi termasuk rapat untuk kenaikan kelas.

3.Mekanisme evaluasi oleh pemerintah

Penilaian hasil berguru siswa oleh pemerintah dilakukan secara nasional. Penilaian dilaksanakan pada mata pelajaran tertentu saja, menyerupai di jenjang SMP/Sederajat pada mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika dan IPA.
Bentuk ujian yang diselenggarakan oleh pemerintah yaitu Ujian Nasional. Saat ini ada ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan ujian nasional kertas dan pensil (UNKP). Bagi pemerintah, UN diselenggarakan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan
Penilaian hasil berguru siswa oleh pemerintah, dalam hal ini BNSP (Badan Standar Nasional Pendidikan)  bekerja sama dengan instansi terkait, bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan forum sekolah.
Bentuk ujian yang dilaksanakan oleh pemerintah tidak hanya UN melainkan juga melalui survey, sensus dan bentuk lainnya yang ditentukan oleh menteri pendidikan.

Rabu, 27 Juni 2018

Kebanggaan Orangtua Terhadap Prestasi Anak Di Sekolah

Kebanggaan orangtua anak terhadap prestasi anak di sekolah – Semua orangtua niscaya menginginkan anaknya yang duduk di kursi sekolah memperlihatkan hasil mencar ilmu yang lebih baik dan membanggakan. Jika tidak prestasi akademik, prestasi non akademik pun yang diraih anak akan menciptakan orangtua menjadi bangga. Syukur-syukur kedua jenis prestasi itu sanggup diraih anak.

Kebanggaan orangtua anak terhadap prestasi anak di sekolah Kebanggaan Orangtua  Terhadap Prestasi Anak di Sekolah

Prestasi akademik ditandai dengan menjadi juara atau peringkat 3 besar dalam setiap penerimaan rapor hasil mencar ilmu siswa. Biasanya, ketika penerimaan rapor diumumkan siswa yang meraih 3 besar dan tampil ke depan bersama orangtua.Ini termasuk salah satu pujian orangtua terhadap anaknya.

Mungkin saja prestasi akademik seorang anak tidak memuaskan bagi orangtua. Namun prestasi non akademik, ibarat acara ekstrakurikuler, anak justru memperlihatkan hasil yang baik. Ini pun sudah cukup membanggakan orangtua.

Anak sukses dengan prestasi non akademik ibarat acara keagamaan (tahfiz al qur’an, tilawah, dan lain sebagainya). Begitu pula acara ekstrakurikuler lainnya, ibarat Lomba OSN dan lomba Karya ilmiah.

Dimulai dari lingkungan keluarga

Prestasi seorang anak di sekolah berangkat dari kolaborasi orangtua dan pihak sekolah. Orangtua berperan dalam mewujudkan prestasi mencar ilmu anak di bidang akademik maupun non akademik.
Peran orangtua untuk mewujudkan kebanggaannya memiliki anak berprestasi tidak hanya ketika melihat anak orang lain meraih prestasi.

Justru tugas itu sudah dilakukan semenjak awal di lingkungan keluarga. Langkah pertama ialah bagaimana orangtua menjadi pola dan teladan bagi anak dalam belajar. Tidak mungkin zaman now, orangtua hanya menyuruh anak untuk belajar.

Langkah kedua, orangtua perlu memperlihatkan perhatian penuh terhadap perkembangan mencar ilmu anak. Jika anak mengalami problem belajar, orangtua perlu mendampingi anaknya mencar ilmu di rumah meskipun hanya sekadar menemani. Paling tidak orangtua menjadi fasiltator mencar ilmu bagi anak.

Langkah ketiga, selain perhatian orangtua terhadap perkembangan mencar ilmu anak, motivasi sangat penting artinya bagi anak untuk ulet mencar ilmu dan meraih prestasi secara optimal.  Disinilah peranan orang bau tanah sebagai motivator bagi anak ketika berada di rumah.
Baca juga : Efektivitas Dorongan Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Anak
Tentu saja masih banyak bentuk dan langkah yang sanggup dilakukan orangtua dalam memabngun prestasi mencar ilmu anak sehingga membanggakan orangtua.

Selasa, 26 Juni 2018

Bentuk Dan Kegunaan Evaluasi Hasil Berguru Siswa (3)

Bentuk dan kegunaan evaluasi hasil berguru Siswa (3) – Secara operasional evaluasi hasil berguru siswa bergotong-royong dipegang oleh guru. Ada dua alasan penting untuk membenarkan pernyataan ini. Pertama, pembelajaarn dilaksanakan oleh guru secara pribadi melalui kegiatan tatap muka.

Bentuk dan kegunaan evaluasi hasil berguru Siswa  Bentuk dan Kegunaan Penilaian Hasil Belajar Siswa (3)

Guru berinteraksi pribadi dengan siswa melalui pembelajaran. Dan evaluasi ialah salah satu kiprah pokok guru dalam melakukan pembelajaran. Kedua, oleh lantaran guru berinteraksi pribadi dengan siswa dalam pembelajaran maka guru sanggup melakukan evaluasi hasil berguru siswa dalam aneka macam bentuk.

Misalnya, ulangan (ujian), pengamatan (observasi), penugasan dan bentuk lainnya yang dibutuhkan sesuai kompetensi dasar konsep mata pelajaran.

Penilaian hasil berguru oleh guru mempunyai kegunaan untuk mengukur dan mengetahui sejauhmana ketercapaian suatu kompetensi oleh siswa. Namun yang paling penting kegunaannya ialah sebagai salah satu upaya guru untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.

Penilaian dalam pendidikan tidak hanya dilakukan oleh guru. Sekolah dan pemerintah juga sanggup melakukan evaluasi hasil berguru siswa sebagaimana telah diutarakan pada ruang ringkup evaluasi pendidikan.
Selain itu, evaluasi hasil berguru terhadap siswa mempunyai kegunaan untuk menyiapkan laporan kemajuan berguru siswa pada evaluasi harian PH), evaluasi tengah semester (PTS), evaluasi tamat semester (PAS), evaluasi tamat tahun (PAT) dan kenaikan kelas siswa.

Penilaian oleh sekolah dilaksanakan dalam bentuk ujian sekolah yang sering dikenal dengan US. Penilaian ini dipakai untuk penentuan kelulusan bagi siswa pada jenjang terakhir suatu sekolah.

Bagi sekolah, evaluasi yang dilakukan oleh guru maupun sekolah dipakai untuk perbaikan atau penjaminan mutu (kualitas) suatu sekolah. Oleh alasannya ialah itu sekolah menetapkan KBM (Ketuntasan Belajar Minimal) atau sebelumnya dikenal dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan kriteria kenaikan kelas.
Ujian Nasional (UN) merupakan evaluasi hasil berguru siswa yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Kegunaan UN bagi pemerintah ialah pemetaan kualitas aktivitas suatu sekolah, pertimbangan dalam seleksi melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dan training serta pemberian pinjaman kepada sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Senin, 25 Juni 2018

Orang Paling Kaya Di Dunia

Pak Musalem manggut-manggut seraya menutup browser internet pada laptopnya. Ia begitu meresapi dan meyakini isi ceramah seorang ustadz yang diposting melalui website ternama di negeri ini.

manggut seraya menutup browser internet pada laptopnya Orang Paling Kaya di Dunia

Memang, hampir setiap simpulan shalat subuh lelaki paruh baya itu, setia membuka situs web yang berisi ceramah siraman rohani melalui perangkat laptop renta kesayangannya. Laptop yang dulunya dibeli secara kredit dan dicicil setiap bulannya.

Pak Musalem bersandar penuh pada kursi, merenungkan kembali isi artikel yang barusan dibacanya, menjadi orang paling kaya di dunia.

“Ada orang kaya dari segi materi. Harta benda banyak, tabungan dan deposito melimpah. Apa yang kurang dari orang itu? Tetapi ia masih merasa kekurangan dalam hidupnya,” begitu isi paragraf pembuka artikel siraman rohani itu.

Setiap hari sering dihimpit permasalahan yang sulit dipantau orang lain secara kasat mata. Banyak memikirkan hal-hal dunia yang berkaitan dengan harta bendanya. Mengurus kelanjutan perjuangan biar berkembang dengan pesat sehingga kadang kala sulit untuk tidur di malam hari. Bahkan untuk beristirahat saja seakan tidak mempunyai waktu.

Ada pula orang yang kaya dari segi ilmu dan pengetahuan. Banyak yang ia ketahui perihal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka banyak membaca. Semakin banyak membaca semakin banyak pula yang ia ketahui sehingga ia mempunyai wawasan yang luas perihal sesuatu. Namun kadang kala kewajiban sebagai umat muslim terlalaikan.

Kaya ilmu pengetahuan, namun semua itu belum berarti banyak bila belum menolong dirinya lantaran ilmu dan pengetahuan yang ia peroleh tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu pengetahuan hanya sekadar diketahui tetapi tidak banyak untuk diterapkan.

Di sisi lain tidak sedikit orang di sekitar kawasan tinggal, secara lahiriah serba kekurangan. Namun sanggup mendapatkan nada dan irama kehidupan itu apa adanya.  Menjalani kehidupan dengan tabah dan tawakal.

Menerima dan menjalani hidup ini apa adanya dengan penuh rasa syukur. Inilah salah satu ciri orang yang kaya hati. Orang yang paling kaya di dunia.

Orang yang paling kaya di dunia yaitu orang-orang yang merasa cukup dan mensyukuri nikmat yang telah diterimanya. Dengan merasa cukup dan bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, orang akan nyaman pikiran dan tentram hatinya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
*****
Pak Musalem merasa bangun semangat. Ia bangun dari kursi. Segera mengganti sarung dengan celana harian di rumah. Kemudian melangkah menuju sisi dapur untuk mengambil sapu lidi.

Menyapu halaman rumah sebelum berangkat tugas, menjadi kebiasaannya setiap hari. Sekadar menggerakkan anggota badan atau olahraga kecil-kecilan kata anak zaman now.

Di usianya yang sudah memasuki kepala lima. Di ujung-ujung masa pensiun yang sudah merangkak menghampirinya. Pak Musalem justru tampak semakin bersemangat. Menapaki hari-hari berikutnya, yang mungkin sarat beban berat yang akan dipikulnya.

Beban berat?

Ya, pak Musalem mempunyai tanggungan keluarga yang tidak ringan. Belum seorang pun dari kelima anaknya yang bekerja. Semua anaknya masih dalam taraf pendidikan. Tiga orang di antaranya sedang mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi tinggi negeri dan swasta. Sedangkan dua orang lagi sedang menuntut ilmu di kursi pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan SMA.

Pak Musalem dan istrinya memang seorang aparatur sipil negara dengan profesi guru. Namun tidak menyerupai guru lainnya. Ia hanya sebagai guru biasa dan tidak menerima derma yang lebih menggiurkan dan sangat dikejar oleh guru. Begitu pula dengan buk Maryam istrinya.

Akan tetapi pak Musalem tak pernah berpikir untuk ikut mati-matian memperoleh pendapatan yang luar basa itu. Ia ingin fokus mencurahkan perhatian pada anak-anaknya yang sedang berjuang menggapai masa depannya. Bagaimana pun anak butuh perhatian dan motivasi penuh dari kedua orangtua.

Dapat dibayangkan bagaimana pak Musalem dan istrinya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membiayai kuliah dan sekolah anak-anaknya. Biaya hidup dan pendidikan anak semakin mahal. Namun semua itu dihadapi dan dijalani oleh pak Musalem dan istrinya dengan tabah dan tawakal.

Pak Musalem tetap menjadi orang yang beruntung di tengah kehidupan ini. Kenapa tidak? Semua anaknya memang belum dewasa yang tahu diuntung. Mereka rajin berguru dan tidak banyak tingkah sehingga meraih prestasi di sekolah maupun di perguruan tinggi tinggi.

Anak-anak pak Musalem memahami kesulitan kedua orangtuanya yang hanya mendapatkan honor biasa sebagai guru dan sudah niscaya tidak mencukupi pemenuhan kebutuhan  sehari-hari. Oleh alasannya yaitu itu mereka berusaha untuk memberi semangat kepada orangtua dengan mengatakan prestasi belajar.
Semangat hidup pak Musalem dan keluarganya menjadi motor pelopor untuk berguru menjadi orang paling kaya di dunia. (*Kiriman : Yasman Yazid, Makasar)

Tujuan Dan Prinsip Evaluasi Hasil Mencar Ilmu Siswa (2)

Tujuan dan prinsip penilaian hasil berguru Siswa (2) – Sistem penilaian pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah mempunyai tujuan dan prinsip dalam penilaian hasil berguru siswa. Pada artikel sebelumnya sudah diterbitkan topik sistem penilaian dalam pendidikan dengan materi kajian ruang lingkup penilaian hasil berguru siswa.

Tujuan dan prinsip penilaian hasil berguru Siswa  Tujuan dan Prinsip Penilaian Hasil Belajar Siswa (2)

Dan, artikel ini yaitu kelanjutan dari artikel terbut dengan topik sama dalam bahsan tujuan dan prinsip penilaian hasil berguru siswa. Jika anda belum membaca artikel tersebut, sebaiknya anda:

Tujuan dan prinsip penilaian

Penilaian hasil berguru siswa dalam pendidikan di forum sekolah bertujuan untuk:

1.Memantau dan mengevaluasi
Pantauan dan penilaian dilakukan terhadap proses, kemajuan berguru dan perbaikan hasil berguru penerima didik secara berkelanjutan.

2.Menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Semua mata pelajaran di forum sekolah mempunyai SKL tertentu. Penilaian dilakukan bertujuan untuk memilih pencapaian pada SKL mata pelajaran bersangkutan.

3.Menilai pencapaian SKL secara nasional
Penilaian juga bertujuan untuk menilai pencapaian SKL pada mata pelajaran yang diujikan secara nasional. Untuk jenjang SMP/Sederajat, penilaian dilakukan terhadap 4 mata pelajaran yang di-UN-kan, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika dan IPA.

Prinsip penilaian pendidikan di forum sekolah bertolak dari 9 prinsip berikut ini;

1.Sahih
Penilaian hasil berguru siswa dikatakan sahih apabila didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur pada penerima didik. Penilaian sanggup mengukur apa yang hendak diukur pada penerima didik.

2.Objektif
Penilaian pendidikan tidak sanggup melalui terkaan atau asumsi semata melainkan memakai mekanisme dan kriteria penilaian yang jelas. Bukan berdasar pada unsur subjektivitas pelaksana penilaian.

3.Adil
Prinsip penilaian adil berarti penilaian hasil berguru penerima didik tidak meguntungkan atau merugikan penerima didik alasannya yaitu perbedaan latar belakang sosial, budaya ataupun alasannya yaitu berkebutuhan khusus.

4.Terpadu
Penilaian oleh guru dilakukan secara terpadu dalam acara pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

5.Terbuka
Prinsip penilaian hasil beserta didik didasarkan pada prinsip terbuka. Sistem penilaian, baik prosedur, kriteria maupun dasar pengambilan keputusan sanggup diketahui secara transparan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan penilaian hasil berguru siswa.

6.Menyeluruh
Penilaian hasil hasil berguru siswa dilakukan secara menyeluruh dalam banyak sekali aspek kompetensi untuk mengetahui perkembangan penerima didik melalui banyak sekali teknik penilaian.

7.Berkesinambungan
Penilaian terhadap penerima didik dilakukan secara berkelanjutan.sehingga sanggup memantau kemampuan perkembangan siswa.

8.Sistematis
Sistem penilaian terhadap hasil berguru siswa dilakukan secara berencana dan sedikit demi sedikit dengan mengikuti mekanisme dan tahap-tahap yang sudah ditetapkan dalam kurikulum.

9.Acuan
Penilaian dilakukan menurut kriteria dan pola pada ukuran pencapaian kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum.

10..Akuntabel
Prinsip penilaian hasil berguru siswa yang terakhir yaitu akuntabel. Akuntabel artinya penilaian hasil berguru siswa  sanggup dipertanggungjawabkan baik dari segi teknik, mekanisme penilaian maupun hasil penilaian.
Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penilaian hasil berguru penerima didik tersebut maka tujuan penilaian dalam pendidikan di forum sekolah sanggup tercapai secara optimal.


Minggu, 24 Juni 2018

4 Jurus Jitu Tampil Bersemangat Mengajar

4 Jurus jitu tampil bersemangat mengajar –  Semangat menjadi motor pengerak bagi setiap orang dalam melaksanakan acara rutin. Tentu saja hal ini cukup beralasan. Dengan semangat kerja yang tinggi akan menghantarkan seseorang untuk mengatakan kinerja yang baik dan prestasi kerja yang memuaskan. 

Semangat menjadi motor pengerak bagi setiap orang dalam melaksanakan acara rutin 4 Jurus Jitu Tampil Bersemangat Mengajar

Sebaliknya, sangat sulit untuk meningkatkan kinerja tanpa semangat kerja yang tinggi dalam melaksanakan acara rutin. Ini mengatakan pada kita  betapa besar efek semangat dalam menunjang kinerja seseorang.

Kita sanggup berasumsi, bila kinerja seseorang menurun maka yang perlu dikaji ulang ialah bagaimana semangat orang tersebut dalam bekerja. Jika memang lantaran semangat mulai kendor, maka sasaran selanjutnya ialah bagaimana membangkitkan kembali semangat untuk bekerja.

Pengaruh semangat kerja terhadap kinerja seseorang juga berlaku untuk orang yang berprofesi sebagai guru. Oleh alasannya itu, pada kesempatan ini dibahas mengapa semangat kerja menurun dan bagaimana mengatasinya.

A.Mengapa semangat mengajar menurun?

Semangat dan gairah mengajar mengendor sering disebabkan oleh faktor kelelahan dan tekanan psikologis. 

1.Beban kiprah mengajar

Beban mengajar yang padat boleh jadi pemicu utama penyebab kelelahan guru ketika mengajar. Guru yang berprediket pendidik profesional harus melaksanakan kiprah mengajar tatap muka 24 jam per minggu.

Kemudian melaksanakan kiprah tertentu di sekolah sebagai wali kelas, guru piket, pembina OSIS, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain sebagainya. Tugas-tugas ini akan menguras banyak energi fisik maupun otak.

2.Tekanan psikologis

Tekanan psikologis disebabkan antara lain; menghadapi tingkah laris akseptor didik, menanggapi kebijakan pimpinan, problem internal dalam keluarga, dan lain sebagainya.

Setiap guru mempunyai problem internal dalam keluarga. Masalah ini akan besar lengan berkuasa terhadap gairah dan semangat guru dalam mengajar. Kadang-kadang problem internal dalam rumah tangga terbawa ke ruang kelas sehingga tidak konsentrasi dalam mengajar.

B.Jurus membangkitkan semangat mengajar

Mau atau tidak, seorang guru harus tampil mengajar di ruang kelas dalam kondisi yang prima. Tampil energik dan penuh ceria ketika berhadapan dengan siswa di ruang kelas. Oleh alasannya itu perlu adanya jurus-jurus untuk membangkitkan kembali semangat mengajar.
Baca : 7 Tips Jitu Agar Anda Bekerja Tetap Ceria

1.Kondisi fisik harus prima

Agar tetap bersemangat mengajar di ruang kelas perlu kondisi fisik yang prima. Ini tak sanggup ditawar-tawar. Mana mungkin guru tampil bersemangat di hadapan murid kalau kondisi fisik terlihat lelah dan lesu. Siswa akan ikut lesu dan kurang gairah.

Untuk mendapat kondisi semoga guru tetap prima tampil mengajar, perlu waktu Istirahat yang cukup. Konsumsi masakan dengan nutrisi seimbang, banyak minum air putih, olahraga, dll. Penyegaran terhadap otak perlu dilakukan semoga tetap cemerlang dan jenuh menghadapi kiprah rutin.
Baca juga : Tips Agar Guru Tetap Sehat

2.Pengelolaan kelas yang baik

Mengapa pengelolaan kelas penting untuk meningkatkan semangat mengajar? Siswa yang tidak terkelola dengan baik sering mengakibatkan suasana kelas yang gaduh. Pembelajaran jadi terganggu. Ini akan menciptakan guru jadi pusing sendiri.

Mengelola kelas dengan baik merupakan syarat utama proses pembelajaran berjalan lancar. Pengelolaan kelas yang baik akan mengakibatkan suasana dan kondisi berguru yang menyenangkan. Siapa yang tak akan bersemangat menghadapi suasana kelas yang menggembirakan.

Pengelolaan kelas tergantung pada bagaimana metode dan gaya mengajar guru dalam kelas. Metode mengajar sesuai dengan bahan pelajaran, aksara siswa dan pendukung pembelajaran.

Pendukung pembelajaran misalnya, media dan alat peraga. Minimal guru sanggup menciptakan sendiri media gambar atau alat peraga sederhana.

3.Gaya mengajar

Gaya atau style mengajar seorang guru berbeda satu sama lainnya. Melalui gaya mengajar yang unik dan bersemangat akan menciptakan suasana berguru yang menyenangkan.

Gaya mengajar tidak sanggup dibuat-buat dan ini menjadi ciri khas tersendiri setiap guru.

Ada gaya mengajar yang santai, humoris, banyak variasi sehingga menyenangkan. Sebaliknya gaya mengajar yang kaku justru menciptakan suasana pembelajaran menjadi hambar.

Dalam hal ini, gaya mengajar  tak lebih dari cara bagaimana menjadikan guru sebagai sebuah magnet atau mempunyai daya tarik tersendiri. Gaya mengajar tercermin melalui cara berbicara, gerak-gerik anggota badan ketika mengajar.

Guru yang atraktif tentu mempunyai daya magnet tersendiri. Ini cara ampuh untuk menguasai kondisi kelas dikala pembelajaran berlangsung.

4.Posisi berdiri

Posisi berdiri dikala mengajar besar lengan berkuasa terhadap pengelolaan kelas. Guru yang sering menulis di papan tulis dan membelakangi siswa sangat rentan terhadap pengelolaan kelas.

Ini akan memberi kesempatan kepada siswa untuk berbuat iseng atau melaksanakan sikap menyimpang yang tidak diinginkan. Oleh alasannya itu jangan biarkan siswa luput dari perhatian guru. 

Bagaimana pun, mata dan gerak gerik badan menjadi senjata ampuh bagi guru dalam menguasai siswa.
Baca kembali : Bagaimana Posisi berdiri yang Baik Saat Mengajar?
Sesungguhnya, bersemangat atau kurang bersemangat dalam mengajar ialah kondisi yang alami. Sulit untuk dibuat-buat atau pun direkayasa. Namun memodifikasi suasana dan kondisi berguru ialah sangat penting untuk membangkitkan gairah mengajar. 

Ruang Lingkup Evaluasi Hasil Mencar Ilmu Akseptor Didik (1)

Ruang lingkup evaluasi hasil berguru penerima didik (1) – Proses pendidikan di forum sekolah, khususnya jenjang pendidikan dasar dan menengah merupakan serangkaian aktivitas terstruktur dan berkelanjutan. Rangkaian proses aktivitas tersebut dimulai dengan tahap perencanaan, pelaksanaan dan diakhiri dengan evaluasi yang lazim disebut sebagai sistem evaluasi dalam pendidikan.

Ruang lingkup evaluasi hasil berguru penerima didik  Ruang Lingkup Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik (1)

Berkaitan dengan sistem evaluasi dalam pendidikan, pembahasan dalam artikel pendidikan ini akan diterbitkan secara berseri. Pada seri pertama sistem evaluasi dalam pendidikan dimulai dari Ruang Lingkup Penilaian Hasil Belajar Peserta didik.

Sistem evaluasi dalam pendidikan di forum sekolah telah diatur dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 perihal Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian ialah proses pengumpulan dan pengolahan isu untuk mengukur pencapaian hasil berguru peserta.
Sistem evaluasi didasarkan pada kriteria tertentu yang dikenal dengan standar evaluasi pendidikan. Standar evaluasi sebagaimana dimaksud Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 memuat antara lain; ruang lingkup penilaian, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen evaluasi hasil berguru penerima didik.

Ruang lingkup evaluasi hasil berguru penerima didik

Penilaian hasil berguru penerima didik di forum sekolah sanggup dilaksanakan oleh pendidik (guru), satuan pendidikan (sekolah) dan pemerintah. Penilaian hasil berguru oleh guru mencakup lingkup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

1.Penilaian sikap
Penilaian pendidikan dalam ruang lingkup sikap merupakan aktivitas untuk memperoleh isu deskriptif perihal sikap penerima didik. Penilaian aspek sikap ini hanya sanggup dilaksanakan oleh para guru.

Hal ini sanggup dipahami dan cukup beralasan alasannya guru berinteraksi secara eksklusif dengan siswa dalam proses pembelajaran. Bagaimana sikap dan sikap siswa selama berguru diamati oleh guru secara melalui observasi dalam pembelajaran..

2.Penilaian pengetahuan
Pembelajaran menyajikan sejumlah ilmu dan pengetahuan kepada siswa. Penilaian terhadap hasil berguru siswa bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan oleh siswa.

3.Penilaian keterampilan
Penilaian dalam aspek keterampilan dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh isu perihal kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan yang dikuasai dengan melaksanakan kiprah tertentu.

Pendidik, satuan pendidikan dan, atau pemerintah sanggup melaksanakan pengukuran pencapaian hasil berguru siswa dalam aspek pengetahuan dan keterampilan ini. Hal ini terwujud melalui aktivitas evaluasi harian (PH), evaluasi tengah semester (PTS), evaluasi selesai semester (PAS) dan evaluasi selesai tahun (PAT).
Demikianlah pembahasan perihal ruang lingkup evaluasi dalam pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sampai jumpa pada bahasan berikutnya.

Sabtu, 23 Juni 2018

Siswa Susah Diatur Dikala Belajar? Kenali 8 Penyebabnya

Siswa susah diatur ketika belajar? Kenali 8 penyebabnya  – Semua guru mengalami, atau paling tidak pernah mengalami suasana mengajar yang kurang menyenangkan. Suasana pembelajaran kurang terkendali lantaran semua siswa sulit diatur. Akibatnya sasaran pembelajaran tidak tercapai lantaran guru banyak menghabiskan waktu untuk mengatur dan menasehati siswa 

 atau paling tidak pernah mengalami suasana mengajar yang kurang menyenangkan Siswa Susah Diatur Ketika Belajar? Kenali 8 Penyebabnya
Foto : Ilustrasi mencar ilmu (pixabay.com)

Siswa sering menunjukkan perilaku menyimpang dalam belajar. Akibatnya proses pembelajaran terganggu. Suasana mencar ilmu di ruang kelas menjadi tidak kondusif. Tujuan pembelajaran tidak tercapai. Akhirnya guru kehabisan tenaga atau merasa kelelahan sesudah meninggalkan kelas tersebut.

Apa penyebab siswa susah diatur dalam pembelajaran? Berikut identifikasi 8 penyebab siswa tidak gampang diatur dalam belajar.

1.Siswa belum siap belajar

Ketika masuk kelas, guru pribadi memulai kegiatan mengajar. Pada ketika itu siswa belum siap untuk belajar. Apalagi, guru masuk ke suatu kelas melanjutan jam pelajaran sebelumnya dengan guru lain. Kondisi siswa sering tidak siap lantaran di antara mereka ada yang meninggalkan kelas, mengerjakan tugas, asyik ngobrol, bergurau dan lain sebagainya.

2.Rendahnya kemauan mencar ilmu siswa

Guru akan mengalami kesulitan mengatur siswa jikalau dalam satu kelas diisi oleh siswa yang berkemauan mencar ilmu rendah. Mungkin kondisi ini sulit dihindari.  Pembagian kelas siswa di awal tahun pelajaran bukan berdasar kemauan belajar melainkan hasil mencar ilmu yang tercantum di buku rapor.

3.Kapasitas ruang kelas

Kelas yang diisi banyak siswa akan mengakibatkan persoalan dalam proses pembelajaran. Akan menyulitkan guru mengelola siswa dalam ruang kelas yang padat siswa. Idealnya dalam satu ruang kelas diisi oleh 20 hingga 25 siswa.

4.Lemahnya disiplin belajar

Ketika guru memulai pelajaran, masih ada siswa yang minta izin meninggalkan kelas. Atau masih ada siswa yang terlambat masuk. Kejadian ini sanggup memicu berkurangnya disiplin mencar ilmu siswa.

5.Kebiasaan guru ketika mengajar

Kadang-kadang kebiasaan guru ketika mengajar telah mengakibatkan siswa sulit diatur. Misalnya, guru terlalu banyak duduk ketika menunjukan bahan pelajaran. Siswa paling depan sering menerima sorotan dan perhatian.

Namun siswa potongan belakang kadang kala luput dari perhatian guru. Akibatnya tidak semua siswa yang sanggup dikuasai oleh siswa.

Guru yang banyak duduk ketika mengajar, itu boleh-boleh saja. Asal guru bisa menguasai seisi ruangan kelas dengan baik. Cukup banuak guru yang sering duduk ketika menunjukan pelajaran namun bisa menguasai siswa dengan baik di ruang kelas.

6.Posisi guru ketika menulis di papan tulis

Sering guru berada pada posisi salah ketika mengajar. Guru membelakangi penuh kepada siswa ketika menulis sesuatu di papan tulis. Kondisi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk berbuat sesuatu yang mengganggu ketertiban kelas. Misalnya, ngobrol atau mengganggu sobat sebelah.

7.Perhatian guru tidak merata

Tanpa disadari guru cenderung memperhatikan kelompok siswa tertentu ketika mengajar. Misalnya kelompok siswa yang aktif belajar. Sementara siswa lainnya luput dari perhatian guru sehingga berpotensi mengakibatkan sikap siswa menyimpang dalam belajar.

8.Gaya mengajar monoton

Gaya mengajar setiap guru tidak sama. Masing-masing guru mempunyai ciri khas tersendiri dalam mengajar. Namun gaya mengajar yang monoton cenderung menciptakan siswa bosan. Begitu pula cara mengajar yang kaku alias kurang variasi suasana dan kondisi belajar.

Berdasarkan bahasan di atas sanggup disimpulkan bahwa kesulitan guru mengatur siswa disebabkan oleh faktor siswa, lingkungan fisik kelas dan faktor internal guru itu sendiri.