Blogging dengan akomodasi jadul namun tetap eksis – Sampai artikel ini dbuat, sudah menghasilkan ribuan artikel untuk beberapa buah blog yang saya kelola semenjak dulunya. Sudah banyak blog yang sudah dihapus dengan banyak sekali alasan penghapusan. Namun tinggal 3 blog yang masih bertahan hingga sekarang.
Perangkat ngeblog semenjak jaman dulu (matrapendidikan.com)
Tentu saja, itu belum seberapa jikalau dibandingkan blogger yang sudah piawai dalam menulis dan mengelola blog.
Untuk acara blogging hingga sekarang, saya memakai perangkat komputer jaman dulu (Jadul). Kemudian koneksi dengan jaringan internet semenjak dulu hingga kini juga memakai modem usb.
Memang benar secara teori. Bekerja dengan akomodasi terkini dan tercanggih akan mempermudah seseorang untuk menjalankan pekerjaannya. Begitu pula hasil kerja yang diperoleh akan lebih optimal.
Akan tetapi hal itu perlu digarisbawahi, bahwa tidak semua jenis pekerjaan yang memberlakukan teori itu. Begitu pula dengan subjeknya, tidak semua orang memenuhi teori itu.
Misalnya pekerjaan atau acara blogging. Kegiatan ini rupanya tidak tergantung pada akomodasi ngeblog yang digunakan. Melainkan pada kebiasaan menulis sehingga ada inspirasi untuk ditulis dan mengahsilkan tulisan.
Paling tidak pernyataan itu, saya buktikan sendiri selama 10 tahun. Saya mulai mengenal blog gres tahun 2008 lalu mencar ilmu menciptakan blog setahun kemudian. Kebetulan pada tahun itu istri saya membeli perangkat komputer eksklusif OS Windows XP untuk keperluan kualifikasi ijazah.
Sebenarnya, komputer eksklusif operasi Windows XP yang saya gunakan sudah berulangkali diinstall ulang, direperasi hingga diganti mainboardnya. Kemudian sudah berulangkali berulah.
Begittu pula dengan perangkat koneksi yang saya gunakan. Sejak pertama kali sudah 3 kali berganti modem. Memang, untuk mengganti modem agak susah mendapatkannya sekarang. Alasannya, koneksi internet sudah memakai Wifi, modem kurang jalan. Selain itu android pun sanggup dikoneksikan dengan PC.
Apakah menghambat pekerjaan saya sebagai blogger? Ternyata tidak. Ngeblog berawal dari acara melahirkan tulisan, lalu mempublikasikannya. Disini terbukti, inspirasi menghasilkan goresan pena tidak tergantung pada akomodasi yang dipakai untuk blogging.
Kalau komputer atau modem berulah saya menulis di atas kertas. Ketika sudah sanggup beroperasi lagi, saya lanjutkan lagi acara ngeblognya. Sehingga acara blogging tetap eksis.
Saya berpikir, kalau kebiasaan dan inspirasi menulis tidak dipelihara, secanggih apapun akomodasi yang dipakai belum berarti banyak. Sebaliknya perangkat Jadul sekalipun, acara ngeblog tetap lancar kalau kebiasaan dan inspirasi menulis terjaga.
Idealnya tentu saja begini, kebiasaan dan inspirasi menulis terjaga, perangkat untuk blogging juga terkini!