jasa service genset | jasa perbaikan genset | overhaul genset cirebon#brebes#indramayu#karawang#subang#tegal#cikampek

JASA SERVICE GENSET: Keluarga

SERVICE GENSET AND OVERHAUL

serviceindonesia.blogspot.com adalah jasa perbaikan atau service genset, UPS, overhaul genset / engine & Mesin Kapal . Berlokasi di Bekasi dengan team yang solid dan paham akan perkembangan mesin genset, Kami akan senantiasa berkomitmen mengakomodasi setiap kebutuhan Anda. Karena itulah, client kami berasal dari beragam latar belakang, dari personal user, perusahaan dan instansi pemerintah


Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Layanan Jasa Service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda dalam berbagai Jenis

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang.

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Kami Menerima Layanan Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda.

Layanan service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Serahkan Kepada Kami ahlinya di berbagaimacam Alat berat dan juga kerusakan pada genset anda.

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 Januari 2019

Peranan Kelompok Dasawisma Dalam Menunjang Pendidikan Di Lingkungan Keluarga

Peranan kelompok dasawisma dalam menunjang pendidikan di lingkungan keluarga – Pendidikan anak dalam prosesnya menjadi tanggung jawab keluarga, forum sekolah dan pemerintah. Ketiga unsur ini saling bersinergis dalam memajukan proses pendidikan anak melalui taktik dan metode masing-masing.

Peranan kelompok dasawisma dalam menunjang pendidikan di lingkungan keluarga Peranan Kelompok Dasawisma dalam Menunjang Pendidikan di Lingkungan Keluarga
Kelompok dasawisma berperan penting dalam menunjang pendidikan (Rika G/matrapendidikan.com)

Disadari bahwa keluarga menjadi basis utama pendidikan anak. Hal ini lantaran anak lahir dan dibesarkan pertama kali di lingkungan keluarga, sebelum memasuki kursi pendidikan di sekolah. Oleh alasannya yaitu itu sangat besar tugas keluarga dalam mendidik anak.
Sebuah keluarga yaitu unit terkecil dari struktur sosial kemasyarakatan. Pemberdayaan terhadap keluarga dilakukan oleh kedua orangtua melalui aneka macam inovasi.

Dalam level yang lebih luas, pemberdayaan keluarga dilaksanakan melalui bimbingan organisasi kemasyarakatan. Salah satu organisasi kemasyarakatan dalam  pemberdayaan keluarga yaitu PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga).

PKK mempunyai 10 aktivitas pokok dan salah satu butir aktivitas tersebut yaitu unsur pendidikan dan keterampilan. Penerapan aktivitas ini lebih efektif untuk mencapai sasaran melalui kelompok Dasawisma. Kelompok ini merupakan kumpulan beberapa keluarga yang diberdayakan melalui kegiatan dalam PKK.

Peranan dasawisma sangat penting dalam menyebarkan kanal pendidikan dan keterampilan di lingkungan keluarga. Pencerahan terhadap pentingnya pendidikan dalam kelompok dasawisma akan berdampak pada kesadaran keluarga untuk mengedepankan pendidikan anak.

Melalui kegiatan kelompok dasawisma, keluarga mempunyai kesadaran dan pemahaman yang tinggi bahwa pendidikan itu yaitu bekal berharga bagi anak di masa depan.

Selain itu di lingkungan keluarga, anak memperoleh keterampilan dasar yang sanggup memperkuat aktivitas keterampilan di forum sekolah.
Dasawisma dibina oleh Penggerak PKK di tingkat jorong maupun nagari. Pembinaan yang intensif oleh para aktivis PKK terhadap kelompok dasawisma melalui 10 aktivitas pokok PKK akan meningkatkan nilai tambah terhadap pemberdayaan keluarga khususnya dalam aspek pendidikan dan keterampilan.

Kamis, 24 Januari 2019

Melongok Dasawisma Kenanga 16 Tigo Tumpuak Kenagarian Taluak

Melongok dasawisma kenanga 16 tigo tumpuak kenagarian taluak – Pemberdayaan masyarakat perlu dimulai dari unit terkecil masyarakat itu sendiri, yakni keluarga. Dari unit terkecil ini akan menyebar membentuk kelompok-kelompok kecil, menyerupai Dasawisma yang ada di tingkat jorong.

 Pemberdayaan masyarakat perlu dimulai dari unit terkecil masyarakat itu sendiri Melongok Dasawisma Kenanga 16 Tigo Tumpuak Kenagarian Taluak
Anggota Dasawisma Kenanga 16 Jorong Tigo Tumpuak Kenagarian Taluak foto bersama (Rika G/matrapendidikan.com)

Pemberdayaan masyarakat melalui kelompok Dasawisma digerakkan oleh PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) yang ada di tingkat Jorong, nagari dan kecamatan.

Kali ini kami mengajak anda untuk melongok Dasawisma Kenanga 16 Jorong Tigo Tumpuak Kenagarian Taluak. Dasawisama yang diketuai oleh Ny. Rika Gusti ini sudah mulai aktif semenjak tahun lalu. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka memberdayakan keluarga untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga.

“Membuat Taman berupa Apotik Hidup dan dapur Hidup. Kemudian melakukan kegiatan sosial, keagamaan dan kemasyarakatan. Bentuk kegiatan ini diadaptasi dengan tradisi dan budaya masyarakat di Nagari Taluak,” tutur Ny. Rika Gusti kepada admin matrapendidikan.com melalui telepon selluler.

Lebih jauh Ny.Rika Gusti merinci apotik hidup dilengkapi dengan banyak sekali tanaman obat (herbal) menyerupai jahe, kunyit, lengkuas dan lain sebagainya. Sementara itu dapur hidup berisi materi dan bumbu kebutuhan dapur.

 Pemberdayaan masyarakat perlu dimulai dari unit terkecil masyarakat itu sendiri Melongok Dasawisma Kenanga 16 Tigo Tumpuak Kenagarian Taluak
Penggerak PKK Jorong Tigo Tumpuak dan Nagari Taluak foto bersama di depan Taman Dasawisma (Rika G/matrapendidikan.com)

“Dengan demikian setiap rumah anggota Dasawisma Kenanga 16 sanggup menerapkannya di rumah masing-masing dengan memanfaatkan pekarangan atau lahan kosong untuk ditanami apotik hidup[ dan dapur hidup,” tegas ibu dari dua anak ini.

Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan antara lain pengajian, wirid, lomba tahfizul qur’an, dan lainnya. Seperti yang diutarakan Ny. Rika Gusti, Dasawisma Kenanga 16 Tigo Tumpuak dibina eksklusif oleh Penggerak PKK Jorong Tigo Tumpuak Ny. Dona Rici Putra Minda.

 Pemberdayaan masyarakat perlu dimulai dari unit terkecil masyarakat itu sendiri Melongok Dasawisma Kenanga 16 Tigo Tumpuak Kenagarian Taluak
Wali Nagari Taluak beserta Ibu Penggerak PKK hadir dalam pembenahan taman Dasawisma (Rika G/matrapendidikan.com)

Di tingkat nagari, Dasawisma Kenanga 16 Tigo Tumpuak dibina oleh Tim Penggerak PKK Kenagarian Taluak, Ny. Yet Pendi Aswil. Selanjutnya untuk tingkat perintah kecamatan dibina oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Lintau Buo, Ny. Zulkifli Idris.

Peran strategis dasawisma

Dasawisma merupakan kelompok dalam PKK yang mempunyai tugas strategis dalam mewujudkan keluarga sejahtera. Sekaligus menjadi ujung tombak bagi pencetus PKK dalam melakukan 10 kegiatan pokok PKK  di lapangan.

Kelompok Dasawisma berpotensi lebih kreatif menggerakkan kesejahteraan keluarga guna membangun masyarakat sejahtera mulai dari unit pemerintahan terkecil, yakni jorong.

Kegiatan kelompok Dasawisma tidak hanya meningkatkan kesejahteraan dalam ekonomi dan kesehatan, melainkan juga pendidikan berbasis keluarga. Melalui Dasawisma pendidikan keluarga menjadi lebih proaktif digalakkan dalam rangka menunjang pendidikan di forum sekolah.

Tentu saja, pendataan anggota keluarga di kelompok Dasawisma serta manajemen kegiatan yang telah dilaksanakan perlu lebih dibenahi lagi. Dalam evaluasi Lomba Dasawisma, manajemen dan kelengkapan bukti fisik kegiatan sangat diperlukan.

Kamis, 10 Januari 2019

Budidaya Tomat Di Pekarangan Rumah, Kenapa Tidak?

Budidaya tomat di pekarangan rumah, kenapa tidak? – Tomat termasuk tanaman palawija dengan daur hidup pendek. Tinggi batang antara 1 hingga 1 meter dengan warna buah dikala muda berwarna hijau, dan matang berwarna merah atau orange. Daun maupun batang tomat yang berbulu roma tidak sanggup dikonsumsi alasannya ialah mengandung alkaloid.

 Tomat termasuk tanaman palawija dengan daur hidup pendek Budidaya Tomat di Pekarangan Rumah, Kenapa Tidak?
Buah tomat berwarna merah dan orange (matrapendidikan.com)

Tomat disebut sebagai buah-buahan alasannya ialah sanggup dokonsumsi pribadi tanpa melalui proses. Sering juga disebut sayur alasannya ialah tomat sanggup dicampur dalam masakan. Bahkan buah tomat dikatakan juga sebagai bumbu alasannya ialah sanggup menambah citarasa kuliner dan kuliner ibarat sambalado, nasi goreng, dan lain sebagainya.

Tanaman tomat sanggup dipanen sesudah dua bulan. Dengan usia pendek dan tinggi batang tersebut, tomat sanggup dibudidayakan dengan mudah. Jika tidak mempunyai lahan khusus, budidaya tmat dilakukan oleh setiap keluarga.
Caranya memanfaatkan lahan di sekitar pekarangan rumah. Jika tidak memungkinkan ditanam secara pribadi di tanah maka sanggup dipakai media tanam kantong plastik (polibag)

 Tomat termasuk tanaman palawija dengan daur hidup pendek Budidaya Tomat di Pekarangan Rumah, Kenapa Tidak?
Tanaman tomat tumbuh 1 hingga 3 meter (matrapendidikan.com)

Selain itu, budidaya tanaman tomat juga tidak begitu rumit alasannya ialah gampang tumbuh. Di dalam pot atau di tanah kosong di sekitar rumah, tomat sanggup tumbuh dengan mudah, begitu pula perawatannya tidak begitu rumit.

Buah tomat mengandung antioksidan lycopene, folyfenol, naringenin dan chlorogenic acid. Antioksidan dalam buah tomat sanggup menangkal radikal bebas dan berpotensi mencegah aneka macam penyakit yang menyerang tubuh. 

Simak juga : Saatnya Membudayakan Kebun Keluarga
Nah, membudidayakan tanaman tomat di sekitar pekarangan rumah secara pribadi atau dengan media tanam kantong plastik dan pot, kenapa tidak? Paling tidak sanggup dijadikan buah atau sebagai sayur dan materi penyedap tanpa harus mengeluarkan uang atau dibeli lagi di pasar?

Bahkan, budidaya tomat di sekitar pekarangan rumah sanggup menjadi laboratorium Biologi mini bagi anak sekoalh.

Senin, 07 Januari 2019

Manajemen Pendidikan Anak Di Lingkungan Keluarga Dan Permasalahannya

Manajemen pendidikan anak di lingkungan keluarga dan permasalahannya - Keluarga merupakan unit terkecil dari komunitas masyarakat di suatu tempat. Oleh alasannya ialah itu sanggup dikatakan, bergotong-royong basis pendidikan anak ialah lingkungan keluarga. Proses dan administrasi pendidikan anak dimulai di lingkungan keluarga, sebelum anak memasuki proses pendidikan berikutnya di forum sekoalah.

Manajemen pendidikan anak di lingkungan keluarga dan permasalahannya Manajemen Pendidikan Anak di Lingkungan Keluarga dan Permasalahannya
Ilustrasi keluarga banyak anak (pexels.com)
Keluarga termasuk salah satu bentuk pendidikan non formal. Manajemen pendidikan anak di lingkungan keluarga akan berbeda dengan pendidikan formal. Salah satunya disebabkan lantaran di lingkungan keluarga tidak terdapat kurikulum tertentu sebagaimana lazimnya di forum pendidikan sekolah.

Konsep dan administrasi pendidikan di lingkungan keluarga berlangsung dalam dimensi waktu dan kawasan tanpa batas. Gurunya ialah kedua orangtua dan orang remaja yang ada di rumah tangga.

Sebagai guru, orangtua tidak memerlukan kurikulum dalam mendidik anak. Selain itu orangtua tidak akan mengajar melainkan mendidik anak dalam prosentase yang lebih besar. Namun demikian dalam prosesnya perlu administrasi pendidikan anak di lingkungan keluarga.

Pola dan model keteladanan

Manajemen pendidikan anak di lingkungan keluarga terwujud dalam bentuk contoh dan model tertentu. Hal yang sudah lazim dalam pendidikan anak ibarat diketahui orangtua ialah contoh dan model keteladanan.

Model dan contoh keteladanan ini menjadi penting dalam pengembangan abjad anak. Melalui pemodelan keteladanan berdasarkan contoh tertentu, orangtua sanggup membuatkan abjad disiplin dan rajin belajar, misalnya. 

Artinya pengembangan abjad tersebut tidak akan efektif tanpa diiringi sikap dan tingkah laris disiplin dan kebiasaan mencar ilmu dari kedua orangtua.

Pembiasaan sesuatu yang baik dilakukan anak perlu pengarahan dan model dari orangtua. Dengan demikian anak akan paham jikalau model yang ditunjukkan orangtua memang bermanfaat dan patut dijalankan oleh anak.

Pengawasan dan toleransi

Pengawasan terhadap anak tidak sebagaimana lazimnya pada forum sekolah. Pengawasan terhadap anak selama berada di rumah diiringi oleh sikap toleransi orangtua.

Orangtua perlu mengingatkan anak saat mereka terlalu asyik dengan gadget atau menonton siaran televisi. Namun demikian orangtua perlu mengajak anak menonton bersama anak dengan pilihan siaran yang baik. Mendengarkan musik bersama sambil memperlihatkan isyarat perihal musik yang sedang didengar.
Ketika anak belajar, orangtua berperan penting dalam mendampinginnya. Mendampingi disini tidak mesti duduk di bersahabat mereka melainkan menyediakan akomodasi dan keperluan mencar ilmu serta motivasi belajar.

Anak dua versus anak banyak

Slogan dua anak cukup, sudah sering kita dengar dan itu berlangsung semenjak tahun 1970-an. Slogan ini disosialisasikan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Bahkan untuk menunjang keberhasilan kegiatan ini pemerintah waktu itu telah mengeluarkan uang belahan Rp. 5,- bergambar logo Keluarga Berencana (KB). Tujuan kegiatan ini diantaranya ialah meningkatkan kesehatan ibu dan anak, membatasi jarak melahirkan, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Anak cukup dua, slogan ini secara logika sanggup diterima kebijaksanaan sehat. Dengan mempunyai 2 anak, pendidikan dan pelayanan perhatian serta kasih sayang terhadap anak akan terjamin.

Dengan demikian, pendidikan anak lebih terjamin. Bahkan dengan anak hanya dua, berpeluang menjadi anak yang berprestasi di sekolah dan membanggakan orangtua. Selain itu para orangtua tidak direpotkan oleh anak, baik dalam pengasuhan,  pelayanan kasih sayang maupun biaya pendidikan.

Namun skenario anggun itu, kadang kala berseberangan dengan kenyataannya, apalagi di zaman sekarang. Memiliki hanya dua anak, kadang kala bagai mempunyai 5 orang anak. Hal ini tanggapan administrasi pendidikan anak yang diterapkan belum efektif.

Sebaliknya, justru yang mempunyai anak banyak kadang kala terlihat lebih menyenangkan. Anak-anak mereka terlihat bersikap baik dan berprestasi di sekolah. Salah satunya lantaran administrasi pendidikan yang baik di lingkungan keluarga.

Keasadaran dan kepedulian

Orangtua yang mempunyai anak banyak, telah mempunyai kesadaran dan kepedulian super ekstra semenjak awal. Kesadaran dimaksud ialah kesiapan mental bahwa mempunyai anak banyak akan mendatangkan resiko yang lebih besar.

Biaya kebutuhan harian dan pendidikan anak tentu lebih banyak. Pengasuhan dan pengawasan, serta pelayanan kasih sayang akan lebih merepotkan.

Namun kesiapan diri disertai dengan keikhlasan mendapatkan segala resiko punya anak banyak, justru menciptakan orangtua mempunyai kepedulian dan perhatian besar terhadap anak dan pendidikannya.

Misalnya, orangtua yang mempunyai banyak anak, menyadari dan bersedia menyediakan banyak waktunya untuk memperhatikan dan memperlihatkan kasih sayang pada anaknya. Bahkan ada orangtua yang mengorbankan pekerjaannya demi memusatkan perhatian pada anak.

Orangtua demikian menyadari bahwa riski itu dari Allah SWT sedangkan orangtua berusaha mencari riski itu dengan cara yang baik. Orangtua demikian juga berharap supaya amanah untuk merawat banyak anak akan menerima ridho dari Allah SWT.

Sebaliknya, keikhlasan orangtua dan ridho dari Allah SWT berbuah manis. Anak mempunyai sikap dan sikap baik, menyadari situasi dan kondisi orangtuanya (tau diri), serta berprestasi cukup membanggakan dan menyenangkan hati orangtua. Hal ini lantaran anak menyadari betul bagaimana kesulitan orangtuanya.

Disisi lain, kesulitan orangtua membiayai anak banyak; kebutuhan harian dan biaya pendidikan, justru menjadi motivasi bagi orangtua mendidik anak di rumah tangga. Hidup ialah risiko oleh alasannya ialah itu risiko itu harus dihadang dan dijalankan.
Orangtua renta hanya menjalankan amanah untuk mempunyai banyak anak dan mengusahakan riski yang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang di kemudian hari.

Senin, 31 Desember 2018

Saatnya Membudayakan Kebun Keluarga

Saatnya membudayakan kebun keluarga -  Anda niscaya mengenal atau paling tidak mendengar istilah Toga dan Taga. Dua istilah ini terkenal di kalangan organisasi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di desa atau kelurahan. Toga abreviasi dari Tanaman Obat Keluarga sedangkan Taga akronimTanaman Keluarga.

Anda niscaya mengenal atau paling tidak mendengar istilah Toga dan Taga Saatnya Membudayakan Kebun Keluarga
Inilah salah satu hasil kebun keluarga yang tak sanggup dianggap sepele (matrapendidikan.com)

Tanaman keluarga biasanya diterapkan dalam bentuk kebun keluarga.  Kebun keluarga pada prinsipnya ialah bagaimana memanfaatkan lahan kosong di sekitar pekarangan rumah sehingga menjadi lahan produktif dan bernilai guna.

Apalagi dalam kondisi ekonomi keluarga yang semakin berat menyerupai ketika ini. Dengan budaya kebun keluarga dibutuhkan kebutuhan harian, terutama materi dapur sanggup terpenuhi tanpa mengeluarkan uang.

Dari segi pendidikan, kebun keluarga merupakan salah satu upaya penanaman abjad pada anak di lingkungan keluarga. Selain itu, kebun keluarga menjadi laboratorium bagi anak untuk praktik materi pelajaran di sekolah. Misalnya mata pelajaran IPA dan Keterampilan Pertanian.

Anda niscaya mengenal atau paling tidak mendengar istilah Toga dan Taga Saatnya Membudayakan Kebun Keluarga
Cabai besar di kebun keluarga (matrapendidikan.com)

Pemanfatan lahan di sekitar rumah

Kebun keluarga merupakan konsep hidup keluarga yang memanfaatkan lahan pekarangan sebagai kebun milik keluarga. Kebun ini terdapat di sekitar rumah yang ditanam dengan banyak sekali materi dan bumbu dapur, buah serta sayur mayur.

Bahan bumbu dapur di kebun keluarga sanggup ditanami dengan cabai keriting, cabai rawit, cabai besar, ruku-ruku, kunyit, jahe, dan lain sebagainya. Sedangkan buah yang sanggup ditanam antara lain tomat dan buah naga. Sedangkan sayuran yang terkenal ialah bayam dan singkong.

Konsep kebun keluarga sanggup dipadukan dengan konsep Toga. Di samping tanaman bahan/bumbu dapur, buah dan sayur juga sanggup diselipkan tanaman herbal. Tanaman herbal ini berfungsi untuk mencegah dan mengobati penyakit ringan anggota keluarga.

Anda niscaya mengenal atau paling tidak mendengar istilah Toga dan Taga Saatnya Membudayakan Kebun Keluarga
Cabai keriting yang masih muda (matrapendidikan.com)

Contoh tanaman herbal ditanam di kebun keluarga ialah daun kumis kucing, daun betadin dan masih banyak yang lainnya.

Nah, kini coba anda gunakan hitungan matematika terhadap hasil kebun keluarga. Anda butuh cabai keriting untuk memasak dan dikebun keluarga sudah tersedia sehingga tinggal dipetik. Kalau anda beli, untuk sekali atau dua kali memasak, berapa harga dan uang yang harus dikeluarkan?

Anda niscaya mengenal atau paling tidak mendengar istilah Toga dan Taga Saatnya Membudayakan Kebun Keluarga
Tomat sebagai buah sekaligus bumbu masak (matrapendidikan.com)

Begitu pula untuk hitungan buah dan sayur untuk mengimbangi buah dan sayur yang biasa anda beli di pasar. Selanjutnya, tanaman daun betadin untuk obat luka dan kumis kucing untuk obat batuk, masuk angin dan lain sebagainya..

Barangkali, sudah saatnya untuk membudayakan kebun keluarga dalam rangka pemanfaatan pekarangan atau lahan kosong di sekitar rumah. Mulai dari diri sendiri, dari lingkungan keluarga, dari hal terkecil dan dari sekarang. Semoga dengan membaca artikel ini anda termotivasi untuk berkreasi di kebun keluarga.  

Selasa, 06 November 2018

Membuat Sala Lauak, Siapa Berani Mencoba?

Membuat sala lauak, siapa berani mencoba? – Jika anda bepergian ke tempat Pariaman dan sekitarnya. Tentu akan bertemu dengan penganan jensi gorengan yang satu ini, Sala Lauak. Biasanya, gorengan sebesar ibu jari atau bola pingpong ini terbuat dari materi seperti; tepung beras, ikan (teri) serta bumbu lainnya.

 Jika anda bepergian ke tempat Pariaman dan sekitarnya Membuat Sala Lauak, Siapa Berani Mencoba?
Sala lauk atau sala lauk gorengan khas tempat Pariaman (matrapendidikan.com)

Sekarang akan kami sajikan Sala Lauak (Lauk) dari materi singkong. Penganan gorengan yang disajikan ini merupakan buatan istri admin sendiri.

Istri admin berasal dari tempat Pariaman dan menghabiskan waktunya di rantau. Bertugas sebagai seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) Guru. Meskipun menghabiskan waktu di rantau, ia masih gemar menciptakan kuliner khas tempat Pariaman.

Sate misalnya, yakni kuliner khas Pariaman yang sudah populer di seantero nusantara. Orang mengenal kuliner ini dengan Sate Piaman. Ketika lebaran, istri admin selalu menciptakan kuliner khas Pariaman ini.

Sate Piaman Lamak rasonyo, begitu suara sebaris lagu lawas yang berjudul Sate Piaman.

Selain kuliner sate ada juga jenis gorengan yang disebut Sala Lauak. Sala artinya gorengan dan lauak artinya ikan. Kalau digabung kedua kata tersebut, secara harfiah menjadi gorengan ikan.

Goreng ikan yang sering kita kenal yakni lauk teman makan nasi. Akan tetapi untuk dijadikan penganan, Sala Lauk sudah dicampur dengan materi dan bumbu lain.

Lazimnya sala lauk ini terbuat dari materi utama tepung beras. Namun istri aku  sering membuatnya dari materi singkong. Kebetulan sekitar rumah banyak singkong sehingga tidak perlu dibeli.

A.Bahan-bahan yang diperlukan

Bahan utama sala lauak yakni singkong dan ikan teri. Singkong diparut dan dibuang airnya. Sedangkan ikan teri digiling halus.

Selain materi di atas juga terdapat banyak sekali materi sebagai bumbu dapur seperti;  kunyit, daun kunyit, jahe, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit dan daun seledri.
Bahan dan bumbu sala lauak dibuat menjadi adonan. Kemudian dibuat bulatan-bulatan sebesar ibu jari supaya gampang digoreng. Jika materi utamanya tepung beras, bulatan-bulatan untuk digoreng boleh lebih besar. Misalnya sebesar bola pingpong alasannya yakni campuran tepung beras sedikit lembut dari campuran singkong parut.

B.Cara membuatnya

-Haluskan bumbu menyerupai jahe, lengkuas, kunyit, cabe merah, bawang merah, bawang putih dan cabe hijau.

-Kemudian daun kunyit dan seledri diiris tipis serta ditaburkan di atas campuran singkong parutan.

-Aduk kembali campuran singkong, ikan teri dan bumbu yang sudah dihaluskan. Kemudian bentuk bulatan-bulatan sebesar ibu jari atau lebih. Namun alasannya yakni materi singkong  akan memadat jikalau digoreng cukup sebesar ibu jari saja.

-Terakhir, goreng bulatan sala lauak hingga warna luarnya menguning kecoklatan.

Demikianlah gosip Sala Lauak Pariaman dengan tekstur renyah dan citarasa unik untuk pengunjung blog matrapendidikan.com.

Minggu, 01 Juli 2018

Kalau Orangtua Juga 'Nyusahin' Anak, Bagaimana?

Kalau orangtua juga 'nyusahin' anak, bagaimana? – Cukup menggelitik, membaca komentar salah seorang sobat blogger matrapendidikan.com. Murtisari Ulfah, sobat kami itu memperlihatkan komentar pada artikel blog ini yang berjudul, Anak Bisa Menjadi Musuh Orangtua? Kenapa menggelitik? Ikuti pembahasan ini selanjutnya!

 membaca komentar salah seorang sobat blogger matrapendidikan Kalau Orangtua Juga 'Nyusahin' Anak, Bagaimana?

Murtisari ternyata cukup kritis dan analitik dalam memahami judul dan isi (?) sebuah artikel. Seperti apa komentar seorang Murtisari? Berikut salinan dan uraian komentarnya!

“Kalau yang  nyusahin anak justru orangtuanya sendiri gimana? Menuntut anak ini-itu tapi effort ke anaknya nggak ada.”

Murtisari telah membuat suatu pertentangan subjek antara orangtua dan anak. Mungkin saja ada benarnya dimana sering terjadi di sekitar lingkungan dimana orangtua tampaknya menyusahkan anaknya sendiri. Tidak hanya anak yang menyusahkan orangtuanya.

Pada hakikatnya, setiap orangtua niscaya berkeinginan biar anaknya menjadi orang sukses dalam hidupnya. Jika anaknya masih di dingklik sekolah atau perguruan tinggi tinggi, orangtua ingin anaknya berprestasi dalam belajar.

Kesuksesan anak dalam arti sempit akan mendatangkan kebanggan bagi orangtua. Bukan sebaliknya, menyusahkan orangtua bahkan membuat buruk nama orangtua sendiri.
Keinginan tersebut perlu disertai dengan upaya dan tindakan positif dari orangtua. Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, upaya dan tindakan untuk mewujudkan impian itu sudah dimulai semenjak dini. Sebab basis pendidikan anak ialah lingkungan keluarga.
Jika orangtua melaksanakan hal tersebut di lingkungan keluarga justru tidak ada anak yang akan menyusahkan orangtua.

Tak sanggup dinafikan. Seringkali terjadi dimana anak merasa disusahkan oleh orangtuanya sendiri. Orangtua berkeinginan dan menuntut ini dan itu kepada anaknya namun effort ke anaknya tidak ada. Bukan tidak ada sama sekali melainkan tidak sebanding dengan impian dan tuntutan orangtua.

Disinilah letak persoalannya. Sebagai orangtua perlu mengupayakan suatu tindakan untuk mendukung anak dalam pendidikan di rumah tangga. Keinginan dan tuntutan terhadap anak perlu disikapi dengan tindakan nyata.

Salah satu tindakan dimaksud ialah memperlihatkan pertolongan proses berguru anak dengan memperlihatkan perhatian pada proses berguru anak di rumah. Jika anak memperlihatkan hasil yang diinginkan dan sesuai tuntutan orangtua maka orangtua perlu memperlihatkan reward (penghargaan) . Sebaliknya orangtua juga perlu memperlihatkan punishment (hukuman) kalau anak mengabaikan pertolongan yang telah diberikan.

Di sisi lain, anak perlu menyadari bahwa setiap orangtua niscaya berkeinginan biar anaknya sukses dalam belajar. Jika anak menganggap orangtuanya tidak memperlihatkan effort terhadap dirinya maka anak semestinya memahami kondisi orangtuanya. Jangan hanya minta dipahami namun sesekali perlu juga memahami keadaan orangtua.

Anak perlu kreatif dan berdikari dalam mengatasi masalah tuntutan orangtua bau tanah yang berlebihan tersebut. Misalnya, membuat susukan komunikasi yang gres dan cantik kepada orangtua sehingga orangtua juga memahami kesulitan anaknya.
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang baik antara orangtua dan anak akan membuat situasi dimana orangtua dan anak sanggup saling memahami. Tuntutan ini dan itu dari orangtua bukanlah menyusahkan anak.Sebaliknya anak juga sanggup membuka diri untuk memahami impian dan tuntutan dari orangtau.

Rabu, 27 Juni 2018

Kebanggaan Orangtua Terhadap Prestasi Anak Di Sekolah

Kebanggaan orangtua anak terhadap prestasi anak di sekolah – Semua orangtua niscaya menginginkan anaknya yang duduk di kursi sekolah memperlihatkan hasil mencar ilmu yang lebih baik dan membanggakan. Jika tidak prestasi akademik, prestasi non akademik pun yang diraih anak akan menciptakan orangtua menjadi bangga. Syukur-syukur kedua jenis prestasi itu sanggup diraih anak.

Kebanggaan orangtua anak terhadap prestasi anak di sekolah Kebanggaan Orangtua  Terhadap Prestasi Anak di Sekolah

Prestasi akademik ditandai dengan menjadi juara atau peringkat 3 besar dalam setiap penerimaan rapor hasil mencar ilmu siswa. Biasanya, ketika penerimaan rapor diumumkan siswa yang meraih 3 besar dan tampil ke depan bersama orangtua.Ini termasuk salah satu pujian orangtua terhadap anaknya.

Mungkin saja prestasi akademik seorang anak tidak memuaskan bagi orangtua. Namun prestasi non akademik, ibarat acara ekstrakurikuler, anak justru memperlihatkan hasil yang baik. Ini pun sudah cukup membanggakan orangtua.

Anak sukses dengan prestasi non akademik ibarat acara keagamaan (tahfiz al qur’an, tilawah, dan lain sebagainya). Begitu pula acara ekstrakurikuler lainnya, ibarat Lomba OSN dan lomba Karya ilmiah.

Dimulai dari lingkungan keluarga

Prestasi seorang anak di sekolah berangkat dari kolaborasi orangtua dan pihak sekolah. Orangtua berperan dalam mewujudkan prestasi mencar ilmu anak di bidang akademik maupun non akademik.
Peran orangtua untuk mewujudkan kebanggaannya memiliki anak berprestasi tidak hanya ketika melihat anak orang lain meraih prestasi.

Justru tugas itu sudah dilakukan semenjak awal di lingkungan keluarga. Langkah pertama ialah bagaimana orangtua menjadi pola dan teladan bagi anak dalam belajar. Tidak mungkin zaman now, orangtua hanya menyuruh anak untuk belajar.

Langkah kedua, orangtua perlu memperlihatkan perhatian penuh terhadap perkembangan mencar ilmu anak. Jika anak mengalami problem belajar, orangtua perlu mendampingi anaknya mencar ilmu di rumah meskipun hanya sekadar menemani. Paling tidak orangtua menjadi fasiltator mencar ilmu bagi anak.

Langkah ketiga, selain perhatian orangtua terhadap perkembangan mencar ilmu anak, motivasi sangat penting artinya bagi anak untuk ulet mencar ilmu dan meraih prestasi secara optimal.  Disinilah peranan orang bau tanah sebagai motivator bagi anak ketika berada di rumah.
Baca juga : Efektivitas Dorongan Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Anak
Tentu saja masih banyak bentuk dan langkah yang sanggup dilakukan orangtua dalam memabngun prestasi mencar ilmu anak sehingga membanggakan orangtua.

Minggu, 20 Mei 2018

Asyiknya Menjadi Ayah Di Zaman Now

Asyiknya menjadi ayah di zaman now – Zaman Now, sebuah istilah yang menjadi terkenal melalui media internet semenjak beberapa tahun terakhir. Zaman now ternyata tidak semata bermakna, masa kini. Istilah yang berangkat dari kids zaman now ini sanggup bermakna, sesuatu di luar kelaziman.

 sebuah istilah yang menjadi terkenal melalui media internet semenjak beberapa tahun terakhir Asyiknya Menjadi Ayah di Zaman Now
Ilustrasi ayah dan anak zaman now (pexels.com)

Guru zaman now, orangtua zaman now, pun ayah zaman now. Ini menawarkan suatu perilaku dan tindakan yang adakala tidak biasa atau tidak lazim. Dan, ayah zaman now dalam konteks pembahasan ini menyangkut tugas ayah dan ibu dalam rumah tangga.

Peran ayah dan ibu di zaman now  tidak selalu berkonotasi sama dengan dunia terbalik. Peran ayah bertukar dengan tugas ibu di rumah tangga. Akan tetapi tugas ayah dan ibu di zaman now dalam bentuk kolaborasi dalam mengurus keluarga.

Segera turun tangan

Dalam situasi dan kondisi tertentu, ayah sanggup berperan aktif dalam mengurus rumah tangga. Ayah tetap menjadi pemimpin di rumah tangga dan sebagai pemimpin sanggup eksklusif turun tangan, menggantikan tugas ibu mengurus rumah tangga. Mengurus dapur, sumur hingga mengurus anak sekalipun.

Beberapa waktu lalu, ibunya belum dewasa mengalami sakit beberapa hari lamanya. Otomatis aku eksklusif menggantikan perannya, mulai dari urusan dapur hingga sumur. Memasak, mencuci piring dan mencuci pakaian. Yang tidak sanggup aku gantikan eksklusif ialah mengajar. Ibunya belum dewasa ialah seorang guru PNS di madrasah.

Urusan memasak itu sederhana namun dalam kesempatan itu aku hendak menamkan pendidikan huruf kepada anak. Dalam pikiran saya, penanaman pendidikan huruf di lingkungan keluarga di zaman now, tidak akan efektif lagi melalui perintah atau doktrin-doktrin. Justru teladan positif dari orangtua sangat dibutuhkan biar meresap ke dalam hati seorang anak.
Dalam urusan memasak, aku menanamkan budaya kerja yang ekonomis. Sebaliknya mengurangi budaya instant yang telah merambah ke lingkungan keluarga. Contohnya, menyiapkan kebutuhan air minum keluarga. Biasanya kebutuhan air minum dipenuhi dengan membeli air minum pada galon isi ulang terdekat.

Kenapa tidak mencoba memasak air minum saja, sementara di sekitar rumah terdapat materi bakar kayu api yang cukup? Memasak air dengan kompor gas justru akan boros?  Oleh alasannya ialah itu aku memanfaatkan dapur kotor di samping rumah. Saya memasak air minum dengan memakai materi bakar kayu api.

Urusan mencuci pakaian, memang harus memakai mesin cuci. Justru mencuci secara manual akan menguras tenaga dan perlu waktu banyak. Nah, dalam menjemur pakaian perlu menerapkan prinsip fisika. Kenapa? Pakaian tidak pudar warnanya atau tidak cepat lapuk.

Menjemur pakaian menerapkan prinsip fisika penguapan pada zat cair. Zat cair akan cepat menguap jikalau dianginkan. Artinya, kain cucian akan cepat kering jikalau dijemur di kawasan yang cukup menerima angin.

Dijemur di bawah terik matahari juga lebih cepat kering? Iya memang. Tapi cara ini akan menciptakan pakaian cepat lapuk dan pudar warnanya. Kalau pun terpaksa lantaran kawasan menjemur kain tidak teduh, maka pakaian yang akan dijemur harus dibalik. Bagian yang menerima sinar matahari eksklusif ialah bab dalam pakaian.

Piring kotor jangan dibiarkan menumpuk di dapur. Ini sangat gampang mengatakannya kepada anak.  Oleh alasannya ialah itu aku menerapkan selalu mencuci setiap piring atau alat dapur yang kotor.

Mengurus anak

Sejak belum dewasa masih kecil-kecil, aku berusaha ikut mengurus anak lebih banyak supaya anak lebih akrab dengan saya. Sebagai ayah, aku besar hati mengajak belum dewasa keliling kampung, memakai sepeda motor. dikala sore hari..

Kalau ada panggilan rapat dari pihak sekolah anak, aku selalu mengajukan diri untuk menghadirinya kapan pun. Sampai kini pun aku selalu mengantar atau menjemput anak ke kawasan kostnya di kota.

Apakah aku tidak punya kerjaan lain? Punya. Saya ialah seorang guru PNS (sekarang ASN). Sebagai seorang guru, aku lebih menentukan menjadi guru biasa dan non-sertifikasi. Dengan begitu, aku mengajar di sekolah hanya beberapa jam saja.

Sebaliknya, aku lebih banyak waktu untuk mengurus kepentingan anak sendiri. Di samping itu aku punya waktu banyak untuk menyalurkan hobi menulis dan aktivitas blogging.

Sekarang, belum dewasa aku sudah besar. Satu orang sudah memperoleh gelar sarjana, dua orang masih menduduki kursi perkuliahan, satu orang menduduki kursi Sekolah Menengan Atas dan si bungsu masuk Sekolah Menengah Pertama tahun ini.  
Ternyata sangat mengasyikkan menjadi seorang ayah di zaman now. Banyak yang sanggup diperbuat oleh seorang ayah untuk mendidik dan membesarkan belum dewasa di zaman now. Menerapkan pendidikan huruf dan ilmu pengetahuan simpel di tengah kehidupan sehari-hari dalam lingkungan keluarga. Allahuallam bissowaab!

Sabtu, 21 April 2018

Memasak, Beralih Memakai Tungku Kaki Tiga?

Memasak, beralih memakai tungku kaki tiga? -  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan penemuan dalam banyak sekali produk, sekaligus menggantikan penggunaan produk konvensional dan tradisional. Sebagai contoh, produk teknologi memasak materi kuliner dan minuman.  

 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan penemuan dalam banyak sekali produ Memasak, Beralih Menggunakan Tungku Kaki Tiga?
Memasak memakai kompor gas lebih praktis, higienis dan cepat. Tapi? (pixabay.com)

Lahirnya banyak sekali produk dalam menyiapkan kuliner dan minuman telah mempermudah ibu rumah tangga. Saat ini orang sanggup mengkonsumsi air putih secara instan hasil penyulingan.

Begitu pula pemanfaatan alat pemanas dan pendingin air yang ditempatkan di ruangan tamu atau dapur tanpa harus memasaknya terlebih dulu. Hal serupa juga terjadi dalam penggunaan kompor gas dan kompor minyak tanah untuk memasak materi kuliner dan minuman.

Di satu sisi, semua alat tersebut terang akan mempermudah para ibu rumah tangga dalam menyiapkan materi manakan dan minuman. Mengantarkan ibu rumah tangga untuk irit tenaga, efisien waktu dan meningkatnya status sosial.
.
Namun di segi lain alat-alat produk teknologi tersebut telah meningkatkan pengeluaran keuangan rumah tangga. Alat-alat tersebut memakai energi listrik dan gas. Biaya rekening listrik akan membengkak dari biasanya. Begitu pula pemakaian gas sebagai materi bakar kompor yang dijadikan untuk memasak materi kuliner dan minuman.

Tungku tradisional kaki tiga

Sebelum memakai alat memasak moderen, umumnya orang memasak dengan memakai tungku dengan materi bakar utama kayu. Di Minangkabau dikenal dengan tungku kaki tiga yang dibentuk pada dapur kotor. Tungku ini terbuat dari kerikil atau bata. Kemudian wadah pemasak air ditaruh di atas tungku kaki tiga.

 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan penemuan dalam banyak sekali produ Memasak, Beralih Menggunakan Tungku Kaki Tiga?
Memasak memakai tungku kaki tiga butuh waktu usang dan menciptakan kotor. Tapi lebih irit dan cocok untuk kondisi terkini (matrapendidikan.com)

Simak : Inilah Filosofi Tungku Dapur Kotor
Memasak nasi, sambal atau gulai dengan memakai tungku dapur kotor. Memasak nasi dengan tungku segi tiga akan menghasilkan nasi yang lebih yummy dan mempunyai kerak yang harum pada dasar periuk.

Memasak gulai juga demikian. Gulai hasil kuliner dengan tungku segi tiga lebih enak. Buktinya, rendang dan gelamai dimasak di atas tungku segi tiga dengan kayu sebagai materi bakar. Kekurangannya yaitu memasak memakai tungku segi tiga butuh waktu usang dan menciptakan tangan jadi kotor.
Mengingat perekonomian terkini, bukan tidak mungkin orang akan beralih memakai kayu sebagai materi bakar memasak, terutama yang tinggal di pedesaan dan banyak mempunyai materi bakar kayu.

Selasa, 06 Maret 2018

Daun Betadine Ternyata Ampuh Atasi Luka Ringan

Daun betadine ternyata ampuh atasi luka ringan – Kali ini kami akan membuatkan secuil pengalaman keluarga dalam mengatasi luka ringan. Bukan diam-diam lagi jika ketika ini keluarga Indonesia sedang melaksanakan penghematan pengeluaran. Sebaliknya meningkatkan prioritas anggaran untuk pendidikan anak. Salah satunya dengan membudayakan tanaman obat untuk keluarga (Toga).


Daun betadine ternyata ampuh atasi luka ringan Daun Betadine Ternyata Ampuh Atasi Luka Ringan
Daun betadine ampuh atasi luka ringan (matrapendidikan.com)

Mungkin Sobat tidak merasa absurd lagi dengan tanaman yang satu ini: daun betadine! Tanaman yang daun maupun tangkai daunnya mirip ketela pohon. Pola daun menjari, pada pangkal tangkai daun akan mengeluarkan getah yang bening.

Tanaman herbal ini sudah banyak ditemukan di pekarangan atau kebun apotik hidup keluarga. Meskipun daunnya seolah-olah daun ketela pohon, namun tidak lazim dipakai sebagai sayur. Yang dimanfaatkan ialah getah yang keluar dari pangkal tangkai daun. 
Baca juga: Redakan Sakit Gigi Anak dengan Daun Pepaya
Digunakan untuk derma pertama pada luka ringan. Misalnya; luka pada kaki atau tangan anak alasannya ialah terjatuh sehingga lecet. Luka akhir garutan kuku yang terlalu kencang pada kulit, juga dapat diobati dengan getah daun betadin ini. 

Ya, alasannya ialah keenakan menggarut kulit yang gatal, tanpa disadari menjadi luka dan mengeluarkan darah. 
Ambil satu tangkai daun betadin, jangan daun yang terlalu muda atau tua. Lalu, getah yang mengalir pada tangkai daun dioleskan pada luka yang telah dibersihkan. Memang agak perih ketika bab yang luka diolesi getah betadin. 

Namun keadaan itu berlangsung beberapa menit saja. Setelah itu rasa perih akan hilang dan bab yang luka bakal sembuh.

Demikian sekelumit cara mengatasi luka ringan dengan memanfaatkan daun betadine. Semoga bermanfaat untuk keluarga Indonesia.

Selasa, 13 Februari 2018

Shalat Sebagai Landasan Pendidikan Huruf Di Lingkungan Keluarga

Shalat sebagai landasan pendidikan abjad di lingkungan keluarga – Shalat yaitu tiang agama dan barangsiapa yang mendirikan shalat berarti telah menengakkan agama dalam hidup dan kehidupan sehari-hari. .Shalat juga sebagai upaya untuk mencegah perbuatan yang tidak terpuji dan menjadi motivasi bagi anak untuk berbuat baik guna mencapai masa depan yang lebih baik.

Shalat sebagai landasan pendidikan abjad di lingkungan keluarga Shalat Sebagai Landasan Pendidikan Karakter di Lingkungan Keluarga
Ilustrasi sholat (viva.co.id)

Hal tersebut disampaikan oleh Arnis, S.Pd, pemerhati dan praktisi pendidikan di forum madratsah di Kecamatan Lintau Buo.

“Jika orangtua merasa kewalahan dan kesulitan dalam membina karakter anak di rumah tangga maka yang perlu dievaluasi sebagai orangtua yaitu duduk perkara shalat si anak. Shalat menjadi landasan paling ideal dalam training abjad pada anak,” ungkap ibu dari 5 orang anak ini kepada admin matrapendidikan.com beberapa waktu lalu.

Lebih jauh sarjana Pendidikan Fisika jebolan UNP ini mengkritisi bahwa penilaian terhadap shalat anak hanya berjalan efektif jikalau kedua orangtua juga mendrikan shalat. “Bagaimana mungkin orangtua yang tidak shalat bakal dapat menanyakan anaknya sudah shalat apa belum?”

Ibu dari 5 anak masing-masing Restu Abdul Hafizh (Mahasiswa Teknik Perminyakan, UIR), Nadya Mayestika (Mahasiswi Fisika, Unand ), Amri Mahmud Rizaldi (Mahasiswa Teknik Elektro, Unand), Widya Iswara Putri (Siswi SMAN 3 Batusangkar) dan Muhammad Fadhlan Hakim (siswa SDN 12 Lintau Buo) ini tidak menafikan bahwa semua orangtua islam niscaya telah memahami dan mendidik anaknya shalat semenjak dini.

“Yang membedakan antara orangtua yang satu dengan yang lainnya yaitu pola dan cara mendidik anak di lingkungan keluarga. Pendidikan abjad di rumah tangga tidak dapat diterapkan dengan dokrin dan nasehat belaka. Pendidikan abjad ditanamkan dengan pola dan keteladanan kedua orangtua dan orang remaja lainnya di rumah tangga itu,” kata salah seorang pendidik di salah satu madratsah ini mengakhiri pembicaraan dengan admin blog matra pendidikan.