jasa service genset | jasa perbaikan genset | overhaul genset cirebon#brebes#indramayu#karawang#subang#tegal#cikampek

JASA SERVICE GENSET: Guru

SERVICE GENSET AND OVERHAUL

serviceindonesia.blogspot.com adalah jasa perbaikan atau service genset, UPS, overhaul genset / engine & Mesin Kapal . Berlokasi di Bekasi dengan team yang solid dan paham akan perkembangan mesin genset, Kami akan senantiasa berkomitmen mengakomodasi setiap kebutuhan Anda. Karena itulah, client kami berasal dari beragam latar belakang, dari personal user, perusahaan dan instansi pemerintah


Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Layanan Jasa Service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda dalam berbagai Jenis

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang.

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Kami Menerima Layanan Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda.

Layanan service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Serahkan Kepada Kami ahlinya di berbagaimacam Alat berat dan juga kerusakan pada genset anda.

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Tampilkan postingan dengan label Guru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Guru. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 November 2018

Semarak Peringatan Hgn Dan Hut Pgri Ke- 73 Di Upt Smpn 2 Lintau Buo

Semarak peringatan hgn dan hut pgri ke-73 di upt smpn 2 lintau buo – Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo dimulai dengan kegiatan upacara bendera. Upacara bendera yang berlangsung di halaman sekolah tersebut berjalan dengan hidmad, Senin (26/11).


 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Kreator program HGN dan HUT PGRI Osis foto bareng guru (jumar E/Rocestry/matrapendidikan.com)

Kontributor matrapendidikan.com Rahid Sikumbang dan Hadi Rahim yang meliput kegiatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 menginfokan, selain upacara bendera juga diadakan aneka macam kegiatan menarik yang melibatkan siswa dan guru.

Ada pertunjukan bola futsal guru dan siswa anggota Osis dimana pemain kedua tim mengenakan daster dan sarung. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan bola tangan oleh guru wanita dan siswa wanita dari Osis dimana kedua tim juga mengenakan daster.

 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Guru dan siswa berfoto narsis sebelum berlomba bola tangan (Rocestry/Jumar E/matrapendidikan.com)

Selain itu juga diadakan program khusus dari siswa untuk guru dalam membuat kesempatan memberikan ucapan selamat dan terima kasih untuk guru. Tidak hingga disana, usai program khusus di lapangan dilanjutkan dengan program khusus dengan masing-masing wali kelasnya.

Siswa cerdas akan patuhi aturan dan disiplin sekolah

Bertindak selaku inspektur upacara pada peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 yakni Pembina Osis Edy Samsul. Dalam amanatnya pembina Osis menyatakan bahwa siswa yang cerdas itu akan mematuhi aturan dan disiplin sekolah. Kenapa begitu?

 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Inspektur upacara peringatan HGN dan HUT PGRI ke 72 di SMPN 2 Lintau Buo (Hadi R/matrapendidikan.com)

“Aturan dan disiplin sekolah itu ada hukuman dan hukumannya. Kalau siswa menerima hukuman atau hukuman, ia akan rugi. Persoalannya apakah siswa merasa rugi atau tidak bila ia diberi hukuman atau hukuman. Siswa akan berpikir dan mencicipi sesuatu kerugian, baik waktu maupun  bahan pelajaran.” ujar Pembina Osis.

Selain itu ia juga mengingatkan bahwa hukuman dan eksekusi bagi siswa yang melanggar aturan dan disiplin sekolah sebenarnya dalam rangka membentuk aksara positif pada diri siswa untuk menyongsong masa depan.

Acara khusus dari siswa untuk guru

Sebelumnya, usai upacara bendera telah diadakan program khusus peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 yang diselenggarakan oleh siswa yang tergabung dalam Osis dan Passusbra.   

Kegiatan ini merupakan ungkapan terima kasih dari siswa kepada guru. Devita Murniati dan Jingga Mahesa Putri tampil masing-masing memberikan ucapan serta puisi untuk guru Pahlawan Pembentuk Insan Cendikia.

Dalam sesi kegiatan ini, Kepala UPT SMPN 2 Lintau Buo Fauzi, S.Pd memberikan sambutan dengan ungkapan penuh haru. “Guru adakala mirip lilin dimana dirinya ikut terbakar demi menerangi lingkungan sekitarnya.”

 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Kepala SMPN 2 Lintau Buo memperlihatkan sambutan dalam program khusus yang diadakan Osis(Rahid S/matrapendidikan.com)

Kadang-kadang juga, ungkat Fauzi, S.Pd dengan nada berat lantaran haru, murid yang berbuat kekeliruan dan kesalahan sering guru yang disalahkan.

Sementara itu Pembina Osis, Edy Samsul yang diberi kesempatan memberikan sambutan menyampaikan bahwa guru akan besar hati bila muridnya berhasil di lalu hari. Oleh lantaran itu, perbaiki sikap, tindakan dan tingkah laris dalam berinteraksi dengan guru.

Lebih jauh dikatakannya, siswa dalam organisasi Osis dan Passusbra telah memperlihatkan kreativitas dalam keikutsertaannya memperingati HGN dan HUT PGRI ke- 73.

“Kalian memang andal dan untuk semua itu kami ucapkan terima kasih yang setingginya,” tutur Pembina Osis.

Kegiatan khusus HGN dan HUT PGRI ke- 73 yang diselenggarakan Osis dan Passusbra tersebut diakhiri dengan pelepasan balon ke udara, pemotongan masakan ringan manis HGN dan HUT PGRI ke-73 dan bersalaman.

Guru dan siswa gunakan daster dan sarung

Dalam aturan yang telah dibentuk oleh Osis, pertunjukan bola futsal dan bola tangan mengenakan kostum daster dan sarung. Pembina Osis yang ikut dalam pertunjukan futsal justru sebelum pertunjukan sudah mencoba-coba mengenakan daster. Kemudian memperlihatkan agresi di depan guru sebagaimana layaknya peragawan di atas catwalk.

“Hahay…Ini hanya sekadar untuk menghilangkan kecanggungan mengenakan daster dikala bermain bola futsal nanti,” kata pembina Osis kepada kontributor.matrapendidikan yang diikuti gelak tawa guru dan siswa yang menyaksikan.

Pertunjukan futsal kesudahannya dimenangkan oleh siswa dengan skor 5-4. Sedangkan bola tangan dimenangkan oleh tim guru dengan kedudukan 4-3.

Minggu, 25 November 2018

Untung Ada Gerak Jalan Jantung Sehat

Untung ada gerak jalan jantung sehat – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tanah Datar telah menyelenggarakan kegiatan Gerak Jalan Jantung Sehat dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke- 73 di Batusangkar, Minggu (25/11).

 Tanah Datar telah menyelenggarakan kegiatan Gerak Jalan Jantung Sehat dalam rangka memeri Untung Ada Gerak Jalan Jantung Sehat
Guru akseptor foto bareng sebelum start gerak jalan jantung sehat (matrapendidikan.com)

Gerak Jalan Jantung Sehat merupakan puncak kegiatan Peringatan HGN dan HUT PGRI sehabis didahului oleh banyak sekali kegiatan pertandingan dan perlombaan. Ada pertandingan bola voli putra dan putri. Ada pula lomba Tahfizh dan Lomba Paduan Suara dan Lagu Solo.

Gerak Jalan Jantung Sehat tentulah ditunggu-tunggu oleh guru, termasuk admin sendiri. Pasalnya, selama ini acara sehari-hari seakan kurang menggerakkan anggota tubuh alias kurang berolah raga.

Aktivitas fisik yang sering terjadi saat mengajar di ruang kelas, nyaris monoton. Berdiri, duduk dan sedikit berjalan dalam ruangan. Berjalan dari kantor majelis guru ke ruang kelas atau sebaliknya. Jam istirahat mengajarpun dimanfaatkan hanya duduk-duduk.

Berangkat dan pulang mengajar dengan memakai motor. Di rumah pun lebih banyak duduk menghadapi layar monitor komputer. Kadang-kadang tidak sempat lagi berolah raga atau sekadar menggerakkan fisik.

Untung ada kesempatan mengikuti Gerak Jalan Jantung Sehat yang diadakan pengurus PGRI Tanah Datar di Batusangkar. Gerak jalan ini menempuh jarak lebih kurang 7 kilometer. Mulai dari Gerbang Lapangan Cindua mato, Parak Juar, Simpang Asrama, Koto Baranjak, Simpang Kiambang, Jati dan kembali ke Lapangan Cindua Mato.

Sungguh menyenangkan ikut gerak jalan jantung sehat. Meskipun jarang bergerak namun tidak terasa capek alasannya yakni gerak jalan dilaksanakan secara massal bersama ribuan peserta.
Tentu saja, kegiatan serupa akan lebih sering diadakan dalam momen yang berbeda. Selain menyehatkan badan, gerak jalan jantung sehat juga bernilai refreshing dan menjalin silaturrahmi.

Sabtu, 24 November 2018

Kesejahteraan Dan Profesionalisme Guru Di Kala Milennial

Kesejahteran dan profesionalisme guru di era milennial – Hari ini Minggu 25 November 2018, bertepatan dengan Hari Guru Nasional (HGN). Untuk memperingati HGN tahun ini, pemerintah melalui Kemendiknas  mengangkat tema, Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan masa 21.

Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan masa  Kesejahteraan dan Profesionalisme Guru di Era Milennial
Peningkatan profesionalisme guru menuju masa 21 (doc,.matrapendidikan.com)

Peringatan HGN merupakan bentuk penghargaan terhadap guru yang bernama Pahlawan Pembentuk Insan Cendikia. Guru telah berjuang mencerdaskan anak bangsa, membentuk manusia Indonesia sejati.

Perhatian terhadap profesi guru melalui peringatan HGN bahwasanya telah ditetapkan menurut Kepres Nomor 78 Tahun 1994. Sejak itu peringatan HGN selalu mengangkat tema tertentu sesuai dengan perkembangan dalam dunia pendidikan.

Kesejahteraan dan profesionalisme guru yaitu dua hal yang tak sanggup dipisahkan dalam upaya mencerdaskan anak bangsa dan membentuk manusia cendikia yang sejati.

Yang sangat menggembirakan kita yaitu kesejahteraan dan profesionalitas guru. Kesejahteraan guru boleh dikatakan sudah memadai sehingga guru benar-benar sanggup memusatkan perhatiannya pada kiprah sebagai pendidik. Penampilan guru sudah jauh berubah dari dekade sebelumnya.

Seiring dengan kesejahteraan, profesionalitas guru juga sudah membanggakan menyusul kegiatan sertifikasi yang diluncurkan pemerintah semenjak tahun 2007 silam melalui UU Nomor 14 wacana Guru dan Dosen.

Memang, kesejahteraan dan profesionalisme guru akan berdampak eksklusif terhadap peningkatan kinerja guru. Salah satu faktor kinerja guru yaitu pemusatkan perhatian pada kiprah utama sebagai pendidik yang profesional. Muaranya yaitu peningkatan kualitas pendidikan di negeri beribu pulau ini.

Jika guru memusatkan perhatiannya kepada kiprah dan profesinya, waktunya lebih banyak berada di daerah bertugas. Melayani penerima bimbing yang haus ilmu pengetahuan.

Tentu saja, guru perlu membagi waktu dengan baik antara kiprah dan keluarga. Selain mendidik generasi di luar sana, guru juga mendidik putra dan putrinya sendiri. Di lingkungan keluarga.

Di masa ke-21 atau era milennial ini, ternyata guru juga tak luput dari banyak sekali tantangan. Salah satunya yaitu tantangan dari penerima bimbing sendiri. Guru ketika ini bukan lagi menghadapi penerima bimbing yang ‘mirip’ generasi 70-qan atau 80-an. Dinamika sosial anak zaman now! Justru lebih meningkat intensitasnya.
Siswa juga tahu jikalau gurunya semua sudah profesional dan memperoleh pinjaman profesi yang luar biasa. Dengan demikian mereka akan berharap ilmu dan pengetahuan yang lebih dari gurunya.

Dirgahayu HGN 2018.

Jumat, 23 November 2018

Pentingnya Derma Terhadap Guru Dalam Menjalankan Kiprah Di Kala Milennial

Pentinya derma terhadap guru dalam menjalankan kiprah di kala milennial – Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Peringatan HGN setiap tahun merupakan salah satu momentum penting untuk mengingatkan seluruh komponen bangsa untuk memperlihatkan derma terhadap guru dalam menjalankan tugasnya.

Pentinya derma terhadap guru dalam menjalankan kiprah di kala milennial Pentingnya Dukungan Terhadap Guru dalam Menjalankan Tugas di Era Milennial
Dukungan terhadap guru dalam menjalankan kiprah (doc.matrapendidikan.com)

Artikel pendidikan singkat kali ini sengaja diturunkan dalam rangka menyambut HGN tanggal 25 November 2018.

Tugas guru tidak menjadi lebih ringan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Justru dalam kala milennial, kiprah guru semakin menerima tantangan dalam mencerdaskan anak bangsa.

Konsekuensi kemajuan di kala milennial tersebut semakin aktual menempatkan guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi. Media berguru yang ada ketika ini menyerupai komputer dan internet, juga tak kalah gesit dalam menyajikan isu yang diperlukan akseptor didik. 

Peserta didik sudah sanggup mengakses aneka isu banyak sekali disiplin ilmu berkaitan dengan bahan belajar, dalam waktu relatif singkat, cepat melalui gadget yang dimilikinya

Jika demikian adanya maka kiprah guru dalam pendidikan, bukan lagi menjadi sumber dan pemberi isu belaka kepada akseptor didik. Guru perlu mengubah kiprahnya menjadi perantara antara isu dengan kebutuhan isu akseptor didik.

Guru tidak lagi semata-mata bertugas mengajar melain membuat situasi dan kondisi yang dinamis bagaimana siswa sanggup berguru di ruang kelas. Mengantarkan akseptor didik berinteraksi dengan aneka disiplin ilmu pengetahuan dari banyak sekali sumber yang ada.

Selain itu, kiprah guru dalam pembelajaran yang tak kalah penting ialah sebagai motivator kreatif. Peran ini dinilai sangat strategis di kala milennial ini. Bagaimana tidak? Melalui dorongan semangat dan sugesti seorang guru, akseptor didik sanggup berguru secara mandiri.

Peserta didik berusaha mencari dan mengolah isu yang diperlukan di bawah bimbingan guru melalui aneka metode pembelajaran yang ada.

Apa pun metode yang dipakai guru dalam pembelajaran, tujuannya ialah bagaimana akseptor didik sanggup belajar. Kerangka berpikir guru dalam pembelajaran ialah bagaimana akseptor didik sanggup berguru dengan baik. 

Strategi yang ditempuh guru melalui penyusunan perangkat mengajar yang anggun dan aplikabel hanyalah salah satu upaya membuat bagaimana akseptor didik sanggup berguru dengan baik dan menyenangkan.

Mengingat semakin penting dan beratnya kiprah guru di kala milennial, perlu kiranya derma penuh dan aktual dari semua unsur. Mulai dari akseptor didik sendiri, orangtua/wali murid serta pemerintah.
Sinergisitas ke semua unsur tersebut pasti akan mengantarkan guru pada kiprah membelajarkan siswa secara mandiri, kreatif dan optimis.

Selamat Hari Guru Nasional.

Minggu, 18 November 2018

Konsisten Dalam Berbuat Kebaikan

Konsisten berbuat kebaikan – Jadikan berbuat kebaikan itu sesuatu yang happy and enjoying.. Demikian kalimat epilog amanat pembina upacara yang disampaikan oleh Hasma Umneti, S.Pd.Ing dihadapan penerima upacara bendera rutin di sekolah, Senin (19/11).

 Jadikan berbuat kebaikan itu sesuatu yang  Konsisten dalam Berbuat Kebaikan
Berbuat kebaikan itu happy and enjoying (matrapendidikan.com)

Guru yang bertugas mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan wali kelas 9D itu memulai amanatnya dengan berlandaskan firman Allah SWT dalam Surat Al Isra’ayat 7 yang artinya;
.
Jika kau berbuat baik (berarti) kau berbuat baik bagi dirimu sendiri dan kalau kau berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,”

Dalam perspektif guru yang aktif membina kegiatan kepramukaan itu konsisten berbuat kebaikan artinya tetap dan komit dalam berbuat yang baik di sekolah. Apa yang baik dan sudah dilakukan oleh siswa hendaknya ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya.

“Minilal apa yang dilakukan siswa dipertahankan,” tutur wali kelas 9 D itu menekankan.
Lebih lanjut Hasma Umneti, S.Pd.Ing menguraikan bahwa setidak-tidaknya ada 3 poin yang perlu konsisten diperjuangkan siswa dalam berbuat kebaikan di sekoalh sebagai seorang siswa.

1.Kebersihan lingkungan sekolah

Sekolah ini ialah penerima lomba sekolah sehat dimana waktu evaluasi terjadi kondisi nol sampah. Hal itu disebabkan oleh kebaikan yang dilakukan siswa dalam menangani sampah terutama sampah plastik.

Hendaknya siswa konsisten menangani persoalan sampah dengan mengurangi membawa makanan yang dibungkus plastik. Jika memang harus membawa makanan dari kemasasan plastik hendaknya siswa menyetor sampah itu ke dalam tong atau daerah sampah yang disediakan.

2.Disiplin berguru di sekolah

Yang perlu diperhatikan ialah persoalan disiplin dalam memulai kegiatan belajar. Siswa diharapklan tidak terlambat masuk ketika jam istirahat. Begitu pula ketika perhantian jam pelajaran semoga tidak meninggalkan kelasnya.

Selain itu yang tak kalah penting ialah disiplin menyiapkan alat dan kebutuhan belajar. Dalam berguru diharapkan alat-alat pelajaran sesuai mata pelajaran masing-masing. Siswa perlu menyiapkan dan membawa semua kebutuhan berguru pada masing-masing mata pelajaran.

3.Tanggungjawab terhadap diri

Hasma Umneti, S.Pd, Ing  mencontohkan ucapan dan kata-kata yang keluar dari verbal seorang siswa. Ucapan seseorang ialah cerminan kondisi fisik dan bathin siswa. Oleh alasannya itu siswa perlu bertanggungjawab atas ucapan yang dikeluarkannya. Ucapan dan kata yang kurang baik akan berdampak kurang cantik terhadap diri siswa maupun temannya.

Menyinggung pelaksanaan upacara bendera, Hasma Umneti, S.Pd.In menyatakan bahwa pelaksanaan upacara maupun penerima upacara  sudah semakin baik meskipun perlu pembenahan dari segi ketekunan berlatih.
Beberapa waktu silam, pembina upacara waktu itu kepala sekolah menyatakan bahwa standard kualitas pelaksanaan upacara bendera ialah upacara peringatan Siumpah Pemuda 10 November.

Senin, 12 November 2018

Momentum Kecil Menyambut Hgn 2018

Momentum kecil dalam menyambut hgn 2018 – Setiap 25 November diperingati Hari Guru Nasional (HGN). Meskipun peringatan HGN tinggal dua ahad lagi namun melalui artikel pendidikan ini akan disajikan sedikit pernak-pernik perihal guru dan murid  alumni di sekolah daerah admin bertugas.

 November diperingati Hari Guru Nasional  Momentum Kecil Menyambut HGN 2018
Salah satu foto jadul guru di sekolah (doc.matarpendidikan.com)

Penulisan artikel ini berawal dari sebuah foto jadul yang diterbitkan melalui WA oleh seorang rekan kerja. Foto itu kemudian diunggah melalui akun facebook admin matrapendidikan.com.

Unggahan foto jadul guru-guru tersebut menerima respon konkret dari facebooker, terutama murid alumni dan guru yang ada di foto.

Sekadar menghangatkan nuansa dan menyambut HGN, foto jadul yang diunggah dalam facebook tersebut akan dijadikan gambar pendukung artikel pendidikan ini.

Foto guru berfose di bab depan sekolah dibentuk Juni 2000.  Foto yang dicetak dengan kertas terbaik pada zamannya, memang telah buram oleh perjalanan waktu. Namun diyakini benar, bagi guru-guru yang ada di foto tersebut, khusus yang masih hidup kini ini tentunya, foto itu  tidak akan pernah buram.

Guru yang ada di foto tersebut akan terharu melihat dirinya pada masa 18 tahun silam. Sementara itu facebooker alumni sekolah telah merespon foto jadul itu dalam bentuk jempol like maupun komentar.

Mereka umumnya masih ingat dengan guru yang ada di foto maupun yang tak sempat berfoto pada masa dua dekade silam.

Guru boleh saja lupa pada nama atau wajah muridnnya alasannya yaitu memang sudah banyak jumlahnya. Atau alasannya yaitu perjalanan waktu yang sudah cukup panjang. Namun murid yang pernah diajar oleh seorang guru, tak kan pernah lupa.

Mungkin nama lengkap sang guru sempat terlupa oleh murid, namun panggilan sehari-hari guru tersebut pasrti mereka ingat.

Di sisi lain, alumni sekolah atau mantan murid di suatu sekolah akan bertanya bagaimana keadaan guru yang dulu mengajar mereka. Kemudian mereka mendoakannnya. Agar guru-guru mereka tetap dalam keadaan sehat wal’afiat.

Keingintahuan murid perihal keadaan guru mereka sekaligus mendoakannya. Sudah barang tentu, ini menjadi salah satu pujian guru.
Sebaliknya kepada para murid yang sudah terjun ke tengah masyarakat dan sudah menjadi insan mandiri. Doa guru yaitu supaya mereka juga sehat dan wal’afiat serta sukses dalam menjalani hidup dan kehidupan.

Dirgahayu Hari Guru Nasional 2018.

Jumat, 26 Oktober 2018

Pentingnya Tugas Guru Dalam Membangun Kepemudaan

Pentingnya kiprah guru dalam membangun kepemudaan – Tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda. Penetapan ini melalui Keppres No. 316 Tahun 1959. Sejak itu diperingati Hari Sumpah Pemuda melalui upacara bendera. Tahun 2018 ini, insiden penting Sumpah Pemuda sudah berusia 90 tahun.

Pentingnya kiprah guru dalam membangun kepemudaan Pentingnya Peran Guru dalam Membangun Kepemudaan

Puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda ke- 90, tanggal 28 Oktober ini jatuh pada hari Minggu. Sesuai Surat Edaran Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 10.15.1/Menpora/DII/X/2018, upacara bendera peringatan hari Sumpah Pemuda dilaksanakan pada hari tersebut atau hari kerja sesudahnya.

Menyambut puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda, diturunkan artikel dengan judul Pentingnya Pembangunan Kepemudaan Lahirkan Generasi Berkualitas. Pembahasan ini berkaitan dengan tema Hari Sumpah Pemuda ke- 90, Bangun Pemuda Satukan Indonesia.

Pemuda ialah calon penerus generasi bangsa yang akan memimpin bangsa ini di masa yang akan datang. Di bahu cowok tertumpu keinginan untuk tetap menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam konsep generasi muda berkualitas, pembangunan kepemudaan bertujuan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, kewirausahaan, kepeloporan dan kebangsaan menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam kerangka NKRI.
Guru merupakan salah satu unsur penting dalam membangun kepemudaan. Melalui peranan guru sebagai pengajar, pendidik dan pelatih, dibutuhkan lahirnya generasi muda berkualitas.

Di forum sekolah, guru bertugas membekali anak bangsa melalui kiprahnya sebagai pengajar. Membekali akseptor didik dengan banyak sekali disiplin ilmu dan pengetahuan.sehingga menjadi generasi yang beriman dan bertakwa, sehat dan cerdas.

Peran guru sebagai pendidik bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai abjad mandiri, kreatif dan kewirausahaan pada akseptor didik.. Sedangkan kiprah guru sebagai instruktur membekali akseptor didik dengan kecakapan sehingga menjadi generasi kreatif dan inovatif.
Diyakini memang, membangun kepemudaan tidak hanya kiprah guru. Keluarga, pemerintah dan unsur masyarakat berperan penting membangun kepemudaan dalam kerangka NKRI.

Dirgahayu Suimpah Pemuda.

Senin, 22 Oktober 2018

Senyum Guru Semangat Berguru Siswa

Senyum guru semangat mencar ilmu siswa – Anda mungkin pernah menemukan dan membaca kalimat yang terpajang di dinding kelas dengan goresan pena begini, “Senyum guru semangat belajarku”. Luar biasa kreativitas siswa dalam menulis kalimat motivasi belajarnya di sekolah.

 Anda mungkin pernah menemukan dan membaca kalimat yang terpajang di dinding kelas dengan  Senyum Guru Semangat Belajar Siswa
Ilustrasi senyum guru (pixabay.com)

Menilik goresan pena tangan yang tertera di atas karton, di kasih bingkai kayu, digantung atau ditempel pada salah satu sisi ruang kelas. Sepertinya goresan pena itu memang buatan siswa, guna melengkapi media gambar dan kalimat motivasi di dinding kelas.

Kita tidak beranggapan jikalau guru kini sudah sulit untuk senyum menghadapi murid-muridnya.

Dari kalimat motivasi yang ditulis siswa dan dipajang di dinding kelasnya pertanda bahwa siswa bahagia mencar ilmu dalam suasana ceria. Jauh dari nuansa tekanan dan paksaan.
Suasana yang demikian termasuk salah satu unsur suasana aman dalam pembelajaran. Belajar dalam suasana menyenangkan menjadi dambaan bagi setiap siswa. Itu sudah alamiah.

Suasana mencar ilmu aman memungkinkan terhindarnya siswa menawarkan sikap menyimpang. Mengganggu proses belajar, izin keluar tiap sebentar, absen dan lain sebagainya.

Boleh jadi, senyum dan keceriaan guru di ruang kelas berdampak terhadap meningkatnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran sebagaimana goresan pena yang dipajang siswa di dinding kelas.

Akan tetapi senyum dan keceriaan itu alami, tidak sanggup dibuat-buat. Siswa perlu juga memahami hal ini. Siswa tidak hanya mengharapkan suasana mencar ilmu menyenangkan dari guru.

Justru siswa di suatu kelas perlu berusaha membuat suasana dimana guru sanggup mengajar dengan baik. Menjaga ketertiban kelas, menaati hukum mencar ilmu sehingga kondisi menyenangkan itu tercipta sebagaimana adanya.
Selain itu siswa juga aktif dalam belajar. Bertanya kepada guru jiak ada sesuatu yang kurang dipahami. Menjawab pertanyaan dari guru. Bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru dengan bahasa dan sikap yang baik.

Minggu, 30 September 2018

Guru Itu Juga Berguru Dikala Mengajar Di Ruang Kelas

Guru itu juga berguru ketika mengajar di ruang kelas – Seorang guru bekerja mengajar murid di kelas. Itu menunjukan guru mempunyai kelebihan dari murid, dari segi apa pun. Ya, dari segi apapun. Dari segi usia, ilmu pengetahuan, perilaku dan kepribadian serta pengalaman. Kesemua ini tidak sanggup ditawar-tawar lagi.

Guru itu juga berguru ketika mengajar di  Guru Itu Juga Belajar Ketika Mengajar di Ruang Kelas
 Ilustrasi guru berguru dan mengajar (pixabay.com)

Meskipun guru harus mempunyai kelebihan dari murid-muridnya, kiprah mengajar tidak selalu berjalan mulus. Guru akan menghadapi aneka macam tantangan dan kendala dalam mengajar.

Jarang didengar ketika ini guru pintar, guru sukses dan julukan lainnya. Kalau pun ada julukan tersebut menempel pada seorang guru, itu hanya bersifat subjektif dan relatif.

Berdasarkan hal tersebut di atas, guru juga harus belajar. Belajar dari murid ketika menjalankan tugasnya mengajar. Belajar dari murid bukan problem keilmuan atau pun bahan pelajaran.

Kelebihan guru dari murid dalam hal penguasaan bahan pelajaran tidak terbantah lagi. Tapi yang perlu dipelajari guru dari murid yaitu bagaimana menghadapi murid itu sendiri ketika terjadi pembelajaran di ruang kelas. Kenapa?
Yang paling sulit itu bekerjsama yaitu membelajarkan siswa. Menciptakan suasana bagaimana siswa sanggup berguru dengan baik.

Guru belum dikatakan sudah mengajar jikalau muridnya belum belajar. Murid akan berguru bila sudah tercipta suasana dimana siswa sanggup belajar.

Menciptakan suasana belajar, berkaitan dengan penguasaan kelas. Belum tentu semua guru sanggup menguasai kelas dengan baik ketika mengajar. Nah, disinilah pentingnya guru berguru dari muridnya ketika mengajar.
Guru yang berguru dari muridnya akan memperoleh isu aksara murid di kelas yang dihadapinya. Ternyata sebuah kelas dihuni oleh siswa dengan multi aksara dan potensi. Sikap dan tingkah laris berbeda satu sama lainnya, kemampuan intelektual serta kemauan berguru yang tidak sama.
Pengetahuan mendalam akan aksara siswa dalam kelas akan memberi pengalaman kepada guru bagaimana menghadapi mereka di dalam kelas. Pengetahuan ini juga akan menggerakan guru untuk menemukan dan menerapkan taktik dan metode mengajar yang sesuai. Sesuai dengan aksara murid di dalam kelas.

Minggu, 24 Juni 2018

4 Jurus Jitu Tampil Bersemangat Mengajar

4 Jurus jitu tampil bersemangat mengajar –  Semangat menjadi motor pengerak bagi setiap orang dalam melaksanakan acara rutin. Tentu saja hal ini cukup beralasan. Dengan semangat kerja yang tinggi akan menghantarkan seseorang untuk mengatakan kinerja yang baik dan prestasi kerja yang memuaskan. 

Semangat menjadi motor pengerak bagi setiap orang dalam melaksanakan acara rutin 4 Jurus Jitu Tampil Bersemangat Mengajar

Sebaliknya, sangat sulit untuk meningkatkan kinerja tanpa semangat kerja yang tinggi dalam melaksanakan acara rutin. Ini mengatakan pada kita  betapa besar efek semangat dalam menunjang kinerja seseorang.

Kita sanggup berasumsi, bila kinerja seseorang menurun maka yang perlu dikaji ulang ialah bagaimana semangat orang tersebut dalam bekerja. Jika memang lantaran semangat mulai kendor, maka sasaran selanjutnya ialah bagaimana membangkitkan kembali semangat untuk bekerja.

Pengaruh semangat kerja terhadap kinerja seseorang juga berlaku untuk orang yang berprofesi sebagai guru. Oleh alasannya itu, pada kesempatan ini dibahas mengapa semangat kerja menurun dan bagaimana mengatasinya.

A.Mengapa semangat mengajar menurun?

Semangat dan gairah mengajar mengendor sering disebabkan oleh faktor kelelahan dan tekanan psikologis. 

1.Beban kiprah mengajar

Beban mengajar yang padat boleh jadi pemicu utama penyebab kelelahan guru ketika mengajar. Guru yang berprediket pendidik profesional harus melaksanakan kiprah mengajar tatap muka 24 jam per minggu.

Kemudian melaksanakan kiprah tertentu di sekolah sebagai wali kelas, guru piket, pembina OSIS, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain sebagainya. Tugas-tugas ini akan menguras banyak energi fisik maupun otak.

2.Tekanan psikologis

Tekanan psikologis disebabkan antara lain; menghadapi tingkah laris akseptor didik, menanggapi kebijakan pimpinan, problem internal dalam keluarga, dan lain sebagainya.

Setiap guru mempunyai problem internal dalam keluarga. Masalah ini akan besar lengan berkuasa terhadap gairah dan semangat guru dalam mengajar. Kadang-kadang problem internal dalam rumah tangga terbawa ke ruang kelas sehingga tidak konsentrasi dalam mengajar.

B.Jurus membangkitkan semangat mengajar

Mau atau tidak, seorang guru harus tampil mengajar di ruang kelas dalam kondisi yang prima. Tampil energik dan penuh ceria ketika berhadapan dengan siswa di ruang kelas. Oleh alasannya itu perlu adanya jurus-jurus untuk membangkitkan kembali semangat mengajar.
Baca : 7 Tips Jitu Agar Anda Bekerja Tetap Ceria

1.Kondisi fisik harus prima

Agar tetap bersemangat mengajar di ruang kelas perlu kondisi fisik yang prima. Ini tak sanggup ditawar-tawar. Mana mungkin guru tampil bersemangat di hadapan murid kalau kondisi fisik terlihat lelah dan lesu. Siswa akan ikut lesu dan kurang gairah.

Untuk mendapat kondisi semoga guru tetap prima tampil mengajar, perlu waktu Istirahat yang cukup. Konsumsi masakan dengan nutrisi seimbang, banyak minum air putih, olahraga, dll. Penyegaran terhadap otak perlu dilakukan semoga tetap cemerlang dan jenuh menghadapi kiprah rutin.
Baca juga : Tips Agar Guru Tetap Sehat

2.Pengelolaan kelas yang baik

Mengapa pengelolaan kelas penting untuk meningkatkan semangat mengajar? Siswa yang tidak terkelola dengan baik sering mengakibatkan suasana kelas yang gaduh. Pembelajaran jadi terganggu. Ini akan menciptakan guru jadi pusing sendiri.

Mengelola kelas dengan baik merupakan syarat utama proses pembelajaran berjalan lancar. Pengelolaan kelas yang baik akan mengakibatkan suasana dan kondisi berguru yang menyenangkan. Siapa yang tak akan bersemangat menghadapi suasana kelas yang menggembirakan.

Pengelolaan kelas tergantung pada bagaimana metode dan gaya mengajar guru dalam kelas. Metode mengajar sesuai dengan bahan pelajaran, aksara siswa dan pendukung pembelajaran.

Pendukung pembelajaran misalnya, media dan alat peraga. Minimal guru sanggup menciptakan sendiri media gambar atau alat peraga sederhana.

3.Gaya mengajar

Gaya atau style mengajar seorang guru berbeda satu sama lainnya. Melalui gaya mengajar yang unik dan bersemangat akan menciptakan suasana berguru yang menyenangkan.

Gaya mengajar tidak sanggup dibuat-buat dan ini menjadi ciri khas tersendiri setiap guru.

Ada gaya mengajar yang santai, humoris, banyak variasi sehingga menyenangkan. Sebaliknya gaya mengajar yang kaku justru menciptakan suasana pembelajaran menjadi hambar.

Dalam hal ini, gaya mengajar  tak lebih dari cara bagaimana menjadikan guru sebagai sebuah magnet atau mempunyai daya tarik tersendiri. Gaya mengajar tercermin melalui cara berbicara, gerak-gerik anggota badan ketika mengajar.

Guru yang atraktif tentu mempunyai daya magnet tersendiri. Ini cara ampuh untuk menguasai kondisi kelas dikala pembelajaran berlangsung.

4.Posisi berdiri

Posisi berdiri dikala mengajar besar lengan berkuasa terhadap pengelolaan kelas. Guru yang sering menulis di papan tulis dan membelakangi siswa sangat rentan terhadap pengelolaan kelas.

Ini akan memberi kesempatan kepada siswa untuk berbuat iseng atau melaksanakan sikap menyimpang yang tidak diinginkan. Oleh alasannya itu jangan biarkan siswa luput dari perhatian guru. 

Bagaimana pun, mata dan gerak gerik badan menjadi senjata ampuh bagi guru dalam menguasai siswa.
Baca kembali : Bagaimana Posisi berdiri yang Baik Saat Mengajar?
Sesungguhnya, bersemangat atau kurang bersemangat dalam mengajar ialah kondisi yang alami. Sulit untuk dibuat-buat atau pun direkayasa. Namun memodifikasi suasana dan kondisi berguru ialah sangat penting untuk membangkitkan gairah mengajar. 

Selasa, 24 April 2018

Satu Dekade Kegiatan Sertifikasi Guru

Satu dekade aktivitas sertifikasi guru – Program sertifikasi guru Indonesia sudah berjalan satu dekade semenjak diterapkan 2007 lalu. Namun sasaran pemerintah untuk merampungkan aktivitas sertifikasi untuk semua guru belum tercapai dalam satu dekade tersebut. Hambatan dalam merampungkan aktivitas sertifikasi guru dinilai berkaitan dengan sistem, birokrasi dan pembiayaan dalam menjalankan aktivitas tersebut.

 Program sertifikasi guru Indonesia sudah berjalan satu dekade semenjak diterapkan  Satu Dekade Program Sertifikasi Guru
Ilustrasi guru membelajarkan siswa di ruang kelas (pixabay.com)

Berdasarkan data dikutip dari sebuah portal nasional, jumlah guru yang sudah disertifikasi berjumlah 1.471.812 orang. Sedangkan yang belum disertifikasi 656.150 orang. Berdasar angka-angka tersebut, gres 65 % guru Indonesia yang sudah disertifikasi. Sisanya konon akan terus dilanjutkan selagi undan-undang wacana sertifikasi guru belum dicabut.

Program sertifikasi guru dilandaskan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015, UU Nomor 20 Tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional dan Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007.tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan.

Sertifikasi guru yaitu proses tunjangan akta pendidik profesional kepada guru yang telah memenuhi persyaratan untuk itu. Kepada guru yang sudah memenuhi persyaratan diberikan akta pendidik dan memperoleh pelengkap penghasilan sebagai guru berperedikat pendidik profesional.

Pada hakikatnya aktivitas sertifikasi yang diluncurkan pemerintah bertujuan untuk mengubah wajah pendidikan di Indonesia. Program ini sebagai salah satu alat atau instrumen untuk mengubah wajah pendidikan tersebut.
Sertifikasi bukanlah sebuah tujuan melainkan suatu wahana untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Peningkatan kualitas pendidikan diyakini berkaitan akrab dengan profesionalisme dan kesejahteraan guru.

Kesejahteraan guru secara fisik sudah mulai berubah. Profesi guru boleh dikatakan setara dengan profesi lainnya. Keluhan kesejahteraan guru sudah tidak ada lagi semenjak aktivitas ini diluncurkan. 

Kesejahteraan yang memadai akan mendorong guru untuk bertugas lebih profesional. Menerapkan kompetensi dasar guru profesional yang diperoleh secara kasatmata dalam pembelajaran di sekolah.

Dengan perkiraan demikian, wajah pembelajaran di ruang kelas jadi semakin cerah sehingga memungkinkan meningkatnya kualitas pendidikan di sekolah dan di Indonesia pada umumnya.

Tak sanggup dipungkiri, guru menjadi ujung tombak peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Tentu saja, pembenahan sarana dan akomodasi berguru perlu diperhatikan semoga guru sanggup menerapkan kompetensi yang dimilikinya.
Memasuki dekade kedua aktivitas sertifikasi guru Indonesia, pemerintah perlu lebih memfokuskan perhatiannya dalam merampungkan aktivitas ini. Pembenahan sistem, birokrasi dan pembiayaan aktivitas sertifikasi menjadi salah satu kunci kesuksesan penuntasan aktivitas ini di samping unsur lainnya yang berpengaruh.