Simak juga : Optimasi Program Literasi di Sekolah
Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!
jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..
karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir ☺️☺️☺️☺️
Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900
caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas↑↑
tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya
Minggu, 15 Juli 2018
Perpustakaan Sebagai Kunci Gerakan Literasi Sekolah
08.11
Sekolah
Perpustakaan sebagai kunci gerakan literasi sekolah – Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan jadwal pemasyarakatan kegemaran membaca dan menulis di kalangan komunitas sekolah. Gerakan ini didasarkan atas Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Bagi guru, budaya membaca dan menulis bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan berkaitan dengan mata pelajaran yang diampu. Sedangkan bagi siswa, kegemaran membaca dan menulis bermanfaat untuk meningkatkan proses dan hasil mencar ilmu siswa.
Atau dengan kata lain, budaya membaca dan menulis akan berdampak pada proses pembelajaran sehingga meningkatkan prestasi mencar ilmu siswa.
GLS gotong royong tidak hanya berkaitan dengan acara membaca dan menulis. Sebagaimana amat Kurikulum 2013, literasi meliputi kemampuan melihat, mengamati, memahami, membaca dan menulis.
Salah satu basis GLS ialah perpustakaan sekolah. Banyak orang bilang jikalau perpustakaan ialah jantungnya sebuah sekolah. Hal ini cukup beralasan alasannya ialah unit perpustakan menjadi kawasan disediakannya aneka macam macam sumber dan media belajar.
Di perpustakaan terdapat aneka buku pelajaran wajib maupun penunjang. Di perpustakaan juga tersedia media audio dan visual sebagai media pembelajaran. Buku pelajaran wajib merupakan buku pegangan guru dan siswa untuk setiap mata pelajaran.
Selain itu juga terdapat buku penunjang sebagai rujukan bagi guru maupun siswa dalam mendukung acara belajar. Media mencar ilmu di perpustakaan sekolah antara lain perangkat elektronik dan digital dalam bentuk audio dan visual.
Agar GLS mencapai sasarannya, buku-buku di perpustakaan hendaknya buku yang sanggup menumbuhkan kebijaksanaan pekerti. Sebagaimana dikutip dari situs kemdikbud.go.id, buku yang dijadikan contoh sebagai literasi di sekolah di antaranya buku dongeng atau dongeng lokal.
Selain itu juga disediakan buku-buku yang menginspirasi, menyerupai buku biografi tokoh lokal dan biografi anak berprestasi, buku-buku sejarah yang membentuk semangat kebangsaan atau cinta tanah air.
Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa perpustakaan sekolah akan menjadi salah satu kunci kesuksesan gerakan literasi di sekolah.