jasa service genset | jasa perbaikan genset | overhaul genset cirebon#brebes#indramayu#karawang#subang#tegal#cikampek

Kalau Orangtua Juga 'Nyusahin' Anak, Bagaimana? ~ JASA SERVICE GENSET

SERVICE GENSET AND OVERHAUL

serviceindonesia.blogspot.com adalah jasa perbaikan atau service genset, UPS, overhaul genset / engine & Mesin Kapal . Berlokasi di Bekasi dengan team yang solid dan paham akan perkembangan mesin genset, Kami akan senantiasa berkomitmen mengakomodasi setiap kebutuhan Anda. Karena itulah, client kami berasal dari beragam latar belakang, dari personal user, perusahaan dan instansi pemerintah


Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Minggu, 01 Juli 2018

Kalau Orangtua Juga 'Nyusahin' Anak, Bagaimana?

Kalau orangtua juga 'nyusahin' anak, bagaimana? – Cukup menggelitik, membaca komentar salah seorang sobat blogger matrapendidikan.com. Murtisari Ulfah, sobat kami itu memperlihatkan komentar pada artikel blog ini yang berjudul, Anak Bisa Menjadi Musuh Orangtua? Kenapa menggelitik? Ikuti pembahasan ini selanjutnya!

 membaca komentar salah seorang sobat blogger matrapendidikan Kalau Orangtua Juga 'Nyusahin' Anak, Bagaimana?

Murtisari ternyata cukup kritis dan analitik dalam memahami judul dan isi (?) sebuah artikel. Seperti apa komentar seorang Murtisari? Berikut salinan dan uraian komentarnya!

“Kalau yang  nyusahin anak justru orangtuanya sendiri gimana? Menuntut anak ini-itu tapi effort ke anaknya nggak ada.”

Murtisari telah membuat suatu pertentangan subjek antara orangtua dan anak. Mungkin saja ada benarnya dimana sering terjadi di sekitar lingkungan dimana orangtua tampaknya menyusahkan anaknya sendiri. Tidak hanya anak yang menyusahkan orangtuanya.

Pada hakikatnya, setiap orangtua niscaya berkeinginan biar anaknya menjadi orang sukses dalam hidupnya. Jika anaknya masih di dingklik sekolah atau perguruan tinggi tinggi, orangtua ingin anaknya berprestasi dalam belajar.

Kesuksesan anak dalam arti sempit akan mendatangkan kebanggan bagi orangtua. Bukan sebaliknya, menyusahkan orangtua bahkan membuat buruk nama orangtua sendiri.
Keinginan tersebut perlu disertai dengan upaya dan tindakan positif dari orangtua. Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, upaya dan tindakan untuk mewujudkan impian itu sudah dimulai semenjak dini. Sebab basis pendidikan anak ialah lingkungan keluarga.
Jika orangtua melaksanakan hal tersebut di lingkungan keluarga justru tidak ada anak yang akan menyusahkan orangtua.

Tak sanggup dinafikan. Seringkali terjadi dimana anak merasa disusahkan oleh orangtuanya sendiri. Orangtua berkeinginan dan menuntut ini dan itu kepada anaknya namun effort ke anaknya tidak ada. Bukan tidak ada sama sekali melainkan tidak sebanding dengan impian dan tuntutan orangtua.

Disinilah letak persoalannya. Sebagai orangtua perlu mengupayakan suatu tindakan untuk mendukung anak dalam pendidikan di rumah tangga. Keinginan dan tuntutan terhadap anak perlu disikapi dengan tindakan nyata.

Salah satu tindakan dimaksud ialah memperlihatkan pertolongan proses berguru anak dengan memperlihatkan perhatian pada proses berguru anak di rumah. Jika anak memperlihatkan hasil yang diinginkan dan sesuai tuntutan orangtua maka orangtua perlu memperlihatkan reward (penghargaan) . Sebaliknya orangtua juga perlu memperlihatkan punishment (hukuman) kalau anak mengabaikan pertolongan yang telah diberikan.

Di sisi lain, anak perlu menyadari bahwa setiap orangtua niscaya berkeinginan biar anaknya sukses dalam belajar. Jika anak menganggap orangtuanya tidak memperlihatkan effort terhadap dirinya maka anak semestinya memahami kondisi orangtuanya. Jangan hanya minta dipahami namun sesekali perlu juga memahami keadaan orangtua.

Anak perlu kreatif dan berdikari dalam mengatasi masalah tuntutan orangtua bau tanah yang berlebihan tersebut. Misalnya, membuat susukan komunikasi yang gres dan cantik kepada orangtua sehingga orangtua juga memahami kesulitan anaknya.
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang baik antara orangtua dan anak akan membuat situasi dimana orangtua dan anak sanggup saling memahami. Tuntutan ini dan itu dari orangtua bukanlah menyusahkan anak.Sebaliknya anak juga sanggup membuka diri untuk memahami impian dan tuntutan dari orangtau.