jasa service genset | jasa perbaikan genset | overhaul genset cirebon#brebes#indramayu#karawang#subang#tegal#cikampek

Apa Makna Wisuda Bagi Mahasiswa? ~ JASA SERVICE GENSET

SERVICE GENSET AND OVERHAUL

serviceindonesia.blogspot.com adalah jasa perbaikan atau service genset, UPS, overhaul genset / engine & Mesin Kapal . Berlokasi di Bekasi dengan team yang solid dan paham akan perkembangan mesin genset, Kami akan senantiasa berkomitmen mengakomodasi setiap kebutuhan Anda. Karena itulah, client kami berasal dari beragam latar belakang, dari personal user, perusahaan dan instansi pemerintah


Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Minggu, 06 Mei 2018

Apa Makna Wisuda Bagi Mahasiswa?

Apa makna wisuda bagi mahasiswa? – Sebanyak 974 orang mahasiswa UIR telah menuntaskan agenda diploma, sarjana dan pasca sarjana serta  diwisuda, Sabtu, 5 Mei 2018 lalu. FKIP merupakan fakultas terbanyak melepas mahasiswanya pada wisuda periode II ini yaitu 333 orang lulusan.  

 orang mahasiswa UIR telah menuntaskan agenda diploma Apa Makna Wisuda Bagi Mahasiswa?
Wisuda merupakan awal babak gres dalam proses kehidupan sarjana (Widya IP/matrapendidikan.com)

Pada periode I lalu, FKIP melepas 306 lulusan sehingga jumlah wisudawan/I dari FKIP tahun ini berjumlah 669 orang. Sementara itu Fakultas Teknik melepas 83 lulusan, turun dari wisuda periode I yaitu 108 orang.
Baca juga : UIR Kembali Luluskan Calon Guru
Salah seorang dari 83 orang wisudawan itu ialah Restu Abdul Hafizh. Anak pertama dari 5 bersaudara itu gres sanggup menuntaskan agenda sarjana pada Fakultas Teknik Program Studi Perminyakan dalam waktu 4,5 tahun. Dengan demikian, Ares, panggilan akrabnya sudah menyandang helar Sarjana Teknik (ST) di belakang namanya.

Penyelesaikan agenda studi selama sembilan semester dengan IPK 3,46 itu mungkin tidak ada istimewanya. Namun bagi Ares tentu saja sangat berarti.. Kenapa tidak?

“Maunya cepat-cepat menuntaskan perkuliahan agenda sarjana di Fakultas Teknik UIR ini mengingat 2 orang adik saya juga sedang mengikuti perkuliahan di Universitas Andalas (Unand) Padang”, tutur Ares kepada matrapendidikan.com

Lebih jauh Ares menyampaikan bahwa ia telah berusaha sebaik mungkin kendati harus bekerja sambil kuliah. Paling tidak, penyelesaian agenda studinya ketika ini mengurangi beban ekonomi kedua orangtuanya. “Mudah-mudahan tahun depan, adik saya yang nomor dua juga sanggup mengikuti jejak saya wisuda ini” imbuh Ares penuh harapan.
Simak : Keputusan Sang Putra Sulung
Di sisi lain, dengan diwisudanya Restu Abdul Hafizh menjadi momen “pecah-telur” bagi kedua orangtuanya, Edy Samsul dan Arnis. Artinya, menjadi momentum pertama bagi orangtuanya dalam mengantarkan putra-putrinya menjadi sarjana.

Lalu, apa makna wisuda bagi mahasiswa?

Bagi Ares, wisuda menjadi momen berakhir kiprah akademik dalam satu agenda pendidikan.  Wisuda menjadi tanda dalam menuntaskan satu tahap proses berguru yang penuh rintangan.

Selain itu sebagai tanda berakhirnya kiprah orangtua dalam membiayai pendidikan hingga perguruan tinggi. Dalam menjalani perkuliahan.banyak sekali tantangan dan kendala yang dihadapi. Bagi mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah, duduk kasus itu lebih banyak berasal dari kasus biaya perkuliahan.

Babak gres dalam kehidupan

Wisudawan/I akan memulai babak gres dalam hidupnya. Sarjana akan memulai usaha gres untuk terjun ke tengah masyarakat. Gembira dan bahagia, pasti! Mahasiswa sanggup menuntaskan agenda perkuliahan yang penuh liku-liku yang melelahkan.

Namun di balik kegembiraan itu sudah menunggu tantangan kehidupan yang lebih berat. Tamat kuliah belum tentu eksklusif sanggup pekerjaan. Justru harus berjibaku kesana kemari mencari lowongan pekerjaan dengan bermodalkan ijazah dan gelar sarjana yang sudah dikantongi.

Zaman kini kiranya tidak gampang mencari dan mendapat lowongan pekerjaan, apalagi yang sesuai dengan ijazah yang dimiliki. Berharap jadi pegawai negeri atau aparatur sipil negara? Kayaknya sangat susah untuk ketika ini.

Menciptakan lapangan pejkerjaan sendiri? Tentu harus punya pengetahuan dan keahlian serta modal untuk membangun lapangan pekerjaan sendiri. Lalu apa artinya wisuda bila harus menganggur?

Beruntunglah sarjana yang sudah terbiasa berdikari semenjak usia sekolah. Yang penting tidak terlalu menjaga gengsi, kerja apa saja boleh asal pekerjaan itu halal. Toh, ijazah bukan tujuan utama perkuliahan melainkan sebagai salah satu sarana untuk mendapat pekerjaan yang layak.

Wisuda bukan berarti sudah tamat belajar. Justru wisuda sarjana ialah awal untuk berguru sesungguhnya, baik diperguruan tinggi (S2 dan S3) maupun di tengah masyarakat. Selain itu wisudawan akan menerapkan ilmunya di tengah masyarakat.

Wisudawan semoga mandiri. Wisudawan sanggup mandiri, mencari pekerjaan sendiri kemudian hidup dengan pekerjaan itu. Kalau sanggup mampu membuat lapangan pekerjaan dengan mendirikan usaha produktif.  Ini mungkin saja terlalu ideal.

Makna wisuda ialah sebuah keniscayaan. Tergantung pada wisudawan/I itu sendiri serta kondisi lingkungan keluarga. Namun yang pasti, wisuda itu bukan simpulan segalanya namun awal dari proses kehidupan sarjana yang sesungguhnya.