Terap amal saleh melalui bantu-membantu osis – Terap Amal Saleh (TAS) hanyalah sebuah konsep dalam kegiatan pengembangan pendidikan abjad (PPK) di sekolah. Konsep TAS pada hakikatnya merupakan implementasi ilmu dan pengetahuan akseptor didik perihal amal saleh melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
Anggota Osis dan pembina Passusbra R.Hidayatullah, A.Md.Kom ketika goro Perintis (matrapendidikan.com)
Program pembinaan kesiswaan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) telah mengakomodasi konsep TAS melalui banyak sekali kegiatan pembinaan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Seksi Bidang I).
Sasaran umum seksi bidang ini yakni terbinanya kualitas dan kesadaran beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang maha Esa dengan melakukan pedoman agama Islam yang diprioritaskan pada kegiatan ibadah dan amal saleh.
Di SMPN 2 Lintau Buo, sasaran khusus pelatihan seksi bidang I ini tertuju pada pelaksanaan shalat Zuhur berjamaah di Mushalla Nurul Ilmi. Kegiatan ini berjalan dengan baik apabila sarana dan fasilitas mushalla memadai. Fasilitas dimaksud antara lain WC dan kawasan berwuduk.
Inilah kondisi awal fasilitas mushalla sebelum goro perintis (matrapendidikan.com)
Sejak beberapa bulan terakhir kedua fasilitas tersebut tidak sanggup difungsikan sebab adanya kerusakan pada instalasi listrik dan air. Untuk mengatasi problem ini, Pembina Osis telah menyusun kegiatan yang dikenal dengan Geger Infak (Gerakan Gemar Berinfak).
Melalui konsep TAS, pembina Osis mengerahkan anggota Osis bergotong royong (Goro) membenahi fasilitas mushalla tersebut. Tahap pertama Goro dikenal dengan tahap perintis.
Tahap perintis bertugas membersihkan potongan dalam kawasan berwuduk dan WC serta area di sekitarnya. Tahap pertama ini dibimbing pribadi oleh pembina Osis, pembina Passusbra dan guru mata pelajaran PAI dan sudah selesai dilaksanakan, Sabtu kemudian (03/03/2018).
