jasa service genset | jasa perbaikan genset | overhaul genset cirebon#brebes#indramayu#karawang#subang#tegal#cikampek

JASA SERVICE GENSET: Hasil penelusuran untuk integrasi-kemampuan-berpikir-tingkat

SERVICE GENSET AND OVERHAUL

serviceindonesia.blogspot.com adalah jasa perbaikan atau service genset, UPS, overhaul genset / engine & Mesin Kapal . Berlokasi di Bekasi dengan team yang solid dan paham akan perkembangan mesin genset, Kami akan senantiasa berkomitmen mengakomodasi setiap kebutuhan Anda. Karena itulah, client kami berasal dari beragam latar belakang, dari personal user, perusahaan dan instansi pemerintah


Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Layanan Jasa Service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda dalam berbagai Jenis

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang.

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Kami Menerima Layanan Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda.

Layanan service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Serahkan Kepada Kami ahlinya di berbagaimacam Alat berat dan juga kerusakan pada genset anda.

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri integrasi-kemampuan-berpikir-tingkat. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri integrasi-kemampuan-berpikir-tingkat. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Juli 2018

Integrasi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam Pembelajaran

Integrasi kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran – Seperti pernah disinggung dalam artikel terdahulu, ada 3 muatan penting yang hendak diintegrasikan ke dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013. Pendidikan karakter, literasi dan HOTS. Dan artikel ini yakni bab terakhir berkaitan dengan ketiga muatan tersebut.

Integrasi kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran Integrasi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran
Ilustrasi integrasi kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pemeblajatran (pixabay.com)

Menurut irit penulis, guru tidak perlu lagi grogi dengan istilah atau kosa kata yang dipakai dalam pembelajaran, termasuk dalam Kurikulum 2013. Misalnya, kemampaun berpikir tingkat tinggi yang berasal dari bahasa Inggris, Higher Order Thinking Skill (HOTS).

Pada hakikatnya, pengintegrasian HOTS kedalam pembelajaran sama prinsipnya dengan pengintegrasian pendidikan karakter dan literasi. Sama-sama tidak menambah atau menyisip bahan gres ke dalam bahan pembelajaran.
Perbedaan fundamental yakni bahwa integrasi HOTS pada bahan pelajaran tertentu yang menghendaki kemampuan berpikir tinggi tinggi. Artinya, tidak semua bahan pelajaran yang sanggup diintegrasikan dengan muatan HOTS.

Sementara itu muatan karakter positif dan literasi sanggup diintegrasikan dalam setiap pembelajaran. Karakter positif perlu dikembangkan selama pembelajaran berlangsung, begitu pula budaya membaca dan menulis.
Dari banyak sekali sumber yang dibaca, ada 5 macam kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu logis, kritis, reflektif, metakognitif dan berpikir kreatif. Kelima macam kemampuan berpikir ini perlu diintegrasikan ke dalam pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.
Mari kita bersama mengingat kembali Taksonomi Bloom. Semua guru sudah mempunyai pengetahuan dan wawasan perihal matra kognitif, afektif dan psikomotorik. Khusus kawawan kognitif (aspek pengetahuan) relevan dengan pembahasan kita ini.

#Taksonomi Bloom aspek kognitif

Rekan guru niscaya sudah mengetahui bahwa ranah kognitif yakni kemampuan (kompetensi) untuk memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Pada hakikatnya ranah kognitif merupakan kemampuan untuk menyatakan kembali konsep dan prinsip yang sudah dipelajari.

Berdasarkan kemampuan berpikir kognitif tersebut, ada 6 tingkat kemampuan berpikir yang dimulai dari kemampuan berpikir  tingkat rendah hingga tingkat tinggi. Setiap jenjang kemampuan ditandai dengan abjad C (cognitif).

Sebagai contoh, C1 (Pengetahuan) yakni identitas untuk kemampuan mengingat istilah, fakta, konsep, konvensi, katagori, fenomena, klasifikasi, dll.  Materi pelajaran bersifat hafalan yang mesti diingat kembali oleh siswa.

Kata kerja operasional yang sering dipakai pada jenjang C1 antara lain: menyebutkan, menjelaskan, menggambarkan, mengidentifikasi (mengenal), dll.  Nah, selanjutnya eksklusif menuju jenjang kemampuan berpikir tingkat tinggi berdasarkan Taksonomi Bloom dalam ranah kognitif.

C6 (evaluasi) yakni kemampuan menilai sesuatu untuk tujuan tertentu berdasar kriteria yang ada. Penilaian dilakukan terhadap ide, gagasan, kreasi, metode dan cara. Kemampuan penilaian mengantarkan siswa untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan penerapan serta cara gres melalui sintesa dan analisa.

Membandingkan, menyimpulkan, menilai, memperkirakan, memprediksi, memperjelas, mengukur, menspesifikasi, mendisain dan merangkum yakni beberapa kata kerja operasional yang lazim dipakai pada jenjang berpikir tingkat tinggi.

#Berpikir tingkat tinggi

Integrasi taktik HOTS merupakan keahlian dalam berpikir tingkat tinggi. Keahlian berpikir tingkat tinggi ditandai dengan kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif dan kreatif.

Kemampuan berpikir HOTS bahwasanya identik dengan kemampuan atau jenjang berpikir analisis dan penilaian sebagaimana kemampuan berpikir pada ranah kognitif C6.

Kemampuan analisis dan penilaian ditandai dengan kemampuan menspesifikasi hal-hal yang umum dalam aspek tertentu berdasarkan fakta atau konsep yang ada kemudian mengambil kesimpulan. Ini memerlukan kemampuan berpikir kritis, logis reflektif dan kreatif.

Khusus kemampuan metakognitif, kemampuan ini ditandai dengan kemampuan memperkirakan, memprediksi dan mendisain fakta dan fenomena alam dan sosial dengan banyak sekali metode yang bersifat ilmiah.

#HOTS dalam pembelajaran

Langkah utama guru dalam mengintegrasikan HOTS yakni menyusun Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) berdasar kurikulum  2013. RPP menjadi panduan ilmiah bagi guru dalam melakukan pembelajaran. Oleh alasannya itu integrasi HOTS harus tergambar pada RPP.

HOTS sesungguhnya sudah tergambar dalam kompetensi inti dan kompetensi setiap mata pelajaran. Misalnya, kompetensi inti dan kompetensi dasar jenjang SMP/MTs kelas IX.

1.Kompetensi Inti (KI)
Pada setiap mata pelajaran di SMP/MTs, jenjang kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada KI 3 antara lain memahami pengetahuan  yang bersifat faktual, konseptual dan prosedural  berdasar rasa ingin tahu siswa perihal ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait dengan fenomena dan insiden yang nampak nyata.

2.Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar SMP/MTs dalam Kurikulum 2013, jenjang kemampuan berpikir tingkat tinggi terdapat pada butir tertentu. Artinya tidak semua KD harus mengintegrasikan kemampuan berpikir tingkat tinggi melainkan sesuai dengan sifat dan karaketr konsep bahan pelajaran yang akan dipelajari.

3.Kegiatan pembelajaran
HOTS terintegrasi dalam acara pembelajaran baik pada bab pendahuluan maupun acara inti. Agar tidak menambah atau menyisip bahan yang sudah ada maka HOTS diintegrasikan pada bahan pelajaran yang bersifat ajaib dan memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi saja. Materi membutuhkan kemampuan berpikir kritis, logis, metakognitif, reflektif dan kreatif.
Demikianlah pembahasan perihal integrasi HOT dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat bagi pengunjung khususnya rekan guru dimana saja berada.

Minggu, 29 Juli 2018

Telaah Singkat Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar

Telaah singkat kompetensi inti dalam kurikulum 2013 – Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang KI dan KD Revisi Kurikulum 2013 pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud tersebut mengatur seluk-beluk Kompetensi Inti (Ki) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013.

Telaah singkat kompetensi inti dalam kurikulum  Telaah Singkat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi yaitu seperangkat kemampuan yang harus dikuasai atau dimiliki oleh siswa sesudah melalui proses pembelajaran. Dalam kurikulum 2013, kompetensi terbagi 2 yaitu kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Untuk keperluan pembahasan, berikut ini disajikan kutipan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran IPA kelas IX jenjang SMP/MTs:
Kompetensi Inti 
1.1. Menghayati dan mengamalkan aliran agama yang dianutnya 
1.2. Menghargai dan menghayati sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 
1.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) menurut rasa ingin tahunya wacana ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan insiden tampak mata. 
1.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkrit (menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abnormal (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar 
1.1.Mengagumi keteraturan dan ciptaan Tuhan wacana aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan insan dalam lingkungan, serta mewujudkannya dalam pengamalan aliran agama yang dianutnya. 
2.1.Menunjukkan sikap ilmiah  (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujurteliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggungjawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dan bekerja sama dalam acara sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melaksanakan pengamatan, percobaan,  dan berdiskusi. 
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam acara sehari-hari sebagai wujud implementasi dalam melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan. 
2.3.Menunjukkan sikap bijaksana dan bertanggung jawab dalam acara sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memakai energi secara hemat dan kondusif serta tidak merusak lingkungan sekitarnya. 
2.4.Dst

#Analisa kompetensi inti

Kompetensi Inti, disingkat Ki yaitu tingkat kemampuan untuk mencapai standar kelulusan (SKL) setiap jenjang, tingkat kelas atau mata pelajaran. Pada hakikatnya Ki yaitu operasional dari standar kelulusan (SKL)  yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan tingkah laris serta keterampilan motorik.

a.Ki 1= sikap spiritual/keagamaan menyerupai kompetensi inti poin (1.1)

b.Ki 2= sikap sosial, menyerupai kompetensi inti poin (1.2)

c.Ki 3 = penegetahuan, menyerupai kompetensi inti poin (1.3)

d.Ki 4 = keterampilan, menyerupai kompetensi inti poin (1.4).

Ki 1 dan Ki 2 (sikap spiritual dan sikap sosial) sanggup dicapai melalui pembelajaran tidak eksklusif (indirect learning) yaitu melalui keteladaan, pembiasaan, dan budaya sekolah,dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi penerima didik.

Semua mata pelajaran, termasuk IPA harus mendukung tercapainya kompetensi inti. Namun kompetensi Inti bukan diajarkan melalui terintegrasi melalui mata pelajaran pada bahan tertentu yang relevan. 


Setiap mata pelajaran harus mendukung tercapainya kompetensi inti. Kompetensi Inti (Ki) terdiri dari 4 bagian;

#Analisa kompetensi dasar

Kompetensi dasar (KD) yaitu kemampuan dan bahan pelajaarn minimal pada setiap mata pelajaran di satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi inti melalui pembelajaran. Setiap KD terdiri dari aspek kogniti,afektif dan psikomotor

Kompetensi dasar 1.1 merupakan kemampuan untuk mewujudkan Ki 1
Kompetensi dasar 1.2 merupakan kemampuan untuk mewujudkan ki 2
Dst.

Berdasarkan uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa :

1.Kompetensi inti tidak diajarkan melainkan terintegrasi secara tidak eksklusif dalam pembelajaran.

2.Kompetensi inti mengacu pada Standar kelulusan (SKL) sedangkan kompetensi dasar mengacu pada kompetensi inti.

3.Kompetensi inti sebagai dasar penyusunan kompetensi dasar

4.Kompetensi inti tidak terikat pada suatu mata pelajaran namun kompetensi dasar terikat pada mata pelajaran.

Simak juga : Integrasi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran
Demikianlah telaah singkat wacana relasi kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam pembelajaran kurikulum 2013.