Wali Nagari Pangian Lepas Pawai 'Alek' Nagari Khatam Al Qur'an

Wali nagari pangian lepas pawai 'alek' nagari khatam al qur'an – Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1440 H, di setiap nagari di kabupaten Luhak nan Tuo mengadakan aktivitas yang berkaitan dengan Tahun Baru Islam tersebut.

Wali Nagari Pangian Abdul Wazid Dt. Indo Mangkuto lepas akseptor pawai khatam qur'an (Rahid/matrapendidikan.com)

Tidak terkecuali dengan Kenagarian Pangian di Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar. Sukses menyelenggarakan Kegiatan Manasik Haji Taman Kanak-Kanak se-Kecamatan Lintau Buo di Lapangan Hijau Patameh sehari sebelumnya, sekarang di Kenagarian Pangian juga digelar Alek Nagari  Khatam Al Qur’an, Selasa (11/09).

Pawai diwarnai gerimis ringan

Seperti dilaporkan kontributor , Rahid Sikumbang, Khatam Al Qur’an dipusatkan di Masjid Al Qubra Jorong Koto Gadang, Nagari Pangian. Prosesi alek nagari tersebut diawali dengan aktivitas pawai di jalan Raya Sitangkai - Balai Tangah.

Pawai dimulai di Masjid Subulussalam Jorong Patameh, Nagari Pangian dan berakhir di lokasi Khatam Al Qur’an di Masjid Al Qubra.

Arak-arakan tidak hanya diikuti oleh akseptor Khatam Al Qur’an. Orangtua dan bako anak didik akseptor khatam al qur’an, guru TPQ/TPSQ serta masyarakat umum juga ikut pawai memenuhi pinggiran jalan raya.

Uda Awak memayungi putranya, Muhammad Fadhlan Hakim seraya melambaikan tangan (Rahid S/matrapendidikan.com)

Pawai massal menempuh jarak lebih kurang 3 kilometer tersebut dilepas secara resmi oleh Wali Nagari Pangian, Abdul Wazid Dt. Indo Mangkuto.

Gerimis ringan mewarnai langit Nagari Pangian namun tak menyurutkan semangat anak didik akseptor Khatam Al Qur’an untuk berpawai. Peserta didik didampingi dan dipayungi oleh pihak bako dengan payung berwarna merah.

Inilah iring-iringan bako dari akseptor didik khatam al qur'an di nagari Pangian (Rahid S/matrapendidikan.com)

Sementara itu, terlihat juga pihak bako mengiringi anak pisang-nya berpawai dengan berpakaian khas dan  menjunjung dulang di kepala membawa bekal untuk anak pisang-nya.

Peserta khatam al qur’an

Khatam Al Qur’an alek nagari diikuti sebanyak 156 orang anak didik dari 13 TPQ/TPSQ Masjid dan Surau dari 6 Jorong ini dibuka oleh Camat Lintau Buo, Zulkifli Idris, S.Sos mewakili Bupati Tanah Datar.

Duh, cantiknya... Dhea Nafisa Ayunda, salah seorang akseptor khatam qur'an putri kru matra pendidikan (Rahid S/matrapendidikan.com)

Dari sekian akseptor Khatam Al Qur’an Nagari Pangian tersebut, 2 orang anak didik  di antaranya yaitu putra dan putri kru . Keduanya yaitu Muhammad Fadhlan Hakim, putra bungsu dari Uda Awak dan Dea Nafisa Ayunda, putri sulung Rahid Sikumbang. Mereka berguru di TPQ/TPSQ Masjid Subulussalam.

Dalam aktivitas pembukaan Khatam Al Qur’an Nagari Pangian, pembacaan ayat suci Al Qur’an dibawakan oleh Qori Tingkat Anak-anak Kecamatan Lintau Buo, Muhammad Fadhlan Hakim.

Kegiatan pembukaan Khatam Al Qur’an Nagari Pangian berlangsung sukses dan meriah menyerupai yang diinfokan Rahid Sikumbang dari lokasi Mimabar Utama di Jorong Koto Gadang Pangian.

Read More

Mengingat Kembali Sejarah Penanggalan Tahun Hijriyah

Mengingat kembali sejarah penanggalan tahun hijriyah – Saat artikel ini diterbitkan, kita telah beberapa jam berada di Tahun Baru Islam 1440 H. Tahun gres dalam kalender hijriyah, menyerupai yang sudah diketahui, ditetapkan menurut insiden hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Medinah pada tahun 622 Masehi.

Artikel ini sekadar untuk mengingat kembali sejarah penetapan penanggalan tahun hijriyah sebagai tonggak kebangkitan umat Islam di muka bumi ini. Sekaligus sebagai momentum penting untuk berhijrah ke kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.

Dari banyak sekali sumber tumpuan diketahui bahwa kalender hijriyah menjadi fatwa penanggalan bagi muslim pada masa Khalifah Umar Bin Khatab. Penanggalan tahun hijriyah menurut hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Medinah merupakan usulan sahabat Ali Bin Abi Thalib.

Usulan Ali Bin Abi Thalib ini diterima Khalifah Umar Bin Khatab dengan. pertimbangan atas kebingungan umat islam dalam memilih tahun. Apalagi masa itu suatu insiden belum ditandai dengan tahun.

Selain itu, Khalifah Umar Bin Khatab memberi alasan atas kecenderungan atas undangan Ali Bin Abhi Thalib bahwa hijrah menjadi pemisah antara yang haq dengan yang bathil sehingga pantas dijadikan patokan penanggalan.

Ditetapkannya hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Medinah tahun 622 Masehi menjadi menjadi tonggak bersejarah bagi kemajuan Islam untuk masa selanjutnya.

Kalender Hijriyah telah dijadiakan pola dalam beberapa aturan islam, menyerupai aturan Puasa, Zakat, Hajji, dan lain sebagainya.

Simak juga : Mengutip Makna 1 Muharram 1440 H

Pemerintah sendiri telah memutuskan 1 Muharram sebagai Hari Libur nasional. Tahun 2018 ini jatuh pada tanggal 11 September 2018 Masehi. Selamat Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1440 H.

Read More