Masa Ppl Dara Anggun Plus Perjaka Ganteng Ini Berakhir

Masa ppl dara bagus plus perjaka ganteng ini berakhir – Sebanyak 4 orang mahasiswa IAIN Batusangkar telah mengakhiri masa PPL di UPT SMPN 2 Lintau Buo. Tiga orang di antaranya yakni dara manis, masing-masing Rieke Meidita, Fitry Turyani dan Anita Marlina. Sedangkan satu-satunya perjaka ganteng yakni Syahrul Akmal.

3 Dara bagus plus perjaka ganteng yang melakukan PPL di UPT SMPN 2 Lintau Buo (Nengsih/matrapendidikan.com0

Pada kesempatan penutupan masa PPL, mahasiswa calon guru tersebut memperlihatkan cindera mata berupa bingkisan kepada pihak sekolah. Bingkisan kenang-kenangan tersebut diterima oleh Ropi’u, S.Pd Waka Kesiswaan UPT SMPN 2 Lintau Buo, Sabtu (15/12).

Sebelumnya, keempat mahasiswa tersebut juga memperoleh camilan bagus kenang-kenangan dari para murid yang tergabung dalam Osis sebagai ucapan terima kasih.

Menurut pengukuhan guru-guru di sekolah, keempat mahasiswa tersebut memperlihatkan sikap dan sikap baik, bisa menyesuaikan diri dengan semua warga sekolah dan sanggup menerapkan pembelajaran dengan baik di ruang kelas.

Seperti diinfokan beberapa waktu lalu, keempat mahasiswa PPL tersebut menjalani masa PPL di sekolah semenjak 3 September hingga 15 Desember 2018.

Baca : Guru PL Mulai Aktivitas DenganPerkenalan di Sekolah

“Mereka pantas menerima nilai mata kuliah PPL ini dengan prediket paling baik,” ujar salah seorang guru. Hal tersebut sanggup dimaklumi alasannya yakni mahasiswa PPL tersebut telah aktif dalam banyak sekali kegiatan ekstrakurikuler di samping kegiatan intrakurikuler di sekolah.

Mahasiswa PPL serahkan kenang-kenangan kepada Waka Kesiswaaan (Nengsih/matrapendidikan.com)

Keempat mahasiswa PPL di UPT SMPN 2 Lintau Buo berasal dari Jurusan PAI dengan Pamong Rocestry, S.Pd.I, M.Pd dan Jurusan Matematika dengan Pamong Isral, S.Pd.

Simak juga : 4 Calon Guru Akan PraktikMengajar di SMPN 2 Lintau Buo

Semoga ilmu yang didapatkan selama praktik di sekolah sanggup dibawa kembali ke kampus dan diterapkan di lapangan kalau sudah menjadi guru.

Read More

Banjir Dan Tanah Longsor Di Demam Isu Penghujan, Jadikan Pembelajaran

Banjir dan tanah longsor di isu terkini hujan, jadikan pembelajaran – Kuartal terakhir di tahun 2018 ini merupakan isu terkini penghujan. Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya dimana pada empat bulan menjelang tahun gres terjadi isu terkini kemarau. Kekeringan terjadi hingga mengeringnya sumur galian di sebagian kecil rumah penduduk.

Ilustrasi isu terkini penghujan (pixabay.com)

Dulu, pernah orang beranggapan bahwa bulan yang berakhiran ‘ber’ ialah bulan isu terkini hujan. Di bulan-bulan ini banyak curah hujan di wilayah Indonesia. Hal tersebut tidak terjadi beberapa tahun belakangan.

Namun tahun ini fenomena isu terkini hujan di bulan-bulan berakhiran ‘ber’ itu kembali terjadi untuk tahun 2018 ini.

Di Sumatera Barat misalnya, isu terkini penghujan itu telah dimulai sekitar bulan September lalu. Hujan yang berkepanjangan telah mendatangkan musibah banjir dan tanah longsor (galodo).

Kita membaca dan mendengar di aneka macam media. Sejak September tahun ini, hampir semua kabupaten/kota mengalamai musibah banjir dan tanah longsor..

Banjir telah menggenangi aneka macam tempat dan areal pertanian. Tanah longsor di aneka macam tempat, menutupi ruas jalan sehingga menghambat jalur susukan transportasi antar desa, antar kabupaten/kota bahkan antar provinsi.

Ilustrasi banjir menyusul hujanberkepanjangan (pixabay.com)

Sebutlah pada bulan Desember ini, tanah longsor di Sitinjau Laut (Padang) yang sudah dua kali terjadi di bulan ini. Begitu pula tanah longsor yang menutupi ruas jalan di Kabupaten 50 Kota. Kemudian jembatan penghubung ruas jalan Padang - Bukitinggi di Kayu Tanam, ambruk dihantam banjir.

Musim penghujan di final tahun memang telah mendatangkan musibah di aneka macam daerah, khususnya di Sumatera Barat. Paling tidak, fenomena alam tersebut menjadi pembelajaran bagi kita untuk semakin akrab dengan Maha Pencpta.

Selain itu juga  menjadi peringatan semoga kita menjaga kelestarian lingkungan alam. Memelihara perbukitan dan pegunungan semoga tidak terjadi pengikisan melalui gerakan penghijauan.

Read More