Sentra Tenun Dan Rusunawa Di Nagari Tigo Jangko

Sentra tenun dan rusunawa di nagari tigo jangko – Di Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo ketika ini telah berdiri Sentra Tenun. Pusat kerajinan tenun ini terdiri dari bangunan sekolah tenun, gedung produksi dan  dilengkapi dengan bangunan Rusunawa berlantai 3 dengan 35 kamar.

Rusunawa penunjang sekolah tenun di Nagari Tigo Jangko (matrapendidikan.com)

Area pusat tenun terbesar di Indonesia ini berada di sekitar Puskesmas Lintau Buo II, SMPN 2 Lintau Buo, kampus AKA Tanah Datar, SMAN 2 Lintau Buo dan SMKN 1 Lintau Buo.

Dari aneka macam sumber dikutip bahwa bangunan sekolah tenun merupakan proteksi pemerintah Pusat., sedangkan gedung produksi merupakan Dana alokasi Khusus (DAK) Kementrian Perindustrian RI dan bangunan Rusunawa merupakan proteksi Kementrian PUPR RI.

Dengan berdirinya pusat tenun, terutama songket di areal 11.710 M2 ini akan meningkatkan peluang lapangan kerja bagi masyarakat dan prospek bisnis bidang pertenunan bagi masyarakat Lintau khususnya dan Tanah Datar umumnya.

Di arel yang cukup luas ini berdasarkan rencana juga akan dimanfaatkan untuk menanam materi baku pewarna alami tenunan.

Nagari Tigo tidak hanya sebagai nagari pendidikan dan peternakan, kini sudah menjadi pusat produksi dan bisnis terutama bidang pertenunan songket yang sangat digemari oleh masyarakat. Melalui pusat tenun ini diperlukan diproduksi tenun khususnya kain songket dengan motif yang bervariasi dan menarik bagi masyarakat penggemar songket.

Sentra tenun di Nagari Tigo Jangko ini akan diresmikan oleh Ibu wakil Presiden RI, Mufidah Jusuf Kalla Selasa 7 Mei 2018 ini. Sebelumnya Ibu Mufidah Jusuf Kalla sudah melaksanakan  kunjungan kerja dan peninjauan untuk melihat persiapan pelantikan bulan april lalu.

Dalam kunjungannya ke pusat tenun di Tigo Jangko April lalu, Ibu Mufidah Jusuf kalla didampingi oleh Ketua Dekranasda Sumbar Ny.Nevi Irwan Prayito, Ketua Dekranasda Tanah Datar Ny.Emi Irdinansyah Tarmizi dan Ketua GOW Tanah Datar Ny.Retri Zuldafri Darma.

Read More

Sentra Industri Tenun Di Nagari Tigo Jangko Diresmikan

Sentra tenun di Nagari Tigo Jangko diresmikan - Sentra Industri Tenun terbesar di Indonesia yang berada di areal 11.710 M2 di Nagari Tigo Jangko Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar telah diresmikan oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Selasa (08/05/18).

Sentra tenun ini terdiri dari bangunan sekolah tenun dan bangunan produksi serta dilengkapi dengan Rusunawa berlantai tiga dengan 35 kamar. Berada di lokasi yang sangat strategis di sekitar area pusat pendidikan di Nagari Tigo Jangko Lintau Buo.

Di area pusat industri tenun ini juga di kelilingi oleh akomodasi kesehatan ibarat Puskesmas Lintau Buo II, Taman Kanak-kanak Mekar Tigo Jangko, Kampus AKA Tanah Datar, SMPN 2 Lintau Buo, SMAN 2 Lintau Buo dan SMKN 1 lintau Buo.

Tidak hanya Pandai Sikek, Lintau juga tempat lain di Tanah datar  mempunyai kerajinan tenun. Melalui pusat tenun ini, songket Lintau akan sanggup dikembangkan menjadi hasil tenunan yang bervariasi dan banyak diminati oleh masyarakat dari semua lapisan.

Sebagai pusat tenun terbesar di Indonesia, tentu saja memiberikan peluang bagi generasi muda untuk mendapat pengetahuan dan keterampilan menenun.  Hal ini juga menjadi lowongan kerja bagi generasi muda khususnya di Kecamatan Lintau Buo dan tanah datar.

Meskipun berada di nagari Tigo Jangko, pusat tenun ini sanggup dimanfaatkan oleh seluruh generasi muda di Sumbar yang berminant berguru tenun. Saat ini, sekolah tenun telah melatih 70-an orang generasi muda untuk berguru menenun yang tidak hanya berasal dari tempat Lintau namun juga berasal dri tempat lain di Sumbar.

Simak juga : Sentra Tenun dan Rusunawa di Nagari Tigo Jangko

Peresmian pusat industri tenun ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti peresmian. Saat persemia, Ibu Mufidah didampingi Ketua DekranasDa Provinsi Sumbar, Ny. Nevi Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Menteri PUPR  Basuki Hadi Moeljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muadjir Efendy serta Dirjen Industri Kecil Menengah Kemetrian Perindustrian, Gati Wibawaningsih. 

Read More