Meriahkan Hardiknas Orangtua Dan Anak Ikut Berlomba

Meriahkan orangtua dan anak ikut berlomba – SDN 12 Pangian Lintau Buo telah menggelar banyak sekali perlombaan dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas tahun 2018. Aneka perlombaan yang melibatkan orangtua siswa tersebut berlangsung sangat meriah di halaman sekolah setempat, Sabtu (28/04/18).

Salah satu jenis lomba dalam rangka memeriahkan hardiknas 2018 di SDN 12 Pangian (matrapendidikan.com)

Seperti diinfokan kontributor matrapendidikan.com, Muhammad Fadhlan Hakim, perlombaan yang diadakan di SDN 12 Pangian antara lain balap karung, terompa panjang, makan kerupuk, membawa kelereng dengan sendok dan lain-lain.

“Orangtua mendampingi anaknya masing-masing dalam mengikuti banyak sekali lomba,” kata Fadhlan kepada admin. Lebih jauh, kontributor cilik ini memaparkan aktivitas lomba dalam memeriahkan Hardiknas 2018 di SDN 12 Pangian Lintau Buo.

Kegiatan lomba melibatkan orangtua siswa dengan cara ikut bersama anak untuk berlomba. Kegiatan ibarat ini bertujuan untuk menjembatani antara orangtua dengan anak dalam rangka menguatkan pendidikan.

Keikutsertaan orangtua dalam lomba menjadi simbol keakraban orangtua dengan anak dalam membantu aktivitas belajarnya di rumah.

Dengan aktivitas ibarat ini diperlukan semoga orangtua selalu menyediakan waktu untuk mendampingi dan membantu anak mencar ilmu di rumah. Hal ini sesuai dengan tema Hardiknas 2018, menguatkan Pendidikan, memajukan Kebudayaan.

Selain itu, aktivitas memeriahkan Hardiknas berkaitan dengan persiapan siswa tingkat SD/MI menghadapi Ujian Akhir Bersatndar Nasional yang akan berlangsung tanggal 3 hingga 5 Mei 2015.

Read More

Prinsip Fisika Lomba Membawa Kelereng Dengan Sendok

Prinsip fisika lomba membawa kelereng dengan sendok – Kegiatan memeriahkan Hardiknas di SDN 12 Pangian Lintau Buo diisi dengan aneka macam jenis perlombaan. Salah satunya yang cukup menarik ialah lomba membawa kelereng. Peserta lomba yang terdiri dari orangtua dan anak membawa kelereng yang ditaruh di atas sendok makan yang ujungnya digigit di mulut.

Orangtua dan anak dalam lomba membawa kelereng dengan sendok (Era EY/matrapendidikan.com)

Pemenangnya ialah penerima yang berhasil membawa kelereng hingga ke garis finish. Tentu saja lomba ini tidak gampang dilaksanakan lantaran perlu keahlian tersendiri semoga kelereng tidak jatuh sebelum menyentuh garis finish. Selain itu, pserta lomba harus berkonsentrasi penuh dalam membawa kelereng di atas sendok sambil berjalan.

Ternyata, membawa kelereng dengan sendok menerapkan prinsip-prinsip fisika. Prinsip fisika dimaksud antara lain prinsip keseimbangan dan aturan I Newton.

Simak : Fisika Itu Ada Dimana-mana

Kelereng itu lingkaran dan memilikiki gaya gesek yang sangat kecil. Oleh lantaran itu kelereng gampang bergulir, apalagi dalam sendok makan yang licin. Peserta harus menjaga keseimbangan sendok makan yang digigit ujung tangkainya ketika berjalan atau bergegas.

Kalau pun sendok bergulir tak melewati cembungan sendok makan semoga tidak keluar dan jatuh. Tanpa keseimbangan kelereng akan gampang bergulir dan jatuh sehingga penerima lomba dinyatakan gagal.

Baca juga : Memeriahkan Hardiknas Orangtua dan Anak Ikut Berlomba

Selain prinsip keseimbangan, membawa kelereng di atas sendok makan juga menerapkan prinsip hokum I Newton. Benda akan cenderung membisu kalau dalam keadaan membisu dan akan bergerak kalau dalam keadaan  bergerak. Hukum ini sering juga dikenal dengan hokum kelembaman.

Read More

Cara Pelajar Dalam Mengisi Acara Di Bulan Ramadhan

Cara siswa dalam mengisi aktivitas di bulan ramadhan – Ketika bulan Ramadhan sudah memasuki sepuluh hari terakhir, telah banyak aktivitas amaliyah yang sudah diperbuat oleh pelajar. Cara ini sesuai dengan komoitmen pelajar dengan pihak guru di sekolah maupun orangtua di rumah.

Mengikuti perlombaan dalam MTQ salah satu cara pelajar isi aktivitas ramadhan (matrapendidikan.com)

Para pelajar telah ikut dalam banyak sekali aktivitas sampaumur di masjid dan surau. Mereka tergabung dalam organisasi gerakan sampaumur masjid maupun ikatan sampaumur masjid. Selain mengadakan shalat tarwih, tadarusan, mereka juga menjadi pelaksana aktivitas Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di masjid/surau mereka terdekat.

Baca juga : MTQ ke- 41 Masjid Raya Taluak Dibuka Wali Nagari

Kegiatan yang dilakukan tersebut berkaitan dengan maraknya aktivitas amaliyah di bulan Ramadhan. Dengan penuh kegembiraan mereka berpartisipasi, walaupun adakala harus begadang hingga dinihari bahkan masuknya waktu sahur.

Pelajar juga ikut berlomba menawarkan kepiawaiannya dalam aktivitas MTQ. Banyak cabang MTQ yang diikuti oleh pelajar, menyerupai lomba adzan, tilawah al qur’an, tahfizul al qur’an, kaligrafi dan masih banyak yang lainnya.

Pelajar yang sukses dalam aktivitas MTQ akan menerima penghargaan berupa tropi dan sejumlah uang. Cukup banyak pelajar yang berhasil menggondol tropi dan membawa sejumlah uang untuk dipersembahkan kepada orangtua. Tentu saja orangtua mereka akan gembira mempunyai anak yang berakal mengaji, tahfizul Qur’an, adzan dan lain sebagainya.

Bagi yang sudah ikut berlomba, ternyata belum memperoleh apa-apa. Tidak meski berkecil hati sebab tujuan mengikuti perlombaan MTQ bukanlah hadiah melainkan kesempatan untuk menampilkan kebolehan sesuai lomba yang diikuti.

Baca juga : Inilah Hasil Selengkapnya MTQ ke- 41 di Masjid Raya Taluak

Jika Ramadhan kali ini belum menawarkan hasil yang memuaskan, mungkin masih ada kesempatan di tahun depan. Namun yang paling penting yaitu terus berltih meskipun puasa Ramadhan akan berakhir.

Read More