Prinsip Kerja Alat Ekstraktor Sari Buah

Prinsip kerja alat ekstraktor sari buah – Kali ini akan disajikan artikel ringan wacana prinsip kerja alat ekstraktor sari buah. Alat ini biasanya dipakai untuk menciptakan sari buah dan dikerjakan secara manual. Namun demikian alat ini dapat juga dipakai untuk menghasilkan sari pati santan dari parutan kelapa.

Ekstraktor sari buah bekerja menurut prinsip kerja tuas dengan titik tumpu antara kuasa dan beban (matrapendidikan.com)

Gambar di atas ialah  3 macam sari buah yang sangat populer. Ketiga sari buah dimaksud ialah sari buah jeruk, nenas dan dari buah semangka. Sari buah tersebut dibentuk secara manual dengan memakai alat pembuat sari buah.

Alat pembuat sari buah bekerja menurut prinsip pesawat sederhana. Pesawat sederhana ialah alat mekanik yang bekerja sekadar mengubah arah atau gaya yang bekerja pada benda tersebut.

Pesawat sederhana tidak mengurangi nilai suatu besaran. Melainkan mempermudah untuk melaksanakan suatu usaha.

Yang diperoleh melalui pesawat sederhana hanyalah laba mekanik dari alat tersebut. Salah satu alat yang bekerja berdasar pesawat sederhana ialah tuas atau pengungkit.

Alat ekstraktor sari buah juga bekerja berdasar prinsip kerja tuas. Titik tumpu alat ekstraktor sari buah berada di antara gaya dan beban.

Prinsip kerja alat ini sama dengan alat pemotong kuku, gunting dan pembuka paku pada palu.

Alat ini terbuat dari materi plastik dan dikerjakan secara manual. Alat ekstraktor sari buah mempermudah untuk menciptakan sari buah. Tidak membutuhkan energi besar untuk menawarkan gaya kepada alat ini.

Dengan sedikit gaya atau kuasa maka tekanan beban pada buah menjadi lebih besar. Jadi, untuk menciptakan sari buah tidak perlu ditekan sekuat tenaga.

Simak juga : Alat Berdasar Prinsip Pesawat Sederhana

Selain mempermudah untuk menciptakan sari buah, alat ekstraktor sari buah juga irit alasannya tanpa memakai energi listrik, gampang dipakai dan higienis. Mudah dan ekonomis, dua prinsip ini sangat diperlukan kalau memakai peralatan dapur di rumah tangga.

Read More

100 Pelajar Smp Ikuti Penyuluhan Penyakit Hiv-Aids

100 Pelajar Sekolah Menengah Pertama ikuti penyuluhan penyakit hiv-aids – Sekitar seratusan orang pelajar dari SMPN 2 Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar telah mengikuti penyuluhan wacana penyakit HIV dan AIDS di aula sekolah tersebut, Senin (17/09).

Siswa memperoleh penyuluhan wacana penyakit hiv-Aids dari petugas dinas kesehatan (Ropi'u,/matrapendidikan.com)

Sosialisasi penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) tersebut merupakan kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tanah Datar.

Penyuluhan dilakukan oleh Tim KPA (Komisi Penanggulangan Aids) Kabupaten Tanah Datar yang terdiri dari  Adel Wisman Syarif, Edward dan Syapartini.

Virus dan penyakit HIV ini sangat seram bagi manusia. Virus HIV mengakibatkan penyakit HIV dimana kekebalan badan seseorang menjadi lemah sehingga gampang terjangkit penyakit. Virus ini dalam waktu jangka panjang akan menjadikan penyakit AIDS.

Penularan HIV sanggup melalui kontak seksual dan non seksual menyerupai transmisi antar jarum suntik, donor darah, plasenta, air mata dan air liur.

Sosialisasi HIV dan AIDS ke sekolah-sekolah merupakan salah satu upaya pemerintah tempat untuk mencegah menjangkitnya penyakit HIV dan AIDS. Siswa sebagai bakir balig cukup akal dan generasi muda berperan dalam menanggulangi penyakit organ kelamin tersebut.

Oleh alasannya ialah itu semenjak dini siswa diberi penyuluhan dengan menunjukkan pengetahuan wacana virus dan penyakit AIDS, penyebab timbulnya penyakit AIDS serta penanganan dan pencegahan penyakit AIDS.

Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV dan merupakan salah satu bentuk penyakit atau kelainan pada organ kelamin. Hal ini juga dipelajari siswa kelas 9 Sekolah Menengah Pertama khususnya pada materi Sistem Reproduksi pada manusia.

Sementara itu Arlis Anwar, S.Pd. guru IPA di sekolah menyebutkan bahwa sosialisasi penyakit HIV-AIDS ini juga menjadi materi tumpuan bagi siswa dalam mempelajari materi Sistem Reproduksi pada manusia.

Read More