Sistem pelaksaan ujian yang perlu diperhatikan – Evaluasi acara pembelajaran di sekolah terwujud dalam banyak sekali bentuk ujian. Ada ujian harian (ulangan harian), ujian mid-semester, ujian semester, ujian sekolah dan ujian nasional serta ujian try out.
Pelaksanaan ujian menjadi penggalan tak terpisahkan dari acara pembelajaran. Kesuksesan pelaksanaan ujian tergantung pada sistim pelaksanaan ujian tersebut di sekolah. Sistem dimaksud antara lain pengaturan jadwal ujian dan pengawasan. Pengaturan jadwal ujian mencakup mata pelajaran dan waktu ujian.
Ini merupakan dua hal yang patut diperhitungkan oleh pihak pelaksana ujian. Dalam hal ini ialah panitia penyelenggara di sekolah dan pembuat naskah soal ujain.
Keberhasilan siswa dalam melakukan ujian tidak semata tergantung pada persiapan siswa. Faktor pelaksanaaan acara ujian ternyata ikut memilih kesuksesan ujian. Hal dimaksud antara lain pengaturan jadwal pelajaran, waktu ujian dan kondisi ruang ujian.
1.Pengaturan jadwal ujian
Pengaturan jadwal ujian dimaksud ialah pengaturan mata pelajaran yang diujikan dan waktu ujian. Jika dua mata pelajaran yang diujikan dalam satu hari maka dulukan mata pelajaran yang dianggap sulit. Misalnya, suatu hari ada dua ujian, mata pelajaran IPA dan IPS.
Waktu ujian IPA biasanya lebih banyak, dan ini didahulukan sebagai ujian pertama. IPA 120 menit dan IPS yang kedua 90 atau 75 menit.
2.Pembuatan naskah soal ujian
Bagi pembuat naskah soal ujian, kalau naskah soal ujian untuk ujian bersama, mungkin perlu mempertimbangkan kemampuan siswa rata-rata, antara sekolah di kota dan di pedesaan. Jika pembuatan naskah untuk sekolah sendiri, tentu saja tidak perlu memperhitungkan kemampuan siswa arat-rata di sekolah lain.
Hal ini kelihatannya sepele namun dalam praktiknya sering mengakibatkan persoalan di lapangan.Ujian bersama dengan naskah soal yang sama sering mengakibatkan perbedaan hasil mencolok antara sekolah di kota dan pedesaan.
Guru sudah maklum, siswa kini umumnya suka yang bersifat simpel dan instant. Ujian berbentuk pilihan ganda termasuk yang simpel bagi mereka. Dalam kondisi tertentu, soal ujian 50 butir bisa dijawab oleh siswa dalam waktu 30 hingga 60 menit. Padahal jadwal ujian 120 menit dan ini bisa mengakibatkan persoalan bagi pengawas ujian..
Namun tidak demikian bagi sekolah yang mempunyai kemampuan rata-rata bagus. Waktu ujian selama 120 menit, mereka gunakan untuk mengerjakan soal dengan sebaik mungkin. Bahkan waktu sebanyak itu mungkin saja masih kurang bagi mereka untuk menuntaskan soal dalam waktu yang disediakan.
3.Ruangan ujian
Kondisi ruang ujian tidak bisa dianggap enteng oleh penyelenggara ujian. Pelaksanaan ujian akan sukses kalau suasana ruang kelas ujian kondusif. Meja daerah menulis dan bangku daerah duduk siswa harus dalam keadaan baik biar tidak mengganggu fokus siswa dalam ujian.
Ruangan ujian tidak pengap. Pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara memadai bagi ruang ujian. Format tempat duduk akseptor ujian diadaptasi dengan luas ruang kelas. Misalnya 4 meja kesamping dan 5 meja ke belakang. Artinya ruang ujian ideal diisi oleh 20 akseptor ujian.