jasa service genset | jasa perbaikan genset | overhaul genset cirebon#brebes#indramayu#karawang#subang#tegal#cikampek

JASA SERVICE GENSET

SERVICE GENSET AND OVERHAUL

serviceindonesia.blogspot.com adalah jasa perbaikan atau service genset, UPS, overhaul genset / engine & Mesin Kapal . Berlokasi di Bekasi dengan team yang solid dan paham akan perkembangan mesin genset, Kami akan senantiasa berkomitmen mengakomodasi setiap kebutuhan Anda. Karena itulah, client kami berasal dari beragam latar belakang, dari personal user, perusahaan dan instansi pemerintah


Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Layanan Jasa Service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda dalam berbagai Jenis

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang.

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Kami Menerima Layanan Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda.

Layanan service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Serahkan Kepada Kami ahlinya di berbagaimacam Alat berat dan juga kerusakan pada genset anda.

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Sabtu, 24 November 2018

Kesejahteraan Dan Profesionalisme Guru Di Kala Milennial

Kesejahteran dan profesionalisme guru di era milennial – Hari ini Minggu 25 November 2018, bertepatan dengan Hari Guru Nasional (HGN). Untuk memperingati HGN tahun ini, pemerintah melalui Kemendiknas  mengangkat tema, Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan masa 21.

Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan masa  Kesejahteraan dan Profesionalisme Guru di Era Milennial
Peningkatan profesionalisme guru menuju masa 21 (doc,.matrapendidikan.com)

Peringatan HGN merupakan bentuk penghargaan terhadap guru yang bernama Pahlawan Pembentuk Insan Cendikia. Guru telah berjuang mencerdaskan anak bangsa, membentuk manusia Indonesia sejati.

Perhatian terhadap profesi guru melalui peringatan HGN bahwasanya telah ditetapkan menurut Kepres Nomor 78 Tahun 1994. Sejak itu peringatan HGN selalu mengangkat tema tertentu sesuai dengan perkembangan dalam dunia pendidikan.

Kesejahteraan dan profesionalisme guru yaitu dua hal yang tak sanggup dipisahkan dalam upaya mencerdaskan anak bangsa dan membentuk manusia cendikia yang sejati.

Yang sangat menggembirakan kita yaitu kesejahteraan dan profesionalitas guru. Kesejahteraan guru boleh dikatakan sudah memadai sehingga guru benar-benar sanggup memusatkan perhatiannya pada kiprah sebagai pendidik. Penampilan guru sudah jauh berubah dari dekade sebelumnya.

Seiring dengan kesejahteraan, profesionalitas guru juga sudah membanggakan menyusul kegiatan sertifikasi yang diluncurkan pemerintah semenjak tahun 2007 silam melalui UU Nomor 14 wacana Guru dan Dosen.

Memang, kesejahteraan dan profesionalisme guru akan berdampak eksklusif terhadap peningkatan kinerja guru. Salah satu faktor kinerja guru yaitu pemusatkan perhatian pada kiprah utama sebagai pendidik yang profesional. Muaranya yaitu peningkatan kualitas pendidikan di negeri beribu pulau ini.

Jika guru memusatkan perhatiannya kepada kiprah dan profesinya, waktunya lebih banyak berada di daerah bertugas. Melayani penerima bimbing yang haus ilmu pengetahuan.

Tentu saja, guru perlu membagi waktu dengan baik antara kiprah dan keluarga. Selain mendidik generasi di luar sana, guru juga mendidik putra dan putrinya sendiri. Di lingkungan keluarga.

Di masa ke-21 atau era milennial ini, ternyata guru juga tak luput dari banyak sekali tantangan. Salah satunya yaitu tantangan dari penerima bimbing sendiri. Guru ketika ini bukan lagi menghadapi penerima bimbing yang ‘mirip’ generasi 70-qan atau 80-an. Dinamika sosial anak zaman now! Justru lebih meningkat intensitasnya.
Siswa juga tahu jikalau gurunya semua sudah profesional dan memperoleh pinjaman profesi yang luar biasa. Dengan demikian mereka akan berharap ilmu dan pengetahuan yang lebih dari gurunya.

Dirgahayu HGN 2018.

7 Hukuman Dan Eksekusi Ini Mungkin Pernah Anda Jalani Di Sekolah

7 Sanksi dan eksekusi ini mungkin pernah anda jalani di sekolah – Setiap sekolah sudah niscaya mempunyai tata tertib. Tata tertib tersebut memuat aneka macam aturan dan disiplin yang harus ditaati oleh warga sekolah. Guru dan siswa ialah dua kelompok warga sekolah yang harus menaati aturan dan disiplin sekolah.

 Sanksi dan eksekusi ini mungkin pernah anda jalani di sekolah 7 Sanksi dan Hukuman Ini Mungkin Pernah Anda Jalani di Sekolah
Ilustrasi pelanggaran serta hukuman dan eksekusi di sekolah (matrapendidikan.com)

Untuk siswa, ada aturan dan disiplin berpakaian, berpenampilan, mencar ilmu dan lain sebagainya. Semua aturan dan disiplin tersebut harus ditaati dan dipatuhi oleh siswa. Umumnya aturan dan disiplin tersebut dalam bentuk tertulis.

Semua aturan dan disiplin disertai dengan hukuman atau hukuman. Mulai dari taraf ringan, berupa peringatan hingga hukuman dan eksekusi dalam bentuk agresi fisi, baik dilakukan oleh guru maupun oleh siswa sendiri.

Namun hukuman dan eksekusi yang diberikan kepada siswa bersifat mendidik. Apa saja eksekusi bagi siswa yang melanggar disiplin dan aturan di sekolah?

1.Pangkas rambut ‘gratis’

Hukuman pangkas rambut ‘gratis’ diberlakukan kepada siswa berambut tidak rapi, diberi pewarna rambut atau panjang sehabis diberi peringatan oleh guru. Namanya memang ‘gratis’ tetapi rambut yang tidak sesuai aturan atau melanggar aturan akan dipotong secara acak atau pada belahan teretentu saja.

Siswa yang kena eksekusi ini sering merasa risih dengan penampilan rambutnya sehingga harus merapikan rambutnya kembali pada tukang pangkas.

2.Memungut sampah

Siswa yang terlambat tiba ke sekolah biasanya diberi hukuman memungut sampah atau membersihkan toilet sekolah. Sekolah yang mempunyai areal luas dan banyak pohon perindangan akan menerima eksekusi menentukan sampah.

Toilet sekolah yang sudah jorok akan menjadi lahan bagi siswa yang menerima eksekusi dari pelanggaran yang dilakukannya.

3.Push up

Siswa yang terlambat mengikuti suatu pelajaran, atau memasuki kelas atau tidak berpakaian rapi disuruh push up sekian kali. Semakin sering melanggar aturan ini semakin sering pula melaksanakan eksekusi ini.

4.Berdiri di lapangan dan menghadap bendera

Siswa ibarat ini biasanya sebab melanggar aturan tidak membawa perlengkapan sekolah ibarat topi dan dasi upacara bendera. Siswa disuruh oleh guru menghadap ke tiang bendera. Kalau cuaca panas, eksekusi ini tidak mengenakkan.

5.Berdiri di depan kelas

Berdiri di depan kelas tidak semua siswa yang menyukaiannya. Namun eksekusi ini diberlakukan bagi siswa yang melanggar disiplin belajar. Tidak mengerjakan PR atau tidak membawa perlengkapan belajar.

6.Pemanggilan orangtua

Pemanggilan orangtua sebagai hukuman biasanya ditujukan kepada siswa yang melanggar aturan sekolah ibarat sering bolos, membikin keributan selama belajar, atau sering tidak hadir. Dalam pelanggaran berat contohnya ialah melaksanakan tindakan yang mengarah kriminal.

Kalau sering-sering melaksanakan pelanggaran ini tentu semakin pula terjadi pemanggilan terhadap orangtua. Kasihan kan orangtuanya? Seolah-olah orangtua yamng mau sekolah. Betapa ruginya orangtua, mau bekerja terpaksa ditinggalkan demi memenuhi panggilan sekoalh.

7.Berlari mengelilingi lapangan upacara

Berlari mengelilingi lapangan upacara tentu bukanlah hukuman ringan untuk dilakukan. Apalagi lapangan upacara cukup luas dan suasana mulai panas oleh terik matahari.
Memang, perubahan paradigma pendidikan telah membuat suatu hukuman dan eksekusi kepada siswa yang melanggar aturan dan disiplin sekolah. Aturan jewer telinga, cubit pinggang, memukul, bangkit dengan sebelah kaki dalam waktu tertentu dan sejenisnya sudah mulai dihentikan sebab dianggap tidak mendidik sifatnya.