jasa service genset | jasa perbaikan genset | overhaul genset cirebon#brebes#indramayu#karawang#subang#tegal#cikampek

JASA SERVICE GENSET

SERVICE GENSET AND OVERHAUL

serviceindonesia.blogspot.com adalah jasa perbaikan atau service genset, UPS, overhaul genset / engine & Mesin Kapal . Berlokasi di Bekasi dengan team yang solid dan paham akan perkembangan mesin genset, Kami akan senantiasa berkomitmen mengakomodasi setiap kebutuhan Anda. Karena itulah, client kami berasal dari beragam latar belakang, dari personal user, perusahaan dan instansi pemerintah


Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Layanan Jasa Service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Menerima Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda dalam berbagai Jenis

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Jasa Overhaul Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang.

Layanan Perbaikan Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Kami Menerima Layanan Jasa Perbaikan | Service | Overhaul Pada Genset Anda.

Layanan service Genset Cirebon | Tegal | Indramayu | Subang | Cikampek | Karawang

Serahkan Kepada Kami ahlinya di berbagaimacam Alat berat dan juga kerusakan pada genset anda.

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Selasa, 10 Juli 2018

Optimalisasi Tik Sebagai Upaya Kebangkitan Pendidikan Kaum Disabilitas

Optimalisasi tik sebagai upaya kebangkitan pendidikan kaum disabilitas - Pendidikan sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas merupakan perjuangan sadar dan berkala untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran. Usaha yang memerlukan pemikiran dan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan.

Optimalisasi tik sebagai upaya kebangkitan pendidikan kaum disabilitas Optimalisasi TIK Sebagai Upaya Kebangkitan Pendidikan Kaum Disabilitas

Tujuan yang hendak dicapai ialah supaya penerima didik sanggup menyebarkan potensi dirinya secara aktif guna memperoleh aneka macam kekuatan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kekuatan dimaksud antara lain spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, etika mulia serta kekuatan keterampilan.

Berkaitan dengan definisi di atas, pendidikan mencakup pengajaran keahlian khusus dan sesuatu yang tidak sanggup dilihat dengan kasat mata namun lebih mendalam yaitu sumbangan pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.

Saat ini, jumlah kaum Disabilitas (Disability) seluruh dunia mencapai 1 milyar jiwa atau 12% dari jumlah penduduk dunia dan 80 % diantaranya berada di negara berkembang. Menurut catatan Kementrian Sosial RI, pada tahun 2011jumlah penyandangdisabilitas di Indonesia mencapai 7 juta orang atau sekitar 3% dari total penduduk di Indonesia yang berjumlah di 238 juta.

Menurut UU No.4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat, penyandang cacat didefinisikan sebagai setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang sanggup mengganggu atau merupakan rintangan dan kendala baginya untuk melaksanakan secara selayaknya, yang terdiri dari penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental, penyandang cacat fisik dan mental.

Pendidikan bagi anak harus diberikan secara merata tanpa memandang kondisi dan status dari penerima didiknya. Hal ini dimaksudkan supaya anak yang mempunyai keterbatasan fisik maupun mental, ibarat anak berkebutuhan khusus, sanggup memperoleh pendidikan dengan kualitas yang sama dengan anak pada umumnya.

Dengan adanya pemerataan pendidikan yang meluas, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, wawasan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh setiap anak sanggup juga dimiliki oleh anak dengan kebutuhan khusus seperti penderita tunanetra.

Pendidikan bagi anak dengan kebutuhan khusus sudah diprogramkan oleh pemerintah. Pemerintah telah menyusun suatu jadwal bagi anak dengan kebutuhan khusus ibarat berikut:

#Perencanaan pembelajaran dan pengorganisasian siswa

Pada tahap ini acara yang dilakukan ialah sebagai berikut:
a).Menetapkan bidang-bidang atau aspek problema berguru yang akan ditangani. Apakah seluruh mata pelajaran, sebagian mata pelajaran, atau hanya bab tertentu dari suatu mata pelajaran.

b).Menetapkan pendekatan pembelajaran yang akan dipilih termasuk planning pengorganisasian siswa, apakah bentuknya berupa pelajaran remedial, penambahan latihan-latihan di dalam kelas atau luar kelas, pendekatan kooperatif, atau kompetitif, dan lain-lain.

c).Menyusun jadwal pembelajaran individual.

#Pelaksanaan pembelajaran

Selanjutnya, guru melaksanakan jadwal pembelajaran serta pengorganisasian siswa berkelainan dalam kelas reguler sesuai dengan rancangan yang telah disusun dan ditetapkan pada tahap sebelumnya.

Sudah tentu pelaksanaan pembelajaran harus senantiasa diubahsuaikan dengan perkembangan dan kemampuan anak, tidak sanggup dipaksakan sesuai dengan sasaran yang akan dicapai oleh guru. Program tersebut bersifat fleksibel.

#Pemantauan kemajuan berguru dan evaluasi

Sebagai upaya mengetahui keberhasilan guru dalam membantu mengatasi kesulitan berguru anak, perlu dilakukan pemantauan secara terus menerus terhadap kemajuan dan/atau bahkan kemunduran berguru anak.

Jika anak mengalami kemajuan dalam belajar, pendekatan yang dipilih guru perlu terus dimantapkan, tetapi kalau tidak terdapat kemajuan, perlu diadakan peninjauan kembali, baik mengenai isi dan pendekatan program, maupun motivasi anak yang bersangkutan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangannya.

Dengan demikian diharapkan pada balasannya semua problema berguru anak, secara sedikit demi sedikit sanggup diperbaikisehingga anak terhindar dari kemungkinan tidak naik kelas atau bahkan putus sekolah.

#Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

Selain jadwal dari pemerintah, urgensi optimalisasi terhadap pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam membangkitkan pendidikan bagi kaum disabilitas juga sangat diperlukan.

Hal inilah yang seharusnya dijadikan solusi untuk mengatasi permaslahan penyandang disabilitas di Indonesia.

Meskipun jumlah penyandang disabilitas di Indonesia sangat banyak, tetapi pada kenyataannya perhatian masyarakat dan juga pemerintah sendiri sangat minim terkait pengembangan kemampuan penyandang cacat dengan memanfaatkan tugas TIK.

Buktinya, di Indonesia banyak sekali Sekolah Luar Biasa (SLB) maupun sekolah Inklusifyang akomodasi teknologinya sangat minim.

Padahal kalau dilihat dari segi potensinya, TIK mempunyai andil yang cukup besar dalam peningkatan kualitas pendidikan untuk penyandang cacat.

Aspek cakupan teknologi begitu luas, sehingga dengan pengolahan dan pengembangan yang sebaik-baiknya akan didapat produk-produk baik berupa alat, media pembelajaran, maupun situs-situs yang bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran bagi penyandang disabilitas dan sebagai media bentuk kepedulian terhadap mereka.

Dengan mengetahui hal ini, harapannya semakin banyak orang yang mengerti terhadap perkembangan teknologi dan peduli terhadap kaum disabilitas, akan berdampak pada kemajuan pendidikan kaum disabilitas.

Sudah saatnya dengan optimalisasi teknologi menjadi salah satu sarana tonggak kebangkitan pendidikan untuk kaum disabilitas, alasannya ialah pada hakekatnya pendidikan itu ialah hal yang fundametal dan perlu didapatkan oleh setiap insan. 

Penulis : *Achmad Muslichun (Kurikulum dan Teknologi Pendidikan)

Pengintegrasian Nilai Aksara Aktual Dalam Kurikulum 2013

Pengintegrasian nilai huruf nyata dalam kurikulum 2013 -  Kurikulum merupakan teladan dalam melakukan proses pembelajaran di tingkat satuan pendidikan. Proses berguru dan mengajar tersebut berawal dari perencanaan dan penyusunan perangkat pembelajaran oleh guru sebagai pengelola pembelajaran.

Pengintegrasian nilai huruf nyata dalam kurikulum  Pengintegrasian Nilai Karakter Positif dalam Kurikulum 2013

Hal itu sudah tidak absurd lagi bagi para guru. Bahkan membuat perangkat mengajar, boleh dikatakan menjadi ‘santapan’ rutin setiap awal semester.  Namun yang membuat guru sedikit repot lantaran menyita banyak waktu yakni kurikulum yang berlaku.

Kurikulum 2013 sebagai teladan dalam pembelajaran terkini sering mengalami perubahan, tepatnya mengalami penyempurnaan. Penyempurnaan yang dilakukan bukan untuk menambah atau menyisip materi yang sudah ada dalam kurikulum tersebut.

Penyempurnaan kurikulum pendidikan berkaitan dengan pengayaan terhadap kurikulum itu sendiri. Ada nilai-nilai yang hendak ditegaskan dan diintegrasikan ke dalam kurikulum 2013. Nilai-nilai itu bahwasanya sudah dilaksanakan oleh guru setiap kali mengajar semenjak dulunya

Hanya saja, apa yang sudah dilakukan guru tersebut dalam acara pembelajaran belum ditegaskan secara administratif maupun  yuridis.

Penyempurnaan kurikulum 2013 maupun sistem penilaian akan mendesak guru untuk selalu memperbaharui perangkat mengajar, terutama sekali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, disingkat RPP.  

Apa saja muatan yang hendak diintegrasikan ke dalam Kurikulum 2013?  Ada 3 unsur penting yang diintegrasikan dalam kurikulum 2013, yaitu Penguatan Pendidikan Karakter, disingkat PPK, Literasi dan Higher Order Thingking Skills, disingkat HOTS.

Ketiga unsur tersebut akan diulas secara berseri, dimulai dengan Pengintegrasian Nilai Karakter Positif dalam Kurikulum 2013. Oleh lantaran itu mari kita mulai dan ikuti pembahasan ini selanjutnya.

#Integrasi pendidikan karakter

Integrasi pendidikan huruf ke dalam kurikulum pendidikan tidak menambah beban materi dalam kurikulum 2013. Hal ini perlu digarisbawahi untuk menghindari pemahamaan keliru dalam menyusun perangkat pembelajaran sehingga kurikulum 2013 terhindar dari kesan sarat akan materi pelajaran.

Integrasi pendidikan karakter, termasuk literasi dan HOTS yakni seni administrasi guru dalam mengajar, mengelola kelas, dan cara berguru siswa. Sebagai seni administrasi mengajar, pendidikan huruf terintegrasi dalam mekanisme dan langkah pembelajaran sebagaimana yang dituangkan dalam RPP.

Pengintegrasian nilai huruf nyata dalam pembelajaran terutama sekali pada acara pendahuluan, acara inti dan acara penutup.

Namun demikian penyebutan terhadap RPP tidak mengalami perubahan. Artinya guru tetap menyebut RPP Kurikulum 2013, bukan RPP PPK.

Proses pembelajaran yang berlangsung pada satuan pendidikan merupakan perpaduan aspek yang melibatkan fisik dan psikis. Kedua aspek tersebut berdampak kepada akumulasi kecerdasan, sikap dan sikap serta kecakapan akseptor didik.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)  sebagaimana dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 yakni platform pendidikan nasional untuk membekali akseptor didik yang berjiwa Pancasila dan berkarakter nyata dalam menyongsong dinamika perkembangan zaman.

Pada hakikatnya, pendidikan huruf menjadi bab tak terpisahkan dari Kurikulum 2013. Hal ini cukup beralasan mengingat setiap pembelajaran di satuan pendidikan menuntut  integrasi nilai-nilai huruf nyata pada siswa.

Karakter nyata yang diintegrasikan melalui proses pembelajaran yakni huruf religius, mandiri, nasionalis, gotong-royong dan integritas kepribadian.

#Pendekatan huruf berbasis kelas

Implementasi PPK dalam Kurikulum 2013 memakai pendekatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas, Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah dan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat.

Ketiga basis pendekatan ini bersifat utuh dan menyeluruh dalam acara di kelas, di luar kelas dan lingkungan masyarakat. Begitu pula jenis acara intrakurikuler, kokurikuler dan acara ekstrakurikuler di tingkat satuan pendidikan.

Pendidikan Berbasis Kelas merupakan sasaran utama implementasi integrasi pendidikan huruf dalam Kurikulum 2013. Di kelas terjadi interaksi (hubungan timbal balik) secara menyeluruh dan terpadu antara guru dengan siswa dalam rangka memenuhi sasaran minimal  kurikulum atau Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) yang disepakati bersama antar warga sekolah.

Integrasi pendidikan huruf dalam pembelajaran di kelas lebih menitikberatkan bagaimana guru mempersiapkan dan memadukan nilai-nilai huruf nyata melalui seni administrasi dan metode  mengajar, bentuk penilaian dan pengelolaan kelas.

#Langkah dan cara integrasi pendidikan karakter

Bagaimana mengimplementasikan integrasi huruf nyata ke dalam pembelajaran kurikulum 2013? Berikut hanyalah sekadar contoh sederhana bagaimana langkah dan cara memadukan pendidikan huruf dalam acara pembelajaran sekali pertemuan.

Sebelum memulai acara pembelajaran maupun tahap pendahuluan, guru sanggup mengintegrasikan beberapa huruf positif. Misalnya,

-Mengucap salam saat memasuki ruang kelas  dan siswa menjawab salam
-Memeriksa kebersihan, kerapian dan keindahan kelas
-Mengetahui kehadiran siswa dan menanyakan keadaan siswa
-Mengkondisikan kelas supaya siswa siap mendapatkan pelajaran
-Berdoa sebelum memulai acara belajar
-Mengingatkan siswa semoga tertib dalam belajar, berdiskusi, menghormati pendapat teman.
-Menyampaikan tujuan pembelajaran semoga siswa termotivasi untuk mewujudkan tujuan dimaksud.

Pada acara inti dalam pembelajaran, guru sanggup menunjukkan dorongan semoga siswa aktif dan berpartisipasi dalam belajar, bertanya dan menjawab pertanyaan, menghormati guru, sahabat yang sedang  berbicara mengemukakan pendapatnya.

Pada acara epilog pembelajaran, guru menunjukkan umpan balik terhadap penguasaan materi pelajaran. Guru menunjukkan beberapa soal atau pertanyaan. Dalam hal ini guru mengingatkan semoga siswa tidak mencontek melainkan bekerja mandiri.

Dalam acara penilaian, minimal guru mengadakan penilaian proses dalam sekali pertemuan. Dalam penilaian proses sanggup dipakai instrumen lembaran observasi untuk memperoleh bagaimana perkembangan huruf siswa selama pembelajaran berlangsung.

Melalui lembaran observasi ini guru sanggup mengetahui perkembangan nilai-nilai huruf pada siswa selama pembelajaran. Sekaligus untuk mempersiapkan seni administrasi pendidikan huruf pada  pertemuan dan acara pembelajaran berikutnya.

Menurut irit penulis, integrasi pendidikan huruf dalam acara pembelajaran tidak mesti ke 5 huruf nyata yang diinginkan dalam sekali pertemuan. Artinya, guru tidak mesti memaksakan atau membuat situasi dan kondisi supaya sanggup mengintegrasikan ke 5 huruf nyata ke dalam acara pembelajaran sekali pertemuan.

Justru pengintegrasian pendidikan huruf dalam pembelajaran kurikulum 2013 dibutuhkan berjalan secara alamiah selama acara pembelajaran berlangsung.