Ujian Kenaikan Kelas Di Bulan Puasa, Siapa Takut?

Ujian kenaikan kelas di bulan puasa, siapa takut? - Ujian kenaikan kelas atau ujian semester genap tahun pelajaran ini, ternyata pada sebagian sekolah ada yang akan berlangsung di bulan ampunan Ramadhan. Namun sebagian sekolah lagi akan dilaksanakan usai lebaran Idul Fitri.

Ujian di bulan ampunan Ramadhan, siswa perlu merubah contoh berguru (doc.matrapendidikan.com)

Ujian di bulan ampunan diperkirakan akan menjadi permasalahan bagi sebagian siswa. Siswa harus mengerjakan soal ujian ketika perut dalam keadaan kosong. Hal ini akan mengganggu fokus siswa dalam ujian. Lebih parah lagi, siswa ini tidak menunaikan ibadah puasa pada selama ujian berlangsung.

Namun tidak demikian bagi sebagian siswa lagi.  Siapa takut? Begitu tekad mereka ketika mendapatkan warta ujian kenaikan kelas di bulan ampunan Ramadhan. Siswa menyadari kalau bulan ampunan itu memang bulan penuh ujian. Dengan berpuasa sebagaimana mestinya, siswa menyadari hal itu justru sanggup meningkatkan kesabaran dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Bagaimana siswa menghadapi ujian semester di bulan puasa? Berikut disajikan 4 tips menghadapi ujian kenaikan kelas di bulan puasa.

1.Merubah contoh berguru di rumah

Siswa perlu merubah contoh berguru di rumah selama menunaikan ibadah puasa. Biasanya siswa berguru di rumah setelah shalat magrib hingga pukul sepuluh malam, misalnya..

Simak : Kapan Waktu Belajar yang Baik?

Namun pada bulan puasa, siswa berguru sebelum atau setelah waktu sahur hingga sebelum berangkat sekolah. Waktu berguru malam biasa diganti dengan shalat Isya dan tarawih. Kalau dapat, pulang shalat tarawih segera mengulang pelajaran    Tetapi kalau sudah ngantuk silahkan tidur dan akan bangkit cepat sebelum waktu sahur.

2.Kurangi acara fisik

Siswa perlu mengurangi kegiatan fisik selama ujian di sekolah. Aktivitas fisik ini antara lain bersenda gurau, ngobrol kesana kemari, berkelakar dengan sobat dan lain sebagainya.

3.Makan dan minum secukupnya

Ketika berbuka puasa ataupun sahur, sebaiknya siswa makan dan minum secukupnya. Jangan kebanyakan makan atau minum. Berbuka dan sahur dengan makanan dan minuman secukupnya akan menciptakan siswa tetap sehat dan segar.

4.Istirahat pulang sekolah

Istirajhat yang baik ialah tidur. Siswa dianjurkan untuk segera tidur pulang sekolah namun jangan terlalu lama. Tidur setelah pulang sekolah hanya untuk menghilangkan keletihan usai mengerjakan soal ujian di sekolah.

Baca juga : 6 Tips Belajar Selama Bulan Puasa

Demikianlah 4 tips menghadapi ujian naik kelas di bulan puasa. Semoga menjadi pandangan gres dan bermanfaat bagi siswa yang akan menghadapi ujian kenaikan kelas. Jadi, ujian naik kelas di bulan puasa, siapa takut?    

Read More

Anak Sekolah Zaman Sekarang, Memang Hebat

Anak sekolah zaman sekarang, memang hebat – Kenapa tidak? Pada bulan rahmat Ramadhan, anak sekolah masih tetap bersekolah. Meskipun itu hanya sekitar seminggu atau dua ahad saja. Program berguru anak sekolah, berorientasi pada penguatan pendidikan karakter.

Ilustrasi jualan makanan berbuka puasa di sore hari (pixabay.com)

Mereka berguru dalam paket jadwal pesantren kilat. Program ini tidak hanya di sekolah tetapi juga dilaksanakan di mushalla atau masjid terdekat dengan sekoalah. Pada tahun pelajaran ini, anak tidak hanya belajar, melainkan juga ada yang menjalani ujian naik kelas atau ujian semester genap. Hebat bukan?

Baca : Ujian Kenaikan Kelas di Bulan Puasa, Siapa Takut?

Bagaimana anak sekolah jaman dulu? Kalau bulan rahmat datang, anak sekolah pada liburan sebulan penuh. Liburan sekolah hingga 40 hari lamanya. Mungkin bawah umur sekolah banyak yang bermain saja. Namun tidak sedikit yang memanfaatkan waktu liburan panjang itu untuk membantu orangtua, termasuk saya sendiri.

Kalau bulan rahmat datang, acara saya lebih banyak membantu orangtua. Ke sawah, ke ladang, bahkan mencari uang buat menambah belanja lebaran. Ketika bulan Ramadhan datang, maka saatnya untuk jualan cendol, pisang rebus dan tape singkong sepanjang kampung. Sebenarnya tidak saya sendiri mirip itu. Teman-teman di kampung saya juga mirip itu.

Ketika hari lebaran Idul Fitri sudah di ambang pintu, saya dan adik-adik mencari talang (buluh) ke hutan belantara. Talang itu nantinya dipakai untuk menciptakan lemang. Membuat lemang yaitu tradisi turun temurun di kampung saya.

Simak : Mencari Talang Lemang ke Hutan

Malam harinya tidak ada acara lain selain shalat Isya dan tarwih di masjid atau mushalla. Tempat ibadah penuh oleh bawah umur sekolah dan orangtua. Kadang-kadang di sekitaran masjid atau mushalla mirip pasar malam. Orang-orang berjualan penganan anak-anak. Setelah itu bawah umur bubaran dan segera tidur. Begitulah setiap malam selama bulan rahmat Ramadhan.

Baca juga : Puasa Hari Pertama Berjalan Lancar

Demikianlah satu sisi perbedaan anak sekolah zaman kini dengan anak sekolah zaman dulu. Tentu saja, kalau diurai lebih luas akan banyak sisi lain yang akan sanggup dibedakan oleh kita semua..

Read More